Saat ini aku magang di sebuah perusahaan yang bergerak dibidang import, untuk tahap awal perekrutan karyawan mereka mengharuskan kami untuk magang sementara. Baru setelah itu perusahaan akan memilih siapa yang layak untuk diangkat menjadi karyawn tetap mereka. Namaku Edo asli Kupang walau ibuku jawa asli, tapi di sini aku merantau untuk mengadu nasib, umurku menginjak 23 tahun. Tapi belum pernah mengukir cerita seks sebelumnya.
Dalam magang kali ini aku mempunyai 5 orang teman, karena perusahaan mengelompokkan tiap pelamar buat mencari yang terbaik. Disini temanku terdiri dari Ryan, Fauzan, Reta, Vivi dan aku sendiri. Dari 2 cewek temanku tadi aku paling suka sama Vivi dia mempunyai body yang begitu seksi, paling umurnya baru 20 tahun dengan kulit yang putih mulus kontras dengan kulitku yang sawo matang.
Tapi tidak dapat menutupi wajah gantengku, banyak yang bilang kalau aku eperti pemain film LOVE yakni Cj. Dan kalau dilihat-lihat memang mirip sich, karena mulai dari sekolah sampai di kampus memang aku sering di panggil dia. Sudah hampir seminggu aku magang di perusahaan ini, dan tetap Vivi yang menjadi incaranku untuk aku dekati. Untungnya dia gadis yang begitu supel, mungkin karena dia asli jakarta.
Seperti hari itu aku mendekati Vivi yang sedang istirahat siang ” Hai..nanti malam ada acara nggak..?” Tanyaku padnya ” Nggak emang napa” kata Vivi balik nanya ” Anterin aku lihat kota Jakarta dong…kamu kan tahu kalau aku fasih dengan jalan disini..” Dengan senyum manisnya Vivi bilang ” jadi aku di jadiin guide nich ceritanya..kalau gitu bayar dong…” Dengannakal aku jawab ” Ya..pake hati aku..” Vivi langsung terdiam.
Untuk mencairkan suasana aku kembali bilang “Jadi nanti kita ketemuan dimana..? Vivipun menjawab ” Kakak jemput Vivi dirumah saja..” Karena VIvi sudah mengatakan lamatnya akhirnya akupun mengannguk. Dan kamipun kembali bekerja setelah istirahat, dalam hati aku senang karena dapat mengajak Vivi jalan bareng. Untung saja aku punya ide untuk mengajaknya.
Akupun pulang sore itu, sambil menunggu petang datang aku membaca cerita seks didalam kamar kostku. Sebenarnya aku sudah terpengaruh karena kontolku menegang saat itu, tapi aku langsung membawanya mandi sebelum aku berangkat menjemput Vivi buat jalan-jalan malam ini, dengan membawa uang lebih takutnya kurang kalau-kalau Vivi nanti mau dibeliin apa, kan tengsin kalau sampai nggak ada uang.
Dengan pakaian yang sudah pas buat jalan-jalan, dan memakai parfum yang wangi cowok banget akupun berangkat. Sesampai di rumahnya Vivi aku mengetuk pintunya dan yang membuka seorang laki-laki setengah baya ” Cari siapa dik…?” Katanya. Dengan sopan aku bilang ” Cari Vivi Pak..benar ini rumahnya..” karena melihat sikapku yang sopan orang itu mempersilahkan aku masuk yang ternyata adalah Ayah dari Vivi.
Setelah menunggu cukup lama akhirnya Vivi keluar dari dalam kamarnya, betapa cantiknya dia dengan baju terusan sampai lutut dengan lengan pendeknya, di tambah dengan bando senada dengan bajunya menambah kecantikan Vivi Malam ini. Dengan senyum khasnya diapun mengajakku untuk berangkat. dan kami berjalan kaki melewati jalan -jalan Ibukota, ketika kami saling mengobrol sambil berjalan.
Dengan memberanikan diri akupun memegang tangan Vivi yang berjalan di sampingku. Dan sepertinya dia tidak keberatan karena dia tidak berusaha menarik tangannya. Setelah berjalan-jalan akhirnya aku mengajaknya makan, dan kami memilih sebuah cafe untuk itu. Di cafe tersebut kami lebih dekat mengobrol dan lebih mengenal diri kami masing-masing, ternyata Vivi anak bungsu dari 4 saudaranya.
Karena tidak ada lagi tempat buat aku ajak Vivi jalan-jalan, aku terdiam dan meminta dia untk menentukan mau jalan kemana. Dan tidak aku duga sebelumnya karna VIvi mengajakku untuk melihat tempat kostku saja. Akupun membawa Vivi ke tempat kostku, baru membuka kamar kost tiba-tiba vivi sudah mendorong tubuhku dengan mencium bibirku, aku langsung membalsnya dengan cara melumat bibirnya yang seksi.
Dengan tangannya Vivi membuka bajuku, sedangkan aku masih sibuk dengan mengunci pintu kamar kost. Setelah selesai Vivi melihat tubuhku yang sudah dalam keadaan telanjang bulat, tidak mau kalah dengannya, akupun membuka bajunya dengan satu tarikan saja dia sudah tinggal BH dan CD yang berwarna senada, aku memandanginya dengan pelan aku memegang dagunya aku agkat dan aku lumat bibirnya.
Saat aku menciumnya tubuh kami saling bersentuhan dan membuat kontolku langsung bangun dengan kokohnya. Vivi tersenyum dan menatap kontolku, tapi ketika dia hendak berjongkok aku langsung memegang pundaknya, dengan pelan aku angkat dia buat rebahan di atas tempat tidurku. Akupun menyusuri tubuhnya yang tlanjang ak cium teteknya, dengan memainkan putingnya yang sudah menegang juga.
Aku pilin sambil menghisap yang sebelahnya, Vivi mengglinang bagai cacing kepanasan” Aaahggghh…aaagg…hh..Edo…te…rus…sa..yang…oouugghh..” DEngan tangannya dia mendorong kepalaku untuk segera kebawah, dan benar saja kini aku sudah berhadapan dengan memek yang ditumbuhi bulu halus. Dengan tangana dan kakinya sendiri Vivi membuka Cd yang masih melekat dan terlihat jelas kini memeknya yang cantik.
Walau hanya berpedoman dalam cerita seks, tapi aku langsung memainkan lidahku dalam memeknya. Sambil menjulur-julurkan lidahku dan meremas tetknya, membuat Vivi mendesah dan mengerang dengan kenikmatan yang dia rasakan. “Edo…ayo….masuk…kan…kon..tol..mu..a..ku..ngggak..kuat..aaagghhh…aagghh..” Tapi aku tetap memainkan memeknya, aku hisap klitoris kecil di dala memek itu.
“Aaauuooowww…..aaooouwww..aagghh..aaagghhh…aaaggghh… E..do..” Karena kasiha mendngar desahan Vivi, akupun memasukkan kontolku pada memeknya, tapi aku mengalami kesulitan. Karena baru pertama kalinya aku melakukan ini, dan dengan bantuan tangn Vivi akhirnya Blep..blep….blep…masuklah kontolku dengan pelan aku gerakkan pantatku ke atas dan kebawah.
Aku melihat Vivi tersenyum ” Ke..na..pa..? Tanyaku di sela menggoyang tubuhnya, ” kamu baru pertama melakukana ini..? Tanya Vivi padaku, akupun mengangguk dan Vivi mencium putingku, dan dengan setengah menganngkat pantatnya dia menbantuku sambil bergoyang. SEmakin lama semakin cepat goyanganku hingga akhirnya vIVi mencakar-cakar punggungku sambil mengerang.
Saat itu pula aku merasa kalau akan ada yang keluar dari dalam kontolku, dn rasa nikmat semakin menjalar pada setiap tubuhku. Hingga akhirnya” Aaagghh…aaagghhh..aagghh..Vi…aaku..keluar…sa…yang…oouuugghh…ooouuugggghhh…” Vivi memeluk tubuhku semakin erat seakan dia mencari pegangan untuk melampiaskan sesuatu dan benar juga dia mengerang melebihi kerasnya eranganku.
Karena takut ada yang mendenngar akupun melumat bibirnya dan di balas dengan buas oleh Vivi, bahkanaku merasa bibirku sakit mungkin Vivi mengigtnya karena gemas.
Kamipun terkulai dengan menindih tubuhku yang terlunglai Vivi berkata” Kamu puas sayang..? ” Tanyanya, akupun menjawab ” He’eh…makasih ya..” Diapun memeluk tubuhku dan kembali berkata ” tapi mulai saat ini kamu nggak boleh bareng cewek lain..” Akupun kembali mencumbunya.
Terima kasih telah membaca cerita sex di situs Cerita Seks Dewasa 365 yang berjudul Vivi Gadis Remaja yang Super Seksi. Nantikan kisah hot lainnya yang setiap hari kami update untuk menambah birahi seksual anda, pastikan bookmark situs Cerita Seks Dewasa 365 agar tidak lupa.
BANDARPOKERONLINE | DOMINOQQ | AGENDOMINO | CAPSA | ADUQQ |SAKONG
0 komentar:
Posting Komentar