Bruuuk…tas jinjing berisi baju kami, ku
letakkan di lantai kamar. Akhirnya harus mengungsi ke rumah mertuaku,
karena rumahku dan istri sedang direnovasi untuk menambah kamar anak dan
harus di dak ke atas. Sudah lebih nyaman kita ngungsi dulu di rumah
bapak-ibu aja ya pah, kan bentar lagi dek Ayu juga mau nikah sekalian
kita bantu-bantu, begitu usul istriku seminggu yang lalu.
Sebenarnya aku gak masalah kita ngungsi di rumah mertua, meskipun agak
jauh dari rumah kami tapi lebih dekat ke sekolah anak-anak, tapi ya
bagaimanapun yang namanya di rumah sendiri pasti lebih bebas dan nyaman.
Ayu adik istriku saat ini baru masuk kerja, umurnya 23 tahun dan
katanya sudah siap nikah dengan pacarnya yang dikenal dari zaman SMA.
Sementara aku yang berumur 37 tahun dan
Dian-istriku berumur 35 tahun, kami sih setuju saja dengan rencana Ayu
untuk nikah, toh dengan Wawan pacarnya sudah kami kenal cukup lama.
Mmmuach bibir kami saling berpagut dan
lidah Dian-istriku bergumul di dalam mulut. Bibir Dian kusergap saat dia
baru membuka celana jeans dan kemejanya jadi kini hanya memakai cd dan
tanktop putih ketat dengan puting menonjol tanda dia sudah terangsang,
ya Dian memang jarang pakai bra.
Kulitnya yang putih langsat membalut
tubuhnya yang sudah 2 kali melahirkan masih cukup sekal dan berisi
dengan tetek ukuran cup C yang saat ini di genggaman tanganku. Rambutnya
dipotong pendek ala sekretaris kantor sedikit menutupi lehernya yang
sekarang kujilati diikuti aroma tubuhnya akibat dari bolak-balik
beres-beres barang bawaan kami tadi sore.
Sambil kujilati leher, tangan kananku
menelusup ke balik tali tanktop Dian dan terus ke bawah menggenggam
tetek dian dengan sedikit kasar. Dian mengimbangi dengan meremas penisku
dari luar celana pendek dan dengan cepat jari lentiknya sudah berada di
dalam cd-ku, memainkan penisku maju mundur.
Dian meskipun lelah namun nafsunya sudah
memuncak, dia melorotkan celana dan cd-ku, merebahkanku ke kasur
kemudian membungkuk dan mungulum penisku dengan mulut
lentiknya…maju-mundur….aaakhhhh….basah-aaaakhhhh…..hangat-aaaakhhhhh….ngiluuu.
Cairan precum dari penisku sepertinya
mulai membasahi mulut Dian, aku pun berdiri dan mengangkat Dian, kembali
berpagutan tanganku meraba cd Dian yang sudah basah oleh cairan
memeknya. Tangan kananku masih bermain di luar cd Dian dan jari tengah
mencoba menelusup melalui celah cd dekat memek Dian dengan sedikit
gerakan jari tengah sudah masuk ke balik cd memainkan klitoris Dian dan
dia melenguh kegelian….basahnya memek Dian memudahkan jari ku masuk ke
dalam memek dan membuat Dian merem-melek dengan desahan yang
membangkitkan gairahku….jariku maju-mundur mengobok-obok memek
Dian….akh-akh-akh….
tok-tok-tok… Mba’ Diaaan itu putri udah
tidur di kamar Ayu…suara ibu memecah desahan Dian….kami pun tersenyum.
Yaaah pah, itu putri (anak kami yang kedua berumur 2 tahun) diangkat
dulu, kasian nanti klo bangun dek ayu bingung. Kamu aja gih, kataku
sambil jilat tetek Dian…Yeee dimintain tolong juga…
Akhirnya aku pakai baju dan ke kamar
Ayu, eh ternyata keduanya sudah tidur,… posisi pintu kamar Ayu dari sisi
kiri kasur, sedangkan Putri tidur di sisi sebelah kanan. Jadi aku
memutar kasur buat angkat Putri, dari arah depan kasur posisi kedua kaki
Ayu menekuk lutut dan mengangkang. Mau tak mau aku melirik ke arah
selangkangan Ayu, karena dia memakai celana gemes—celana super pendek
yang suka dipake abg-abg cewek saat tidur.
Tiba-tiba Ayu mengangkat tangannya ke
atas, masih tidur pulas—Ayu memakai kaos tanpa lengan, dengan lobang
lengan yang cukup lebar….aah keteknya ditumbuhi bulu-bulu halus….aah side boob—teteknya
terbuka dari sisi kanan….muluuus dan terlihat kenyal, ukurannya
kutaksir lebih kecil dari tetek Dian. Tapi akibat nanggung tadi bercumbu
dengan Dian, melihat pemandangan Ayu yang menantang membuat penisku
menggeliat di bawah sana.
Duuuh harus cepat-cepat balik ke kamar
nih…kuangkat Putri dan kubopong ke kamarku, sambil jalan keluar kulirik
sekali lagi selangkangan Ayu, aaah jembut yang menggoda. Ku bopong Putri
dan melangkah cepat ke kamar…sambil kuletakkan Putri di kasur, kuliat
istriku eh ternyata dia sudah tidur, lelah dia. Nasibmu otong…pusing deh
gak tersalurkan…ditambah kebayang mulusnya paha Ayu dan jembutnya yang
mengintip membuat darah berdesir ke penis dan kembali membuatnya tegak
berdiri….
Kuhitung-hitung sudah 6 bulan kami
kembali ke rumah lagi, kami ngungsi hanya 1 bulan saja di rumah bapak.
Acara pesta nikah Ayu pun telah selesai saat kami ngungsi itu dan
berjalan lancar berkat peran besar Dian, istriku. Dian memang cekatan
dan dapat diandalkan sebagai EO, itu karena dia memang kerja pada sebuah
perusahaan EO skala nasional.
Aku tahu dunia EO yang Dian geluti pasti
menuntutnya selalu tampil menarik untuk bertemu berbagai macam jenis
klien dan tentu dunia gemerlap penuh godaan. Ah entah berapa banyak
klien atau bos yang pernah menggoda Dian. Pagi ini Dian sedang bersiap
berangkat ke bandara, “Pah, Putri sudah diantar ke daycare?”….”Sudah
ku antar mah…kamu berapa lama di Bali?” aku menanyakan rencana Dian
yang akan mengurus acara DJ internasional di Bali.
“Cuma satu malam aja kok, tapi aku
buru-buru nih, pesawatku sih siang….tapi ada janji ketemu klien dulu di
McD arah bandara Juanda pah, jadi maaf ya pah gak ada quickie pagi
ini”….ah istriku tahu kalo aku sedang on fire, apalagi melihat dia
sambil make-up bertelanjang dada cuma pakai cd saja.
Penasaran juga akhirnya kutanya istriku,
“Mah, aku perhatiin kamu memang gak pernah pakai baju seksi, tapi kamu
kan cantik dan selalu menarik, pasti sering digoda klien yah?”
Istriku menatap dari cermin, “Ah aku kan udah bilang, jangan curigaan gitu”.
“Bukan curiga, aku penasaran, masa iya gak ada yang godain kamu…lah wong aku saja klo jadi klien kamu pasti bakal godain kok”
“Yaaah…klo klien sih ada aja yang
godain, entah basa-basi atau emang betul tertarik, cuma masih wajar sih
kan juga baru kenal, cowok kan gitu gak boleh liat cewek menarik
dikit….tapi yang centil tuh pak bos pah”. Dian mengecup pipi kiriku
meninggalkan jejak lipstik di sana dan melangkah keluar kamar, dia sudah
selesai make-up dan pakai kemeja dipadu celana jeans. “Loh udah siap
toh?” aku dibikin tambah bingung sendiri, apa maksud ucapannya dan
tumben dia cepat sekali bersiapnya.
“Taksiku sudah ada tuh pah, aku
berangkat yah, nanti jangan lupa ke rumah bapak kan minta tolong kamu
buat liat pembukuan tokonya udah disiapin tuh, mumpung kamu ada di
rumah. Besok kan berangkat ke Makassar?”, istriku lalu mengecup pipiku
yang kanan melangkah keluar rumah. “Hati-hati ya mah, jangan lupa
photonya”, istriku pun melirik penuh arti.
Bapak yang membuka usaha furniture sejak
lama saat ini ingin ekspansi lokasi usaha, jadi Bapak minta tolong aku
yang memang kerja di akuntan publik untuk memeriksa pembukuan dan
melihat bagaimana peluang rencana Bapak. Siang ini Bapak di toko, Ibu,
Ayu dan Wawan pasti masuk kerja, pas lah rumah tenang aku bisa kerja
dengan santai.
Aku di mobil bersiap ke rumah Bapak,
tring-tring-tring…whatsapp dari Dian kuterima, “nih pah dari semalam
sudah kusiapkan hihihi :emoticon_malu:” diikuti lima photo bugil dan
menantang Dian yang menunjukkan teteknya yang besar dan lekuk tubuhnya
yang montok juga memeknya yang ditumbuhi jembut merekah. Memang
kebiasaan kami kalo salah satu ada yang pergi keluar kota, Dian akan
kirim photo atau kita video call bugil buat bantu kita masturbasi
menyalurkan hasrat seksual. ‘Aaah…kenapa sekarang sih, nggak nanti sore
saja’ batinku…si otong kan jadi ngaceng nih. Kuletakkan HP, dan kuinjak
pedal gas…
Sampai rumah Bapak pas suasana sepi, aku
bawa kunci cadangan jadi langsung masuk rumah, crek-ceklek pintu ku
kunci lagi. Kerja bolak-balik pembukuan dan laptop selama 1 jam cukup
buat palaku panas juga. Aku masuk kamarku dan istri tempat kamar kami
dulu waktu masih menumpang, aku rebahan bentar di kasur, teringat pesan
whatsapp tadi, kubuka gambar bugil Dian yang menantang.
Ah berdesir darahku, kubuka celana dan
cd, lalu masuk whatsapp dari istriku, “Pah aku baru mendarat di Bali,
mau pipis ya ke toilet dulu”. Aku yang mulai on fire, lalu video call
Dian, “Mah, nih…” kamera video ku arahkan ke penis yang sudah ngaceng.
“Eh…eh…” suara Dian panik dan gambar video gelap. Tak lama gambar video
muncul lagi, Dian di dalam toilet sudah pakai earphone “Iiih papah, tadi
kan masih di luar toilet, langsung itu sih videonya”….
“Hehehe, nanggung nih, kamu sih udah tadi pagi gak quickie, eh malah ngirim gambar bugil masih pagi padahal”
“Hehehe….teruuuuus….?”
“Tanggungjawab donk…aku dirangsang dong mah”
“Loh, sekarang?” istriku bicara bisik-bisik
“Ya kan bisa sayang…”
“Tapi akunya gak bersuara ya pah, gak bisa ada desahan nih” masih berbisik
“Iya deh…”
HP Dian diletakkan di dinding atas
toilet dan istriku mulai buka kancing kemeja satu-persatu dan menurunkan
tali tanktopnya sebelah kiri, tetek bulatnya menyembul dan dimainkan
putingnya pakai tangan kanan.
Aku mulai memainkan penis dengan tangan kiri dan tangan kanan pegang HP, “…aaah sayang, mau memekmu dong”.
Ceklek…aku menoleh ke arah pintu kamar,
melongok dari balik HP…momen canggung terjadi, tangan kiri pegang
penis-tangan kanan pegang HP dan mataku beradu pandang dengan mata Ayu.
Kumatikan video call dengan Dian,
kutarik selimut sekenanya menutupi penis, HP jatuh di kasur….”Lah Yu,
kowe ning omah?” aku cengir-cengir.
“Lah iya lah aku sama mas Wawan kan masih numpang di sini toh” Ayu menjawab sambil masuk kamar dan duduk di kasur.
“Gak gitu, aku kira kamu masuk kerja,
duh maaf ya ada yang mendesah-desah di kamar jadi kamu penasaran yah?”
aku jadi gek enak hati, tapi sialnya kenapa penisku masih ngaceng aja
nih, apa karena liat Ayu pake celana gemas dan tanktop ketat? Hpku
getar-getar, Dian telepon lagi nih…Kudiamkan dulu, lalu getar lagi
putus-putus, kubuka HP, whatsapp dari Dian “Kenapa pah? Aku mulai on
nih, kamu malah hilang. Ya udah aku ke venue acara dulu deh, nanti sore
sampai hotel video call lagi ya…” tak kujawab.
“Aku sih tau mas Agus dateng tadi, tapi
palaku pusing banget, aku malah ketiduran. Barusan bangun nyariin mas
Agus kemana, eh malah ada suara-suara mencurigakan di sini, ngapain sih
mas pake masturbasi segala, udah punya istri juga” suara Ayu ketus.
Sebenarnya Ayu tidak ketus, tapi gayanya dari dulu emang gitu, kalo
nanya to the point dan tanpa tedeng aling-aling.
“Kamu dengernya pasti pas mas mendesah
doang, emang kamu kira mas video call sama siapa coba? Aku kan gak
pernah neko-neko Yu…” meski gitu aku kepancing juga jadinya.
“Loh sama mba’ Dian toh, abis aku curiga mas Agus lagi desah-desah sama siapa…yaaah jadi nanggung deh”
“Kamu kaya gak tau aja, kan mas sama
mba’ mu sering keluar kota…gimana lagi kami nyalurin nafsu coba, kami
kan masih normal Yu, nafsu masih tinggi…” ku terus terang aja sama Ayu,
toh dia sudah nikah dan tau nikmatnya senggama. “Dulu inget gak waktu
kamu SMA kepergok sama mba’ mu suka kirim-kiriman gambar bugil sama
temenmu, kamu kirim gambar bugil, temenmu kirim gambar penisnya, temen
loh itu Yu…” ah kenapa aku jadi mengungkit masa lalu Ayu yah, kebawa
suasana nih.
“Iiiih mas Agus, iya itu kan nafsu darah muda…jangan2 mas Agus liat photonya yah?” dia tersipu.
“Nah kan tau nafsu tuh…apalagi sekarang kamu baru nikah, nafsumu udah tersalurkan ke suami kan, nafsumu lagi panas-panasnya…”
“Iya lagi panas-panasnya, lagi nafsu
banget, tapi pas ketemu sama mas Wawan aku kok turun ya nafsunya…padahal
udah kebayang panasnya kita di ranjang”
“Ini kamu gak masuk kerja Yu?” aku coba
mengalihkan pembicaraan. Tapi Ayu yang rubah posisi duduk menekuk lutut
di tepi kasur, mengangkat celana gemesnya sampai ke selangkangan.
‘Ah pemandangan ini lagi, terlihat lagi helaian hitam jembut yang menggodaku…’ batinku dengan penis yang ngaceng lagi.
“Iya itulah palaku pusing banget, dan males kemana-mana jadi gak masuk kerja mas…”
Aku bergumam…”Ah pasti hamil nih Ayu…”
“Kenapa mas?” Ayu mendengarku bergumam
“Selamat ya Yu, kamu hamil…” Aku bangun
dari posisi tiduran dan menyodorkan tangan kananku memberi selamat, tapi
aku lupa tangan kiri yang menahan selimut kurubah jadi penopang menahan
posisi tubuhku untuk duduk, terbukalah penis ngaceng itu tegak lurus…
“Iiiiiih mas Aguus, itu kok masih
ngaceng aja sih..?” Ayu malah terus menatap penisku, meskipun nampak
kaget dan tangannya diangkat ke atas kepala jadi nampak keteknya yang
kini terlihat mulus dan toketnya dari samping menyembul kejepit tanktop .
“Iya lah itu jembutmu tuh kemana2, tetekmu juga nyeplak tuh gak pake BH sih…” ah aku kok jadi vulgar gini yah di depan Ayu
“Laaaah…kok jadi Ayu yang salah!” Ayu protes
“Ya kamu kan tau aku lagi nanggung tadi,
mba’mu tuh baru kelar sore jadi video call masih lama, besok mba’ mu
pulang siang-aku malah pergi Yu…eh kamu main masuk kamar pake pakaian
menggoda lagi…tanggungjawab yah…” aku jadi cerewet sebenarnya cuma
menggoda Ayu saja…
Jangan lewatkan cerita sex dewasa lainnya: Nikmatilah istriku yang cantik dan lugu ini.
Tapi yang terjadi kemudian sungguh di
luar dugaanku sama sekali, Ayu merangkak ke depanku, teteknya
menggantung tertahan tanktop…tangan kanannya menggenggam penisku dan
mengocoknya…”ya udah sini ku bantu yah…tapi mas gak boleh pegang-pegang
yah…aku tau kok rasanya klo lagi nanggung, mas Wawan juga biasanya
uring-uringan…” slop…slop penisku sudah di dalam mulut Ayu yang basah
dan hangat.
“Eh…aaakh…eh Yu maksudnya gak gini…” antara geli, nafsu dan malu bercampur.
“Gak jadi nih, katanya aku harus tanggungjawab…slop-slop-slop…katanya nanggung…?”
“aaakkh yuuu….akh…akh…” kepalang
tanggung tanganku menelusup ke balik tanktop Ayu meraih toketnya yang
menggantung….”iiiih…gak boleh pegang…”slop-slop, tapi malah ku pilin
pentilnya….”ekh..eekh” sambil mengulum penis Ayu mendesah tertahan.
Aku tau pasti, sama seperti Dian waktu
hamil muda gini nafsunya antara tinggi tapi males sekali melayani
suaminya, ah jadi kebayang nanti pas hamil tua pasti nafsunya membumbung
tinggi.
Ayu berinisiatif membuka tanktop,
menunjukkan toketnya yang mulai sedikit membengkak…dikulumnya lagi
penisku, tapi aku memutar posisi 69, akh ingin kulahap memek berjembut
itu…
Kusingkap celana gemes Ayu dan CD-nya
yang sudah basah lalu lidahku menyusup ke sana…sudah tak kupedulikan
tingkah Ayu mengulum penisku yang beberapa kali kena giginya…aroma memek
Ayu membuatku semakin bernafsu menjilat dan menusuk jari tengahku ke
memeknya, Ayu meronta-ronta dan mendesah kegelian….”ekh-eekh-eeekh
maaas”….memeknya banjir, ah titik sensitifnya mudah sekali terangsang
akibat hamil…Ayu memang belum orgasme, tapi dia semakin penasaran dengan
penisku…
Ayu bangkit dari posisi 69, dibuka celana dan CDnya…dia jongkok menghadapku dan memposisikan penisku di memeknya…
“Loh Yu kok sampe masuk?” meskipun nafsu sudah di ubun-ubun…aku terkejut juga dengan gerakan Ayu…
“Gpp mas, kan aku juga sudah hamil 3
bulan…mas Agus mau keluar di dalam juga gpp mas..” suara Ayu mendayu dan
terangsang….bleeeessshhh…perlahan penisku menusuk ke dalam memek Ayu,
sedikit bergoyang dia mencari posisi titik
pas…ekh-aakh-aaakh..aaaah-maaaaas….aaaaah, Ayu mencakar perutku dan
dadaku menggapai orgasmenya, Ayu lunglai…
Kurebahkan Ayu dan kuposisikan di tepi kasur, aku turun ke bawah kasur
sambil berdiri, kaki ayu kuangkat ke atas dan kuposisikan penis di mulut
memek Ayu…kugesek-gesek dan sekali sodakan penisku amblas di memek yang
banjir….plok-plok-aaah-aaah…Ayu masih mendesah mengimbangi sodokan
penisku.
“Kamu kok nafsu banget yu?” sambil kumainkan tetek dan pentilnya, juga klitorisnya kugesek-gesek pakai jempol…
“Iya nih, aaah… liat kontol eh aaah-ah-ah…anunya mas Agus tadi lagi masturbasi aku jadi basah”
Sodokanku makin cepat dan mengaduk memek Ayu…”Aku di dalam gpp nih Yu?”
“Gpp mas…ah-aah-aaah-kan enak anget mas…”
Penisku menegang-kaku dan
croot-crooot-croooot…penis yang ngaceng dari tadi pagi mengumpulkan
sperma akhirnya menyembur dan melelah di dalam memek Ayu. Kami sama-sama
rebah di kasur.
Ku kecup kening Ayu dan…”Makasih ya Yu aku sudah dibantuin…”
“Iyaaah…” Ayu masih lemas “jangan
makasih ah, aku kaya jablay jadinya…hehe…tapi sekali ini aja ya
bantuinnya”…plek, Ayu pun tidur, aku menutup tubuh bugilnya dengan
selimut.
Sambil keluar kamar untuk menyelesaikan
kerjaan yang tertunda, kulihat di HP sudah jam 2 siang…nanti jam 4 harus
kubangunkan Ayu karena orang rumah akan pulang. Eh ternyata ada
whatsapp dari istriku…photo teteknya mengintip dari tanktop dengan
background suasana di dalam lift…”Saya sudah siap kok bos…”….loh Dian
kirim ke siapa, kok manggil aku bos?
Terima
kasih telah membaca cerita sex di situs Cerita Seks Dewasa 365 yang
berjudulAdik Ipar Hamil yang Tiga bulan. Nantikan kisah
hot lainnya yang setiap hari kami update untuk menambah birahi seksual
anda, pastikan bookmark situs Cerita Seks Dewasa 365 agar tidak lupa
RajaBandarQ Adalah website yang paling digemari saat ini oleh para pecinta judi online
BalasHapusDengan adanya 8 game terbaik yang disediakan oleh pihak website RajaBandarQ , akan banyak mengundang para pecinta judi poker online untuk bermain diwebsite RajaBandarQ
8 Game Yang disediakan oleh pihak RajaBandarQ diantaranya adalah :
* AduQ
* BandarQ
* Bandar Poker
* Bandar 66 ( New Games )
* Capsa Susun
* Domino QQ
* Poker
* Sakong
Keunggulan jika bergabung di website RajaBandarQ :
- 100% Mudah Menang & Fairplay Game
- Minimal Deposit & Withdraw Rp 20.000,-
- Bonus Rollingan 0.3% (Tanpa Syarat)
- Bonus Referral 15% (Seumur Hidup)
- Sistem keamanan terbaru
- Support 6 Bank Local ( BCA , BNI , BRI , CIMB NIAGA , DANAMON , MANDIRI )
Contact Us
BBM : D887A35F
WA : +6281314872594
Line : rajabandarq
Fanspage : @RajaBandarQQ
Link Official :
RajaBandar99,com
RajaBandar99,net
RajaBandar99,org
RajaBandar99,info
Tunggu apalagi ? Daftarkan diri anda segera juga dan menangkan jackpot jutaan rupiah hanya dengan modal Rp 20.000,-
Hanya Di RajaBandarQ