Cerita Sex Dewasa Hot merupakan situs kumpulan berbagai cerita dewasa dan foto bugil terlengkap

RatuQQ

Senin, 07 Agustus 2017

Cerita Seks Perjaka Keponakanku Hilang Denganku

 akibat sudah lama tidak terjamah oleh lelaki, Rini seorang janda muda yang masih sexy dan mempuyai nafsu tinggi nekat mengajak keponakannya yang sudah perjaka bersetubuh. Hal ini terjadi ketika Keponakanya sakit dan selama keponakanya sakit dia setiap hari memandikanya.

Tante Rini itulah panggilanku, aku berusia 31 tahun dengan status janda muda Hot. Aku mempunyai satu anak dan bercerai dengan suamiku sudah 2 tahun yang lalu. Aku bercerai karena suami tidak bisa menafkahi aku lebih. Hidup pas-pas an dan seadanya sedangkan penampilan ku yang harus terlihat cantik dan rapi membuat aku tidak tahan hidup dengan suamiku.
Mau ke salon saja aku tidak penah bisa apalagi untuk membeli pakaian. Lama-lama aku geram dengan suamiku akhirnya aku menalak dia. Proses perceraian yang sangat singkat itu berjalan dengan lancar. Hak asuh anak jatuh ditanganku rumah yang ditempati juga milik ku. Suamiku pulang ke asalnya dengan membawa barang-barangnya.
Kala itu anakku masih kecil jadi belum tahu apa-apa. Kini dia beranjak dewasa mulai menanyakan dimana bapaknya, aku pun memberi sedikit pengertian kepadanya. Setelah dia cukup umur dan mengerti akan hal itu aku menjelaskan semuanya. Diapun tidak berkomentar apa-apa hanya saja menjadi sedikit pendiam.
Pernah dia menanyakan dimana bapaknya berada aku juga menjawabi dengan jujur. Pada intinya sekarang aku menjadi single parents menjadi ibu sekaligus ayah bagi anakku. Aku juga merawat keponakanku namanya Riski dia adalah anak dari kakak kandungku. Sejak kecil dia ikut denganku, karena ayahnya meninggal dan ibunya menjadi TKW di luar negeri.
Kehidupan ekonimiku pun dibantu oleh kakak setiap bulan dikirim uang untuk keperluan anak dan kebutuhan sehari-hari. Bahkan aku di beri modal usaha membuka warung sembako. Kakakku memang sangat menyayangiku, aku pun merawat dan menyanyangi keponakan layaknya anak sendiri. Aku merawat Riski bertahun-tahun hingga dia berusia 17 tahun.
Kakakku memang jarang pulang karena dia berniat untuk mengumpulkan modal sebanyak-banyaknya. Jika pulang nanti dia sudah mempunyai banyak asset , rumah tanah bahkan dia sudah menginvestasikan sebagian hartanya. Kita sama-sama berstatus janda dengan dua cerita berbeda. Jika kakakku dia lugu dan tidak secetar aku.
Kalau aku selalu mengutamakan penampilan dari atas hingg ake bawah selalu maksimal. Dikampung aku terkenal sebagai janda yang sexy dan bohay. Banyak tetanggaku yang naksir aku dari kalangan yang muda hingga yang tua. Kalau aku sih oke-oke aja asal ada uangnya kalau Cuma seneng-seneng aja aku pasti menolak dengan tegas.
Jaman sekarang itu semua butuh uang tidak ada yang gratis. Jika pagi hari aku menata daganganku di warung depan banyak bapak-bapak yang lewat hanya untuk melihat ke sexyan ku. Warung juga terkadang ramai pada ngopi atau membeli rokok. posisisex.com Rokok di warungku  selalu laris manis karena saat membeli rokok dapat bonus yaitu memandangi dan melihat ke sexy an ku.
Itu semua semata-mata untuk menarik perhatian pembeli. Namun ada uga ibu-ibu sewot yang datang hanya marah-marah saja karena suaminya sering datang ke sini. Tapi semua kan bukan salahku , salah suami mereka yang keganjenan posisisex.com. Aktivitas sehari-hariku menyiapkan sarapan anak dan keponakanku di pagi hari. Setelah mereka pergi sekolah aku membuka warungku.
Riski keponakan aku itu juga rajin sekali sering bantuin pekerjaan rumah. Beda dengan anak perempuanku yang hanya makan tidur dan main saja. Riski anak yang pendiam dan sopan dia tidak banyak bicara. Saking pendiamnya sampai kadang aku nggak tahu kalau dia lagi sakit. Dia tidak pernah mengeluh denganku kecuali kalau sudah tidak tahan lagi.
Singkat cerita, aku seorang janda jablay yang memang benar jarang dibelai. Kala itu aku sudah khilaf , awalnya Riski keponakanku sakit panas. Aku baru saja mengetahuinya saat dia sudah sakit selama 3 hari. Aku membawanya ke dokter dan dia harus opname di Rumah sakit karena typus. Aku pun mengiyakan dan langsung menghubungi kakakku.
Aku melihat Riski sudah lemas dan sangat pucat aku takut ika terjadi sesuatu dengan Riski. Namun setelah dia mendapatkan perawatan aku sedikit lega karena keadaannya semakin membaik. Setiap pagi aku membersihkan badannya, pernah sempat drop lemas lagi. Layaknya anak sendiri aku merawat dengan penuh ketulusan.
Aku mencoba menggantikan celana dalam dia, tampak dia menolak karena malu,
“jangan tante..”
“ahhh kamu ini biasa aja tante udah ngerawat kamu dari kecil sampai kamu sunatpun yang merawat luka kamu tante lhoo…biasa aja….”
“aaaa..jangan tan….”
Kala itu pagi aku tidak sadar kalau pagi hari penis itu pasti ereksi. Aku melepas celana dalam Riski aku lihat tegang dan kencang. Riski menarik selimut dan menutupinya namun aku coba membuka kembali. Ntah saat itu aku melihat penis Riski seketika aku bergairah,
“sebentar sayang, aku bersihin dulu ya..”
Aku mengusap selakangan Riski dengan waslap kemudian aku mengelus-elus penis Riski. Bulu kemaluan yang masih jarang itu membuat aku gemas,
“penis kamu tegang ya, dulu penismu kecil lohh nggak segede ini. Gemes deh tante….”
Riski hanya tersenyum saja layaknya lelaki kecil yang polos. Aku bergairah lama tak bertemu dengan kenikmatan. Yang terlintas di pikiranku aku harus menikmati penis Riski. Di luar sana hujan deras kebetulan masih pagi posisisex.com. Jadi dokter tidak mungkin visite, aku masih sibuk mengelus penis Riski. Aku menarik tangan Riski untuk memegang payudaraku yang montok itu,
“pegang dong sayang, elus perlahan…”
Riski hanya terdiam dan menuruti permintaaku, dia mengelus kedua payudaraku dengan lembut,
“aaaahhhh pinter kamu sayang ahhh……”
Tanganku mengelus dan mengocok penisnya, semakin tegak penis Riski. Aku horni pagi itu namun situasi terganggu saat ada perawat masuk. Sebel sekali gangguin aku aja yang lagi asik. Pikiranku udah nggak karuan udah pengen cepet-cepet nikmati penis Riski. Aku udah hilang akal sehat nggak inget lagi kalau Riski keponakanku.
Pikiranku mesum seharian itu pengen cepet malam dan bisa bermain seks dengan keponakanku sendiri. Hari cepat berlalu malam pun tiba aku segera bisamelampiaskan hawa nafsuku. Aku sengaja memakai lingeri yang sexy memakai parfum yang memikat. Aku tahu jika Riski belum tahu tentang seks, namun aku akan mengajarinya. Yang penting penis nya bisa masuk ke dalam memekku.
Udah kering rasanya jarang dijamah  lelaki udah nggak sabar pengen dimasuki ini memekku. Akhirnya malam semakin larut ruangan kamar VIP  membuat aku bebas bergaya. Aku mengunci pintu dan mematikan lampu posisisex.com, tidak mungkin juga malam-malam perawat mau masuk. Sebelumnya aku mengecek cairan infus Riski aku lihat masih penuh cukup sampai besok pagi.
Semua sudah aku persiapakan semaksimal mungkin dan aku siap beraksi. Aku berjalan mendekati Riski yang sedang terbaring pulas. Kemudian aku tidur menghampiri di sebelahnya. Aku nyalakan AC hingga ruangan dingin sekali. aku mendekati sambil memeluk Riski,
“tante kok disini…”
“iya Ris tante kedinginan pengen deket sama kamu biar hangat…”
“di bawah kan ada selimut tan…”
“aahhhhhh udah tante pengen deket-deket kamu…”
Aku memeluk Riski kemudian tanganku semakin turun ke bawah dan kaki berada diatas tubuhnya. Serasa anak dan ibu aku memeluk tubuhnya, namun semua itu berubah yang ada dipikiranku hanyalah birahi yang kuat. Aku bergerak aku gesek-gesekkan tubuhku dengan tubuh Riski hangat sekali. riski tidak menolak karena dulu dia terbiasa aku manjakan seperti ini.
Tanganku mulai beraksi dan mengelus penisnya, Riski bergerak saat aku memegang penisnya. Namun aku dekap dia nurut saja, setelah itu tangan Riski aku dekatkan dengan payudaraku. Aku meminta dia untuk mengelus dan meremas payudaraku,
“aaaaahhhh…pelan sayang….aaaaaakkkkkhhh……lagi…….ooohhhhhhh……..”
Riski tampaknya tidak mengerti maksudku dia terus menuruti permintaanku. Tangan kanan yang masih ada selang infus itu ikut bergerak. Tangan kirinya lebih terampil mengelus-elus payudaraku. Aku merintih merasakan kenikmatan itu,
“aaaawwww…..aaaaaaaaakkkkhhhh terus sayang….aaaaaaahhhhhhhh……..”
Tampaknya aku sangat horni penis yang aku pegang dan aku kocok itu semakin tegang. Rasanya udah nggak tahan. Akhirnya aku bangun dan berada di atas Riski,
“sayang kamu turuti permintaan tante ya dan jangan coba mengelak….”
“iya tante….”
Aku berada diatas Riski dan membuka celananya hingga dia setengah telanjang. Aku memegang penisnya dan aku tarik dia tampak merintih,
“oooohh tante……..”
Kemudian aku memasukkan penis itu ke dalam mulutkusecara perlahan. Aku kulum penis Riski secara terus menerus. Riski tampak menggerakkan tubuhnya, merasakan kenikmatan. Dia yang polo situ hanya pasrah saja. Sedangkan aku udah lama sekali mendambakan seks. Aku terus mengulum penis Riski dengan penuh kegairahan.
Lalu aku melepaskan kuluman itu dan melepas baju. Aku telanjang bulat dihadapan keponakan aku sendiri,
“Riski dulu pas kamu kecil , tante yang nyusuin kamu karena ibumu tidak bisa memberikan ASI untukmu jadi sekarang coba kamu pegang payudara tante dan kamu hissaapp….”
“iya tante….” Jawaban yang sangat polo situ terucap dari bibir Riski.
Aku menempatkan diriku di samping kirinya sedangkan wajah Riski sudah berada di hadapan payudaraku. Aku segera mendekatkan putting susuku yang besar itu di bibirnya,
“sssssshhhhh…aaaaaahhhhhhh……hisap Ris….ooohhh……”
Dia menghisap putting susuku secara perlahan, awalnya pelan dan kemudian lebih keras dia menghisapnya. Bahkan dia menjilati putting susuku, penisnya masih aku kocok dan aku gengggam. Mungkin dia juga merasakan kenimkmatan sehingga hisapan itu semakin keras,
“oooohhhh aaaaaahhhh..enak sekali Ris…terus Ris…….aaaaaaaaakkkkkhhhh…..”
Nikmat sekali hisapan bibir Riski, dia semakin cepat menghisap dan aku sangat memuncak dan bergairah,
“aaaaaahhhhhh…oooohh,….aaahhhh…….”
Aku berada diatasnya segera aku mencoba memasukkan penisnya ke dalam memekku. Aku menggesek-gesekkan penisnya hingga memekku basah,
“ooohhh aaaaaahhhh….ooohh aaaaaahhhhh….” Desahanku sambil menggoyangkan badan.
Gayaku sudah seperti cacing kepanasan kala itu aku terus bergerak menggairahkan tubuhku sendiri. Sementara Riski hanya terdiam dan sedikit merintih. Setelah memekku basah aku mencoba memasukkan perlahan penis Riski. Akhirnya penis Riski bisa masuk perlahan di dalam memekku,
“jleeeebbbbb…aaaakkkhhhh oooohhh….aaaaaaahhhhhhhhhh…….”
Aku bergoyang sesuka hatiku,aku menekan memekku keatas kebawah. Penis Riski besar cocok dengan ukuran memekku. Aku bergoyang bergerak keluar masuk penis itu tertancap manis di memekku,
“aaaaaaaaaaaahhhh….ooohhh…….aaaahhhhh……”
Riski cukup terdiam dan hanya sedikit menggerakkan tubuhnya. Apalah daya aku sangat Horny sampai bed tempat tidur itu berbunyi karena gerakanku saat bersetubuh begitu cepat dan keras,
“oooohhhh…aaaahhhhhh…aaakkkkkhhh…..ooohhhhh…aaaahhhh……”
“tante…aku mau pipis….” Ucap Riski.
Aku melepaskan dan menyodorkan mulutku pas di depan lubang penisnya,
“ccrrrrrrrrrooooooooootttt…..ccccrrrrrroooooooootttt…..ccccrrrrroooooottttttt…….”
Sperma Riski banyak dan kental dia semprotkan ke dalam bibirku. Dan aku pun menelannya,
“aaaahhhhh nikmaaattttttt……”
Puas dan sangat lega setelahsekian lamanya aku menanti. Aku segera membersihkan badanku dan kembali merapikan tempat tidur. Hubunganku itu terus terjadi hingga Riski lulus SMA. Setelah dia lulus SMA kami sudah tidak jarang berhubungan sexs karena Riski kuliah diluar kota dan kos disana. Yah kami berhubungan sexs jika Riski liburan kuliah, dan itupun jarang karena Riski jarang pulang.
Demikianlah kisah sexsku dengan keponakanku sendiri, aib itu hanya kami yang tahu, dan kami menyimpan rahasia secara baik sampai tidak ada satupun orang yang tahu. Kekhilafan itu terjadi karena aku sudah lama tidak terjamah oleh lai-laki.Sekian.

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Popular Posts

Recent Posts