Saya kost di dekat jalan raya di sebuah kota, karena tempat kost saya dekat rumah sakit jadi banyak perawat yang menjadi tetangga kost saya. Tepat di sebelah kamar saya ada dua perawat, satu bernama Susi usia 22 tahun berkulit putih bersih dan rambutnya lurus sebahu, mempunyai teman sekamar bernama Emi usia 21 tahun kulit kuning langsat.
Kala itu saya masih menganggur tidak ada pekerjaan. Pagi-pagi Susi dan Emi baru datang dari rumah sakit, mereka jaga malam rupanya. Susi sehabis mandi langsung tidur, sedangkan Emi keluar mungkin sedang pergi belanja. Saya yang tidak ada kerjaan iseng-iseng ingin menggoda Susi, saya datangi kamarnya dan kebetulan tidak di kunci.
Ketika saya sudah masuk ke dalam kamarnya saya lihat Susi sedang tertidur lelap dengan memakai selimut. Saya pura-pura memanggilnya sambil menepuk bahunya untuk memastikan apakah Susi benar-benar tertidur lelap, sebab kata Emi kalau Susi tidur susah sekali dibangunkan, walaupun disiram dengan air Susi nggak bakalan bangun. Beberapa kali saya mencoba membangunkannya, ternyata benar Susi susah sekali untuk dibangunkan.
Pelan-pelan saya tarik selimutnya, wow ternyata Susi kalau tidur hanya memakai bra dan cd apalagi bra dan cdnya model bikini yang hanya ditali dipinggirnya dan sekali tarik udah pasti copot. Susi tidur terlentang. Pelan-pelan saya tarik tali bra dan cdnya, dengan sekali tarik bra dan cdnya terlepas. Saya memandangi tubuh Susi yang telanjang bulat itu begitu mulus dan tanpa ada cacatnya. Payudaranya yg bulat dengan puting berwarna pink serta vaginanya bersih tanpa ada bulunya.
Penis saya sudah tidak tahan ingin mencoba, saya lepas pakaian saya. Begitu saya sudah telanjang, saya naiki tubuh Susi secara perlahan dan mulai menindihnya. Saya coba mencium bibirnya yang tipis dan berwarna pink itu perlahan-lahan. Saya rasakan aroma nafasnya yang harum dan hangat, payudaranya mulai saya remas-remas dan putingnya saya kulum, serta saya gesek-gesekkan penis saya dibibir vaginanya.
Pelan-pelan mulai saya masukkan penis saya ke dalam vagina Susi. Centi demi centi saya masukkan secara perlahan-lahan takut jika Susi terbangun. Namun baru setengah penis saya yang masuk ternyata Susi terbangun. Saya kaget namun saya kulum bibirnya dengan bibir saya supaya tidak teriak dan saya tekan dalam-dalam penis saya di dalam vaginanya namun bibir saya di gigitnya. Saya lepas kuluman bibir saya dari bibirnya dan Susi bertanya,
"Mas, memperkosa aku ya?"
Saya jadi bingung dibuatnya tapi saya tetap terus menggenjot vaginanya dengan penis saya.
"Susi, maafin aku ya" katasaya.
Akhirnya Susi mau melayani saya dan mengikuti kemauan saya. Saya dan Susi terus bersetubuh hingga kami mencapai orgasme hampir bersamaan, tapi Susi mencapai orgasme duluan, disusul saya kemudian. Sebelum mencapai orgasme saya tanya Susi,
"Dikeluarin dimana?"
"Didalam juga nggak apa-apa kok mas" jawabnya.
Saya semprotkan sperma saya didalam vaginanya sampai tuntas. Saya peluk erat tubuhnya sambil saya cium bibirnya, dan Susi membalas ciuman saya. Ketika saya keluarkann penis saya dari dalam vaginanya, ternyata belepotan campur darah.
"Kamu masih virgin ya?" tanya saya.
"Nggak kok orang aku sedang lagi haid kok, abis kamu main embat aja orang yang lagi tidur" kata Susi sambil tersenyum.
"Makanya mas jangan main embat aja" Susi tertawa sambil mengejek saya.
Susi mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi sedangkan saya berpakaian lalu balik ke kamar saya.
0 komentar:
Posting Komentar