“Siapa tahu ntar kita bisa liburan bareng keluar negerinya jeng..”
Terdengar mamaku menjawab “Iya..biar nanti aku tanyain suamiku jadwal liburan kami..”
Merekapun pada tertawa, padahal hanya ada 5 orang di ruang tamu itu tapi begitu rame.
Padahal saat ini aku berada di lantai dua yang merupakan kamarku.
Namaku Joshua biasa di panggil Josh saat ini aku salah satu mahasiswa kampus ternama, di usia yang sudah menginjak 22 tahun aku sudah pernah melakukan hubungan intim layaknya dalam cerita sex.
Aku berhubungan dengan seorang gadis yang bernama Lidya yang satu kampus denganku, hubungan kami sudah berjalan hampir dua tahun lamanya dan selama itu juga kami pernah putus nyambung.
Bersama Lidya juga aku melakukan adegan seperti dalam cerita sex, karena dengan pasanganku sebelumnya aku masih terlihat malu-malu.
Jangankan untuk melakukan hubungan intim, berciuman saja waktu masih sangat malu padahal aku sudah menginjak kelas 3 SMU.
Tapi ketika berhubungan dengan Lidya akupun menjadi sering melakukan hubungan intim seperti dalam cerita sex.
Karena aku merupakan anak tunggal dari kedua orang tuaku, akupun menjadi dekat dengan mereka apalagi dengan mama.
Tidak jarang aku mengantarnya ke setiap pertemuannya dengan teman sosialitanya yang sering pada heboh jika sedang berkumpul, seperti sekarang ini mereka pada rame di ruang tamuku.
Padahal jarak kamarku dengan ruang tamu lumayan jauh tapi dasar tante-tante mereka dengan tanpa dosanya bikin rame membuatku kurang konsentrasi dengan laptopku.
Meskipun sebenarnya aku hanya membuka situs-situs dewasa gitu “Josh.. Josh sayang ayo turun..”
Aku mendengar mama memanggilku, dan aku rasa ruang tamu mulai sepi tidak lagi aku dengar gelak tawa mereka, dengan malasnya aku turun dan aku melihat mama duduk berdua dengan tante Vika.
Yang merupakan teman mama tapi paling muda kelihataanya dan juga aku pastikan paling cantik.
“Ada apa ma..?” Tanyaku dengan lemas “Ini tante Vika kamu anterin ke rumahnya, dia merasa agak pusing soalnya..”
Sebelum aku jawab tante Vika sudah bilang “Nggak pa-pa lho mbak.. ini sudah mendingan biar aku pulang sendiri aja..”
Mama kembali berkata “Eeeh.. jangan nanti yang ada malah tambah pusing..” Akupun menjawab “Iya tante biar Josh anterin aja..”.
Akhirnya akupun mengantar tante Vika dengan mobilnya, sebuah mobil terbaru dan aku mendengar kalau tante Vika merupakan simpanan seorang pengusaha.
Pantas saja menurutku karena dia begitu cantik dan seksi apalgi kulitnya terlihat begitu mulus, aku yakin kalau dia pintar merawat diri.
Wajahnya saja masih terlihat layaknya anak kuliahan gitu.
“Hei kenapa diem.. jangan bilang kalau kamu lagi mikir ngeres ya..” Katanya membuyarkan lamunanku “Aah.. nggak tante.. mikir apa..coba”
Aku meliriknya dan dia masih tersenyum sambil menunjuk ke wajahku “Iya deh.. Jos ngaku.. kalau mikirin tante kok cantik banget sich”
Aku kaget karena dia mencubit pahaku “Aduuuh.. kurang ke pangkalnya tante..” Kataku sekalian menggodanya.
Bukannya risih atau gimana tapi tante cantik yang satu ini malah semakin mencubit lembut pangkal pahaku “Aduh kamu ini bikin tante gemes dech..” Saat itu juga aku yang terpaku.
Aku tidak dapat menyembunyikan rasa gugupku, hingga terdengar tertawa renyah dari tante Vika “Haa… lucu juga kalo kamu kayak gini…”
Dia terus saja menertawakan aku hingga kami sampai di rumahnya.
Entah siapa yang memulai terlebih dulu kamipun sampai di dalam kamar tante Vika, dalam sekejap tubuhnya sudah tidak lagi memakai pakaian sehelaipun.
Kutatap tubuh mulusnya membuat kontolku menggeliat dari tempatnya apalagi tubuh tante Vika meliuk-liuk di depanku, mirip dengan penari erotis di dalam adegan cerita sex sampai diapun mendekat.
Karena sudah bukan lagi pengalaman pertama bagiku, akupun langsung memeluk tubuhnya lalu aku ciumi bagian lehernya.
Dia menggelinjang sambil berkata lirih “Ayo sayaaang puaskan tante ya…”
Kini tanganku mulai memainkan buah dadanya yang begitu montok, sama persis dengan buah pepaya.
Aaah tidak tahan aku tempelkan wajahku pada buah dadanya.
Kemudian aku melumat putingnya hingga lama juga aku bermain di gundukan itu “Aaaagggggghhhh… aaaagggghh… Josh.. sayaaang… aaaaggggghhh… “
Tante Vika menarik tubuhku hingga tepat di pinggir tempat tidurnya, akupun membaringkan tubuhnya tapi tanganku juga melepas pakaianku sendiri.
Hingga kontolku terlihat jelas sudah membesar dan menegang tepat mengacung pada memek tante Vika.
Dia melebarkan pahanya dan perlahan namun pasti aku celupkan kontolnya “OOoouuggggghh… goyaaang sayaaang… aaaggghhh… yaaaaccchh.. begiituuu… aaagggghhh… aaaagghhhh… aaagggghhh..”
AKu langsung menggoyangnya tapi dengan sekuat tenaga aku juga menekan lebih dalam kontolku, sehingga tante Vika memejamkan matanya mungkin dia tidak ingin melewatkan momen ini.
Akupun semakin cepat melakukan gerakan layaknya pemain dalam adegan cerita sex “Ooouuugggghhh… aaagggghhh… taaaantee…. oooouuuggghhh… ooouuggggghhhh…. ”
Kontolku terasa bergetar hebat ketika keluar masuk dalam memek tante Vika yang terasa hangat, beda banget dengan memek punya pacarku.
Mungkin tante Vika sudah pengalaman di dalam merawat bagian sensitifnya ini.
Hingga kurang dari setengah jam akupun sudah mencapai puncak klimaks “Ooouuugghh… uuuuuggghhh…. uuuggghh… taaanteeee… aaaaagggggghhh… aaaggghh.. ”
Tante Vika mengerti kalau aku kalah darinya, namun dia tetap memeluk tubuhku.
Sambil mengelus punggungku diapun berkata “Sudaah gak pa-pa ..kalau masih mau.. Josh jangan pulang dulu sayaaang..”.
Mendengar hal itu aku menatap wajahnya dia tersenyum akupun membalasnya dengan kecupan manis pada keningnya.
Kami berpelukan dengan mesra, tapi kemudian tante Vika pamit untuk membuatkan aku minuman dan tinggallah aku di bawah selimut hangatnya.
Aku masih belum percaya dapat melakukan adegan cerita sex dengan teman mama yang satu ini, sungguh masih terasa bagai mimpi.
Terima
kasih telah membaca cerita sex di situs Cerita Seks Dewasa 365 yang
berjudul Ngesek Dengan Teman Mama Sampai Semalaman. Nantikan kisah
hot lainnya yang setiap hari kami update untuk menambah birahi seksual
anda, pastikan bookmark situs Cerita Seks Dewasa 365 agar tidak lupa.
0 komentar:
Posting Komentar