Siapa sangka aku dapat bertemu mantan pacarku setelah hampir 5 tahun aku tidak bertemu dengannya. Padahal dulu kami begitu dekat bahkan kami pernah melakukan hubungan intim seperti adegan dalam cerita ngentot, tapi aku menghianatinya setelah hampir 3 tahun aku menjalin hubungan dengannya, ya aku menikah dengan seorang pria pilihan orang tuaku.
Padahal kala itu aku juga masih sangat mencintainya tapi aku tidak dapat menolak permintaan kedua orang tuaku. Dengan alasan masih ada hubungan saudara jauh dan tidak ingin jalinan saudaranya tidak terputus maka mamaku menjodohkan aku dengan suamiku itu, kalau ayahku hanya menuruti saja apa yang di hendaki mamaku dan diapun tidak dapat menolak keinginan mama itu.
Hingga akhirnya aku putus dengan Herlan pacarku, dan dia biasa memanggilku dengan panggilan sayang ‘ abon ‘ padahal nama asliku Tania. Aku begitu mencintainya dan tidak salah ketika kami bertemu setelah beberapa tahun tidak pernah sekalipun bertemu aku langsung merasakan de ja vu padanya. Bahkan aku langsung memeluk Herlan ketika kami pertama kali bertemu lagi.
Dengan saling tukar nomor pin bb kami, aku langsung melepasnya dan melihatnya pergi begitu saja. Tapi aku tahu kalau Herlan kala itu juga merasakan hal yang sama padaku, karena sebelum pergi dia terus menatapku dengan tatapan penuh kerinduanku. Begitu juga ketika aku berlalu dari hadapannya dia msih melekat melihat aku yang sudah menjauh darinya.
Seteal beberpa hari setelah pertemuan itu, akhirnya dia menghubungi aku. Dan kamipun janji akan bertemu di sebuah cafe tempat kami nongkrong dulu, tidak dapat aku pungkiri kalau aku begitu senang kala itu. Dengan menggunakan pakaian yang menjadi pilhan setelah beberapa kali aku mencoba baju lainnya, dan segera aku berdandan karena ingin kelihatan segar di depan Herlan.
Sampai di cafe yang telah di janjikan akhirnya aku dapat bertatapan dengannya lagi, Herlan tersenyum ketika melihatku sudah menunggunya. Lalu dia duduk tepat di depanku sambil berkata ” Kamu masih kayak dulu.. nggak berubah… ” Aku tertunduk malu ” Maaf ya.. meskipun telat.. ” Dia memegang taganku dan berkata ” Tidak ada kata telat untuk meminta maaf.. ” Semakin malu aku di buatnya.
Kami lama mengobrol di tempat itu sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi ke sebuah pantai yang cukup jauh dari kotaku. Namun begitu Herlam menanyakan padaku apa bisa aku ke sana, aku langsung menjawab iya karena aku tidak ingin mengecewakannya dan aku sendiri masih ingin lama-lama bersamanya. Kamipun berangkat dengan mobil Herlan karena aku memang tidak menggunakan mobil.
Sesampainya di sana bukan berjalan di pantai melihat pemandangannya, tapi Herlan langsung mengajakku masuk kedalam hotel. Dan aku tidak menolaknya sama sekali, mungkin sudah gelap mataku kala itu atau karena aku memang pernah melakukan adegan layaknya dalam cerita ngentot waktu masih berpacaran dengan Herlan dulu. Tanpa malu aku mengikutinya dari belakang.
Ketika jalanku begitu pelan, Herlan langsung menarik tanganku dan menggandengnya dengan mesra seperti waktu kami pacaran dulu. Sampai di dalam kamar kami langsung berpelukan dengan eratnya ” Aku kangen kamu Abon… sungguh.. ” Kata Herlan membuatku merasa kenangan masa lalu kembali hari itu, ketika dia masih memanggilku dengan panggilan seperti itu.
Dengan memeluk sambil menciumku membuat aku melakukan hal yang sama pada Herlan. Aku terdiam ketika dia menarik daguku kemudian melumat mesra bibirku, saat itu juga aku balas dengan bermain lidah di dalam rongga mulutnya. Herlan semakin mendekatkan wajahku pada wajahnya kemudian dia melumat habis bibirku sambil tangannya bermain di tubuhku dia raba dengan lembutnya.
Saat itulah kamipun bergumul di atas tempat tidur dengan menyibak rambutku yang menutupi wajahku kemudian Herlam mencium bibirku kembali. Dengan satu tangannya diapun membuka bajuku dan dalam sekejap aku tidak lagi memakai baju, terlihat bentuk tubuhku dan mulusnya kulitku. Hingga akhirnya Herlan melepas bajunya juga dan nampaklah kontolnya yang sudah berotot.
Langsung saja aku pegang kontol Herlan dengan lembutnya kemudian aku usap dengan tanganku. Aku lihat Herlan menikmatinya karena dia membelai rambutku dengan lembutnya, bahkan terkadang dia menunfukan kepalanya untuk menyentuh bibirku setelah dia kulum sebentar lalu kembali berdiri tegak sedangkan aku terus melakukan adegan layaknya dalam cerita ngentot.
Setelah lama melakukan hal itu, akhirnya Herlan menyuruhku untuk merebahkan diri di tempat tidur ” Kita lakukan sekarang ya sayang… ” Aku hanya mengangguk sambil rebahan dengan perlahan pada kasur hotel, kemudian Herlan merangkak dan menindih tubuhku dengan menuntun kontolnya untuk berusaha menyelinap pada lubang memekku dan bleep masuklah kontol itu.
Akhirnya Herlan melakukan gerakan maju mundur seperti pemain dalam adegan cerita ngentot. Akupun mendesah ” Ooouuughhhh… ooouughhh… terus…. sayang… aaaaghh.. ” Aku mendesah karena nikmatnya goyangan pantat Herlan pada memekku, aku berpegangan pada lengannya yang kuat lalu aku daratkan ciumanku pada tangan dan lengannya juga karena aku memang begitu kangen pada Herlan.
Gencar juga Herlan bergoyang di atas tubuhku sampai akhirnya aku mengerang saking nikmatnya ” OOuughh… Herlan… aaaaghh… aku.. nggak.. ku…at.. aaaaggghhh.. ” Mendengar kataku Herlan semakin cepat menghetakan kontolnya pada lubang memekku, hingga akhirnya diapun mendesah ” Ooouughh… Bon… aku… keluarin.. ya.. aaagghh..” Katanya.
Setelah dia berkata seperti itu tidak berapa lama kemudian aku merasakan memekku penuh dengan larva hngat yang keluar dari dalam kontol Herlan. Semakin dalam dia menekan kontolnya pada memekku bahkan sampai-sampai aku merasa tubuhku tidak dapat menahan tubuhnya yang lunglai di atas tubuhku, namun karena saking puasnya melakukan adegan cerita ngentot ini aku peluk tubuh Herlan dengan mesranya.
Terima kasih telah membaca cerita sex di situs Cerita Seks Dewasa 365 yang berjudul Bercinta Dengan Bekas Mantanku. Nantikan kisah hot lainnya yang setiap hari kami update untuk menambah birahi seksual anda, pastikan bookmark situs Cerita Seks Dewasa 365 agar tidak lupa.
BANDARPOKERONLINE | DOMINOQQ | AGENDOMINO | CAPSA | ADUQQ |SAKONG
0 komentar:
Posting Komentar