Aku seorang wanita yang sudah memasuki usia 35 tahun, dan sudah memiliki sebuah keluarga kecil suamiku Mas Wahyu dan anakku satu-satunya Gea 6 tahun. Namaku Rere hari-hariku aku gunakan buat mengurus semua kebutuhan suami dan anakku. Karena sebagai gaji staf kantor biasa suamiku, aku tidak dapat memakai jasa pembantu rumah tangga, bahkan terkadang aku masih utang sana-sini untuk memenuhi kebutuhan.
Apalagi sekarang semua serba uang dan biaya hidup yang terus meningkat. Sebenarnya aku menikah dengan suamiku hasil dari menjalin hubungan sendri yakni berpacaran, karena itu banyak teman kuliah kami yang bilang kalau kami pasangan abadi. Karena tetap setia satu sama lain, tapi akhirnya kesetian itu ternoda juga. Aku berhubungan dengan orang yang bukan suamiku.
Dengannya aku mengukir cerita selingkuh hingga kini, namanya Pak Amar dia tidak lain Bos suamiku di kantor. Sebenarnya kami sudah mengenal cukup lama, karena setelah menikah dengan mas Wahyu aku selalu di bawa ke acara-acara perusahaan. Memang sejak dulu banyak yang bilang kalau aku tipe wanita yang anggun dan terlihat cantik lebih muda dari usiaku, Mas Wahyu sering bilang pendapat teman-temannya itu padaku.
Aku hanya tersenyum mendengarnya, hingga pada suatu hari aku mampir ke kantor suamiku setelah pergi ke suatu mal. Karena sudah jam makan siang akupun menelponnya dan bilang kalau aku ingin mampir dan suamiku tidak keberatan. Di kantin kantor kami ketemuan, dan makan siang di sana. Setelah menemani Mas Wahyu, akhirnya aku pulang karena dia juga harus kembali kerja.
Ketika aku berjalan untuk mencari halte terdekat, tiba-tiba ada mobil yang mengikuti aku dari belakang. Akupun menoleh dan ternyata dia adalah mobil Pak Amar “Dik Rere ayo numpang sekalian Bapak mau keluar juga..” Walau merasa canggung karena ini baru pertama kali tapi aku langsung mau, hitung-hitung irit ongkos taksi. Dan kamipun sudah berdua di dalam mobil.
Pak Amar memulai pembicaraan ” Sering ya nyamperin suaminya ke kantor..” Dengan cepat aku bilang ” Oh tidak Pak..saya mampir karena sekalian belanja..” Kemudia aku lihat pak Amar melihat belanjaanku. ” Kok sedikit belanjaannya..” Akupun menjawab “Biasa Pak kami harus ngirit…bapak tau sendiri gaji suami saya..” Dengan melirikku dia kemudian berhenti bicara.
Dan kami memasuki sebuah halaman rumah yang begitu besar, di sana pak Amar menyuruhku untuk turun dari mobil. Kemudian aku mengikutinya dari belakang, aku duduk di kursi ruang tamu di dalam rumah itu. Dan pak Amar masuk kedalam sampai akhirnya dia keluar dan membawa amplop coklat dan memberikannya padaku “Ini di terima sekedar buat tambahan belanja kamu ” Setelah aku lihat ternyata uang yang cukup banyak.
Aku menolaknya tapi Pak Amar bilang tidak apa-apa. Bahkan dia bilang kalau dia tidak akan bilang pada suamiku cukup aku saja yang tahu. Akupun memeluk Pak Amar yang berdiri saat itu juga, dan dia membalas pelukanku dengan erat bahkan sampai-sampai aku tidak dapat menahan nafas.
Saat itu aku sadar aku berada dalam pelukan pria bukan suamiku, setelah agak longgar pelukan pa kAmar.
Akupun menarik kepalaku, dan saat itu juga aku lihat pak Amar seperti sudah di bernafsu melihatku. dan entah apa yang aku pikirkan karena sejak saat itu juga aku mennengadah dan memejamkan mataku dengan cepat pak Amar menciumku, dan akupun melingkarkan tanganku pada lehernya hingga dia yang bertubuh jangkung dan besar juga menunduk ketika melumat bibirku. Layaknya cerita selingkuh yang sudah lama.
lama kami bermain lidah saling menjulur-julurkan, dan mengecup bibirku juga. Hingga akhirnya tangan pak Amar aku lihat membuka bajuku satu persatu, meskipun awal melakukan cerita perselingkuhan tapi aku melakukannya bagai sudah terbiasa. Ketika bajuku sudah terlepas semua kini aku sudah telanjang berdiri di depannya. Sungguh aku di buat klepek-klepek ketika sentuhan tangannya meraba seluruh tubuh mulusku.
Dengan menganngkat tubuhku dan membawaku kedalam kamarnya yang begitu luas, sambil memandangiku penuh nafsu. Kini pakAmar membuka bajunya sendiri, setelah selesai aku lihat kontolnya berdiri, aku tidak berani menatap matanya tapi dengan lahapnya aku lumat kontol itu kedalam mulutku yang saat itu duduk di pinggir tempat tidut sedangkan pak Amar berdiri.
Sambil membelai-belai rambutku dia bilang “Oogghhh…dik Rere…dari dulu bapak tertarik sama …kamu…” Sebentar aku berhenti melumat kontolnya dan melihat kearahnya diapun menunduk dan melumat bibirku, dan kembali aku mengulum kontolnya sambil mengocoknya hingga kontol itu benar-benar tegang sekarang. Pak Amar meletakkan kontolnya di tengah tetekku yang besar, dan dia memaju mundurkan kontol itu dengan pelan.
Dengan inisiatifku aku kecup ujungnya jika sudah sampai di depan mulutku. Karena gemas juga akhirnya kembali aku mengulumnya, kali ini aku hisap sehingga pak Amar mendesah panjang “Ooouuuuggghhh……oooouuuugggghhh…..oooouuugghh…sa…yang…ke…na..pa…nggak..da..ri..du..lu begini…” Mendengar hal itu semakin cepat aku menghisp dan sesekali mengocoknya.
Mungkin karena sudah tidak kuat menahan nikmat yang menjalar, akhirnya pak Amar menyuruhku untuk terlentang dan diapun merangkak menindih tubuhku. Aku begitu menikmati memeluk tubuh besarnya karena beda sekali dengan badan kurus suamiku, saat aku tersenyum pak Amar menghentikan aksinya “Kenapa sayang..?” Katanya di atas tubuhku” Heeeemm…aku…su..ka ..peluk bapak..” Dia tersenyum.
Sepertinya dia mengerti maksudku, dan melanjutkan aksi cerita selingkuh kami. Dengan sangat hati-hati dia memasukkan kontolnya, betapa aku terkejut ketika sudah menyelinap kontol itu aku terbelalak tak percaya, karena kini aku merasa kalau kontolnyapun beda dengan milik suamiku. Ini serasa memenuhi setiap rongga memekku, semakin erat aku memeluk tubuh pak Amar.
Dan ketika dia sudah menggoyang akupun melonggarkan pelukanku, betapa pak Amar dapat memberi kepuasan padaku. Karena hentakannya semakin cepat dan keras akupun mendesah tanpa malu lagi ” Aaaagghhh….aaagghhhh….aaaaggghhh….Enak….Pak….te…rus…yang ..ke…ras…sa..yang…” Akupun memutar-mutar pantatku dari bawah agar menambah sensasi kenyut yang beda pada kontol pak Amar.
Dengan menarik kakiku buat di angkat kepundaknya kemudian kembali dia menggoyang. Membuat aku kegelinjangan saking nikmatnya merasakan ini. ” Te…rus..pak…aaagghhh….aaaagghhh…nik……mat….sa….yang….” Tanganku mencakar-cakar punggungnya, yang sudah licin oleh keringat. Tapi tenaga pak Amar masih kut juga karena beberapa ganti posisi dia ttap keras menggoyang.
Sampai akhirnya kembali aku berada di bawahnya, karena sudah hampir satu jam permainan kami akhirnya pak Amar terasa kejang dan menekan kontolnya pada memekku saat itu juga dia
“Aaaaaagghhh…..aaaaggghh…aku…ke..luar ..sayang..” Diapun memeluk erat tubuhku, dan akupun memeluknya dari bawah, sambil mengelus-elus punggungnya yang begitu besar dengan otot.
Setelah itu kami saling berpelukan di atas tempat tidur, tubuh kami saling berhadapan dan dengan esra aku cium tngan pak Amar yang kini menatapku dengan senyum mengembang di wajahnya ” Rere..maukah kamu jadi kekasihku..” Aku pura-pura tidak mengerti ” Tapi pak..kita berdua sudah punya pasangan masing-masing..” Dngan mendekatkan tubuhnya terus memelukku.
Dia bilang ” kalau gitu kita akan menjalin hubungan tanpa orang lain tahu…dan aku janji akan memenuhi semua kebutuhan kamu” Akupun sadar kalau aku harus bilang ” Tapi kalau aku dapat uang banyak dari bapak terus nanti suami saya bisa curiga…gimana kalau bapak naikkan gajinya..” Setelah lama berpikir pak Amar mengangguk tanda setuju dan kembali bergumul denganku.
Terima kasih telah membaca cerita sex di situs Cerita Seks Dewasa 365 yang berjudul Selingkuh Nikmat Sama Atasan Suamiku. Nantikan kisah hot lainnya yang setiap hari kami update untuk menambah birahi seksual anda, pastikan bookmark situs Cerita Seks Dewasa 365 agar tidak lupa.
BANDARPOKERONLINE | DOMINOQQ | AGENDOMINO | CAPSA | ADUQQ |SAKONG
BANDARPOKERONLINE | DOMINOQQ | AGENDOMINO | CAPSA | ADUQQ |SAKONG
0 komentar:
Posting Komentar