Aku memiliki pacar yang berkuliah di universitas ternama yang berlokasi di daerah grogol. Karena berasal dari daerah jawa timur, maka dia tinggal di sebuah kost khusus mahasiswi.
Saya sendiri sudah bekerja dan juga
berasal dari Universitas yang sama. Secara keseluruhan, pacarku sangat
baik, setia dan cantik tetapi masih konvensional (tidak akan berhubungan
seks sebelum menikah secara resmi). Sebaliknya, sebagai lelaki normal
saya termasuk golongan yang memiliki libido tinggi. Sementara ini saya
hanya bisa memuaskannya dengan ber masturbasi sambil membayangkan
bersetubuh dengan pacarku.
Suatu saat keadaan berubah 180 derajat. Setelah pulang kerja, saya langsung mengunjungi kostan pacarku (‘Sisca’ namanya).
Mengunjungi kostannya bagaikan masuk kedalam sebuah alam erotis. Ada sekitar 8 penghuni kost yag terdiri dari mahasiswi tingkat 1 sampai 4 (saat ini Sisca telah sampai tingkat 4). Salah satu penghuninya yang berkamar di lantai 3 menarik perhatianku, namanya Vita. Setelah melihatnya kadang kala aku membayangkan bersetubuh dengannya juga, sampai pada akhirnya aku memiliki ide gila dan nekat muncul tiba-tiba dibenakku.dari sini lah awal petualangan seksku dimulai.
Mengunjungi kostannya bagaikan masuk kedalam sebuah alam erotis. Ada sekitar 8 penghuni kost yag terdiri dari mahasiswi tingkat 1 sampai 4 (saat ini Sisca telah sampai tingkat 4). Salah satu penghuninya yang berkamar di lantai 3 menarik perhatianku, namanya Vita. Setelah melihatnya kadang kala aku membayangkan bersetubuh dengannya juga, sampai pada akhirnya aku memiliki ide gila dan nekat muncul tiba-tiba dibenakku.dari sini lah awal petualangan seksku dimulai.
Aku memberanikan diri dan memutuskan
mencuri celana dalam Vita. Telah beberapa kali aku bersama Sisca pacarku
naik ke lantai 3, dilantai ini ada rak khusus yang digunakan pembantu
kostan untuk mengumpulkan pakaian kotor yang akan dicuci,beruntungnya
rak tersebut dinamai sesuai dengan pemilik baju supaya tidak saling
tertukar (dan lebih memudahkanku mencari sasaran yang aku idamkan)
Tak berapa lama niatanku muncul
tiba-tiba aku mendengar suara gadu yang berasal dari gerombolan
anak-anak kost yang akan keluar untuk makan malam dan kebetulan juga
Sisca sedang mandi, yang biasanya membutuhkan waktu 15-25 menit. Bagai
gayung bersambut akupun mamberanikan diri melaksanakan niatku dengan
jantung yang berdebar keras dan keringat yang bercucuran karena perasaan
was-was. Terdapat 3 celana dalam yang berbahan licin dan halus diantara
tumpukan baju yang ada di keranjang.
Tanpa pikir panjang langsung aku ambil
yang berwarna kulit (yang satu berwarna pink dan sisanya berwarna sama).
Secara spontan aku tempelkan pada wajah dan ku hirup bagian yang
bersentuhan langsung dengan vaginanya. Sayangnya saat itu yang aku cium
hanyalah aroma pewangi pakaian, tetapi tidak mengurangi rasa hornyku.
Secepatnya aku masukkan CD tersebut kedalam kantung celana karena takut
dipergoki dan tak terbayang rasa malu yang akan aku alami jika hal itu
terjadi dan langsung aku meninggalkan TKP dan langsung menuju kamar
Sisca yang berada di lantai 2.
Setelah selesai berkencan dengan Sisca,
aku langsung meluncur menuju kontrakkan dan langsung menuju kamar mandi.
Langsung aku keluarkan CD milik Vita dan mempeloroti celana dan CD yang
aku pakai. Kont0lku yang sepanjang perjalanan pulang tadi sudah
menegang membayangkan CD tersebut langsung kutempelkan dengan posisi
sisi dalam CD yang bersentuhan langsung dengan vagina Vita bertemu
dengan ujung kont0lku, yang tentu saja sebelumnya aku tempelkan CD
tersebut di hidungku dan ku hirup dalam-dalam sambil membayangkan sedang
mencium vagina Vita secara langsung.
Secara perlahan aku gesek-gesekan CD
tersebut dan mulai mencoli kont0lku. Meskipun awalnya terasa agak perih
pada penisku tapi lama kelamaan hilang seiring keluarnya cairan
pra-ejakulasiku. Irama masturbasi aku percepat dan aku langsung
merasakan getaran-getaran listrik yang erotis terus meambombardir
syaraf-syaraf kont0l dan otakku. Akhirnya aku hampir merasakan orgasme.
Tanganku yang satunya langsung menyikap sebagian dari CD tersebut untuk
mengeluarkan kont0lku. Sebenarnya aku ingin mengeluarkan cairan
orgasmeku pada CD Vita, tetapi langsung aku urungkan karena takut
meninggalkan jejak.
Tak berapa lama aku mengalami orgasme
yang luar biasa sensasinya karena baru sekali ini aku melakukannya
dengan CD kepunyaan Vita. Setelah beberapa saat aku menikmati sensasi
tersebut aku langsung melanjutkan dengan mandi dan tak lupa sebelumnya
aku mencium CD Vita dan menaruhnya kmbali di dalam kantung celanaku.
Keesokan harinya aku kembali ke kost
Sisca dan mengembalikan CD tersebut,tentunya setelah aku merasa
keadaannya kondusif dan aman. Kegiatan ini terus berlanjut selama hampir
seminggu dan tentu saja dengan CD Vita yang berbeda. Suatu saat aku
dikejutkan dengan aroma CD Vita yang sebelumnya hanya tercium wangi dari
pengharum pakaian. Ketika itu aku menghirup aroma yang berbeda dan aku
yakini sebagai aruma cairan vagina milik Vita yang tentu saja membuat
kont0lki seketika tegang dan libidoku menanjak. Jantungku langsung
berdebar kencang karena kegirangan mendapatkan rejeki nomplok tersebut.
Terbersit dipikiranku apakah hal ini
disengaja atau tidak. Tapi aku tidak memperdulikannya dan langsung
ber-masturbasi dengan sensasi berbeda dan tentu saja lebih indahdan
menggetarkan. Kali ini aku tenggelam dalam kenikmatan sampai-sampai
cairan orgasmeku tumpahruah dalam CD Vita.
Keesokan harinya aku kembalikan CD
tersebut kadalam keranjang dan menggantikannya dengan yang lain. Tetapi
lagi-lagi CD tersebut mengeluarkan aroma yang sama. Tidak terlihat
perubahan pada sikap dan ekspresi pada wajah Vita ketika kami saling
bertemu pandang. Keesokan harinya aku dikejutkan dengan CD Vita yang
benar-benar masih basah dan aromanya masih segar dan memabukkan, seperti
Vita baru saja melakukan masturbasi dan membiarkan aku menemukannya
masih dalam keadaan basah. Pikiranku langsung dikuasai dengan hawa nafsu
dan langsung saja aku menuju kamar mandi yang letaknya bersebrangan
dengan kamar Vita untuk ber-masturbasi.
Baru saja aku mulai untuk
ber-masturbasi, tiba-tiba terdengar ketukkan pintu pada kamar mandi. Aku
terkejut dan dengan cepat memasukkan CD Vita kedalam celana dan
berpura-pura menyiram closet. Ketika aku buka pintu ternyata Vita sedang
berdiri di depan kamar mandi dan berdiri tepat dihadapanku seperti
sedang menghalangku untuk pergi. Vita langsung mendorongku kembai masuk
ke dalam kamar mandi dan langsung mengunci kamar mandi itu dari dalam
(posisi Vita sekarang berada di dalam kamar mandi bersama denganku).
Keringat dingin langsung bercucuran dari
tubuhku. Dengan cepat tangan Vita langsung berusaha merogoh kedua
kantong celanaku tanpa bisa aku cegah, dan akhirnya dia menemukan celana
dalam miliknya yang aku “pinjam”. “Aku sudah tau … Kak andre pelakunya”
ungkap Vita.
Tiba-tiba Vita langsung mengambil posisi
jongkok menghadap ke arahku yang mematung karena masih kaget dan
langsung membuka bawahanku tanpa menyisakan sehelai benangpun. Kont0lku
yang sempat lemas karena shock langsung diia belai dengan tangannya yang
halus dan sesekali mengocoknya dengan perlahan. Menerima perlakuan
tersebut kont0lku langsung bereaksi dan langsung menegang.
Setelah mencapai ketegangan maksimal,
mulut Vita sedikit terbuka dan nafasnya memburu sambil mengeluarkan
desahan halus sambil kedua tangannya dengan perlahan tapi pasti terus
mempermainkan kont0lku. Aku merasa bahwa inilah saatnya merasakan vagina
Vita yang sebenarnya,lagipula aku yakin Vita bukan lagi seorang gadis
perawan dari caranya memperlakukan kont0lku.
Aku langsung memberi isyarat agar Vita
berdiri dan langsung aku bertatapan dengan wajahnya yang mengekspresikan
bahwa dia sangat menginginkannya. Tanpa pikir panjang aku langsung
mencumbu bibirnya yang mungil dan kedua tanganku langsung menyikap
bagian bawah dasternya,dimulai dari pertengahan paha dan ternyata Vita
sudah tidak mengenakan CD lagi.
Pantatnya yang lembut dan kenyal
langsung kuremas-remas dan demi menghemat waktu tanganku langsung
kupindahkan menuju vaginanya yang sedaritadi sudah basah oleh cairan
vaginanya. Tanganku yang satunya lagi langsung menjamah payudaranya
(juga tanpa BH) yang kira-kira berukuran 36c. Kuremas-remas payudaranya
dan klirotisnya pun mendapatka pelayanan istimewa dari jemariku.
Tubuh Vita tak henti-hentinya bergetar
dan mempercepat irama kocokan tangannya pada kont0lku. Langsung aku
senderkan Vita pada dinding kamar mandi, kuangkat kakikirinya dan
langsung ku tuntun kont0lku menuju vaginanya yang sudah terbuka lebar.
Ketika ujung kont0lku berada di bibir vaginanya yang sudah basah dan
terasa hangat, aku pun sempat bergetar. Perlahan-lahan aku dorong masuk
kont0lku, terasa agak seret meskipun vaginanya sudah basah oleh cairan
kenikmatannya dan akhirnya kont0lkupun masuk setengahnya mengisi vagina
Vita. Mulut Vita terbuka lebar sembari matanya terpejam merasakan
kenikmatan kont0lku.
Dengan perlahan ku keluar-masukkan
kont0lku kedalam vaginanya yang kini sudah bisa terbenam seluruhnya
kedalam vaginanya yang sempit dan basah. Untuk sesaat aku tidak bergerak
dan merasakan dinding vaginanya berdenyut-denyut dan rasanya kont0lku
seperti dipijit-pijit oleh vaginanya, sampai akhirnya aku melihat jam
tangan dan aku teringat kepada Sisca yang selesai mandi, tersisa
kira-kira 10 menit sebelum Sisca selesai mandi.
Vita memelukku dengan erat dan aku pun
menyetubuhinya dengan perlahan sambil merasakan setiap tarikkan dan
dorongan kont0lku,aku merasakan sensasi erotis yang sangat nikmat. Irama
aku percepat dangan sesekali aku menghentakkan kont0lku dengan
kerassehingga membuat Vita mengerang meskipun agak sedikit ditahan
mencegah suaranya terdengar sampai keluar. Aku makin bernafsu setelah
sekitar 3 menit Vita sudah mencapai orgasmenya yang pertama sehingga
vaginanya terasa hangat karena cairan orgasmenya.
“kont0l kamu besar dan kuat sekali…” bisik Vita sambil terus menikmati persetubuhan ini.
“memang kamu belum pernah ngerasain yang segede ini?”
Dia menggeleng, “punya cowokku kecil dan kurus…”
“jadi lebih enak mana?” tanyaku
“jelas kont0lmu,rasanya lebih nikmat..”
“memang kamu belum pernah ngerasain yang segede ini?”
Dia menggeleng, “punya cowokku kecil dan kurus…”
“jadi lebih enak mana?” tanyaku
“jelas kont0lmu,rasanya lebih nikmat..”
Setelah selesai menikmati sisa-sisa
orgasmenya,Vita langsung melepaskan diri dari dekapanku dan langsung
berlutut di hadapan kont0lku. Lidahnya langsung menjulur dan menyapu
sepanjang batang kont0lku yang masih basah oleh cairan orgasmenya.
Dengan cekatan Vita menjilati kont0lku dan mengulum kepala kont0lku yang
memerah.
Mulutnya yang terasa hangat dan
permainan lidahnya yang liar membuat kont0lku berdenyut-denyut dan untuk
beberapa saat dia hanya mengulum kepala kont0lku sampai akhirnya aku
benamkan kepalanya sehingga kont0lku masuk seluruhnya kedalam mulutnya
yang hangat.
Vita yang seakan mengerti apa yang aku
mau langsung melahap seluruh batang kont0lku dengan ganas, meskipun ia
mengalami sedikit hambatan karena panjangnya kont0lku. Setelah mulutnya
beradaptasi dengan kont0lku aku pun mulai menggerak-gerakkan pantatku
maju-mundur mengimbangi permainannya dan akhirnya aku mengalami orgasme
yang membuat Vita agak tersedak karena aku menghentakkan kont0lku dengan
keras karena merasakan kenikmatan orgasmeku.
Dengan cepat Vita mengeluarkan kont0lku
dari mulutnya dan membuka lebar mulutnya untuk menampung cairan orgasme
dari kont0lku. Setelah selesai Vita langsung menelan cairan tersebut
tanpa tersisa dan seketika kont0lku pun kembali di kulum dan di sedotnya
sehingga tidak tersisa lagi cairan orgasme yang sedikit tercecer di
batang kont0lku.
Kusuruh Vita untuk berdiri dan ia
langsung menatapku dengan ekspresi puas dan nakal, senyumnya yang manja
mambuatku horny lagi. Setelah salingmerapihkan pakaian masing-masing
Vita menyelipkan kertas yang berisikan nomer hp’nya.
“besok, jangan ambil celana dalamku lagi..”
Sempat timbul rasa kecewa dalam hatiku
“langsung saja..” terang Vita,sambil menempelkan tanganku ke arah vaginanya sambil tersenyum manja.
Sempat timbul rasa kecewa dalam hatiku
“langsung saja..” terang Vita,sambil menempelkan tanganku ke arah vaginanya sambil tersenyum manja.
Setelah kejadian ini,hampir tiap hari
kami bercinta kilat didalam kamar mandi lantai 3. Vita menjadi tempat
pelampiasan nafsuku yang menggebu-gebu karena tak bisa kudapatkan dari
pacarku sendiri demikian juga Vita yang terlanjur kecewa dengan kont0l
pacarnya yang dia anggap terlalu kecil dan Vita terlanjur menyukai
kont0lku yang besar dan kuat,meskipun kami saling mencintai pasangan
masing-masing.
Terima
kasih telah membaca cerita sex di situs Cerita Seks Dewasa 365 yang
berjudul Cerita Sex Berawal Dari Celana Dalam Vita . Nantikan kisah
hot lainnya yang setiap hari kami update untuk menambah birahi seksual
anda, pastikan bookmark situs Cerita Seks Dewasa 365 agar tidak lupa
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus