Cerita Sex Dewasa Hot merupakan situs kumpulan berbagai cerita dewasa dan foto bugil terlengkap

RatuQQ

Selasa, 10 April 2018

Pegawai Bank Pengobat Nafsu Ku


Jual beli mobil adalah pekerjaan sehari-hariku. Sebagai seorang pemilik Showroom mobil yang cukup besar tentunya aku selalu bekerja sama dengan beberapa Bank untuk menambahkan modal.

Panggil saja namaku Adi, usiaku 33 tahun dan aku berstatus duda sejak istriku berselingkuh dengan temanku yang berprofesi sama sepertiku.

Bisa dibilang showroom mobilku ini melayani bagi para kalangan menengah keatas, karena aku hanya menyediakan mobil bekas yang harganya diatas 100 juta, bahkan hingga aku menyediakan juga mobil yang harga secondnya milyaran rupiah. Aku menjual mobil rakitan buatan Jepang, Amerika, dan German.

Shorumku ini terletak di daerah Serpong Tangerang yang letaknya tidak perlu saya sebutkan. Jika mobil yang aku jual harganya segitu pastinya showroom mobilku bisa dikatakan showroom besar. Sebagai seorang duda, aku bisa dibilang duren (duda keren).

Mengapa aku berkata seperti itu, karena selain aku mempunyai uang, dan asset yang bisa dikatakan banyak, aku juga mempunyai wajah ganteng serta mempunyai tubuh yang proposional, tinggi, badan berisi, dan tentunya dompet juga berisi, hehe. Oh iya selama aku menjalani rumah tangga dengan mantan istriku dulu aku belum mempunyai keturunan.

Sebagai seorang pengusaha tentunya tidak akan terlepas dari Bank untuk meminjam modal dengan tujuan memperbesar usaha. Itu bukan berlaku untuk para pegusaha besar saja, namun pengusaha kecilpun tidak luput dari pinjaman modal dari Bank.

Dengan menulis cerita ini aku akan menuliskan cerita sex yang aku alami dengan seorang pegawai bank yang cantik, bohay dan tentunya putih bersih. Sebut saja namanya Mika, dia adalah pegawai bank yang khusus menangani para nasabah Bank yang meminjam modal besar. Mika ini mempunyai tinggi badan sekitar 168 cm, berat badan 57 kg, ukuran Bra 34B, dan mempunyai pantat yang sedang namun kencang.

Kebetulan Mika ini yang mengurus segala keperluanku jika aku akan meminjam modal. Sudah 5 kali ini aku meminjam modal pada salah satu bank besar yang ada dinegara kita ini. Karena track recorku bagus maka pinjaman-pun selalu mudah aku dapatkan. Suatu ketika pada siang hari itu aku sudah membuat janji dengan Mika untuk membahas peminjaman modal.

Karena aku adalah peminjam modal yang tertib dan bisa dibilang peminjam modal besar maka dari Pihak Bank-pun menyuruh Mika untuk mendatangi aku di showroom mobilku. Tepat pukul 1 siang ada telfon berbunyi,

'Kringgggg…. Kringgggg…. Kringgggg….' suara telefon kantorku berbunyi .

Mendengar suara telefon berbunyi aku-pun mengangkatnya,

“Halo ada apa ya Dodh???” ucapku dalam telefon pada pegawaiku yang bernama Dodhi.
“Ini pak ada Mbak Mika, katanya dia mau bertemu bapak dan dia dari pihak Bank” ucap Dodhi menjawab.
“Oh iya Dodh, suruh langsung keruangan Gue aja Dodh” jawabku kepada Dodhi.
“Siap Pak” ucap sigap Dodhi.

Aku mempunyai ruangan khusus dimana letak ruangan itu ada di lantai 2 Showroom mobilku. Ruangan khususku itu ada kamar dan ruang kerja yang tentunya aku fasilitasi dengan Ac, Smart TV, Home theater, sofa, dan ruang kerja. Dalan ruangan itu ada kamar dan ruang kerja, intinya seperti itu.

Selang beberapa menit terdengarlah pintu ruangan kerjaku diketuk,

“Dokkkk…. Dokkkk…. Dokkkk….”
“Ya silahkan masuk” ucapku.

Masuklah seorang bidadari dengan pakaian seragam Bank yang ketat dan minim, lalu menuju kearahku dan bersalaman denganku,

“Siang Pak Adi” ucapnya dengan senyuman ramah dan menggemaskan.
“Oh iya Mbak Mika silahkan duduk, anggap saja rumah sendiri jangan sungkan-sungkan” ucapku ramah juga.
“Oh iya Mbak mau minum apa, minuma soda atau air mineral?” tawarku.
“Terserah Pak Adi saja, saya nurut, hehe” jawabnya.
“Okey deh kalau gitu” ucapku.

Kemudian aku bergegas mengambil minuman di kulkas yang ada diruanganku itu. Saat itu aku ambilkan minuman soda coca-cola,

“Coca-cola aja yah Mbak, seger kalau siang gini, silahkan diminum Mbak” ucapku sembari memberikan minuman soda itu.
“Iya Pak, terima kasih sebelumnya pak” ucapnya dengan senyuman manisnya.

Saat itu kami-pun sejenak mengobrol dan berbasa basi. Saat itu Mika datang ke Showroom mobilku dengan supir dari pihak Bank namun supir itu ada di ruang tunggu lantai 1. Mika siang itu benar-benar terlihat menggemaskan sekali, rambut panjang pirang dengan model rambut bawah di blow membuat dia semakin menggairahkan saja.

Sejenak berbasa-basi, kami-pun segera membahas tentang peminjaman modal untukku. Sepanjang obrolan kami, aku tidak focus dengan pembicaraan Mika. Aku yang melihat kearah Mika hanya melamun dan berimajinasi mesum saja, haha. Kok bisa yah wanita ini terlihat megairahkan sekali.

Aku pandangi secara terus menerus wajah dan payudara Mika yang montok dibalik seragam ketatnya itu. Entah sadar atau tidak jika Mika sedang  aku pandangi. Sepanjang dia menjelaskan prosedur dan proses peminjaman untukku. Fantasiku jadi liar saat itu, aku membayangkan jika saja Mika mau ML denganku pasti akan aku berikan apapun untuknya, hehe.

Setelah beberapa saat menjelaskan pada akhirnya selesai juga,

“Bagaimana pak Adi apakah sudah jelas dengan penjelasan saya???” ucapnya.

Saat aku tidak sadar kalau penjelasan Mika sudah selesai karena aku masih terhanyut dalam lamunan mesumku,


“Pak, Pak Adi, kok melamun sih pak, hayoo lagi ngelamunin siapa hayoo???” ucapnya.

Seketika itu aku-pun baru sadar jika sudah selesai,

“Oh iya gimana tadi mbak, maaf saya nggak konsen gara-gara ngelihatin Mbak, hehe..” ucapku sekenanya.
“Ihhhh bapak bikin aku malu aja deh, yaudah saya ulang yah pak” ucapnnya.
“Udah nggak usahlah, lagian sayakan sudah nasabah lama, udah tau kok saya prosedurnya, yaudah kita ngobrol aja deh yah” ucapku.
“Siap deh pak, buat nasabah seperti bapak jangankan ngobrol, minta yang lainnya aja aku kasih, hehe…” ucapnya.
“Ah bisa aja deh kamu Mbak, kalau aku minta kamu nemenin aku semalam emangnya kamu bisa?” ucapku langsung saja to the point.

Tanpa ragu Mika menjawab,

“Jangankan semalam, setahun, selamanya-pun aku mau Pak. Wanita mana sih yang nggak mau sama bapak, udah ganteng, perhatian, tajir lagi, hehe…” ucapnya semakin nakal saja padaku.

Ini dia yang aku harapkan dari tadi, Nice ternyata Mika Ready to Sex, haha..

“Wah… Ini seriuskan Mbak???” ucapku memastikan.
“Tiga rius Pak Adi” ucapnya genit sembari mengedipkan mata.

Tanpa aku minta Mika-pun mulai berdiri dan menuju kekursiku. Dia memegang pundak dan mulai menggerayangi leher dan telinga dengan tangannya,

“Ssssshhhhhhh… Euhhhhhhh….” tanpa sadar desahku keluar dari bibirku.
“Kenapa Pak, kok mendesah sih, Horny yah, hahhaha…” ucapnya sembari terus menggerayangiku.
“Hehe… Tau banget deh kamu, Ssssshhh.. Bentar Mik, aku tutup dulu yah tirai sama pintunya” ucapku lalu bergegas menutup tirai dan mengunci pintu.

Selain itu aku juga menelfon Dodhi agar tidak ada satu karyawan-pun yang naik keatas dengan alasan aku sedang metting, hehe. Aku berbuat seperti itu untuk antisipasi saja agar perbuatan mesum kami tidak terganggu. Hehehe. Setelah melakukan itu, tidak aku sangka Mika sudah melepas seragamnya dan dia hanya tinggal memakai celana beserta Bra saja,

Dia duduk diatas kursi dan dia berlenggak lenggok diatas kursi layaknya seperti seorang penari striptis yang ada exekutif club,

“Wow… Sexy banget kamu Mik, gila…. Aku gak sangka kamu seliar ini yah” ucapku sembari mendekat kearah Mika.
“Come on Baby, come to me” ucapnya.

Saat itu dia berlenggak lenggok diatas kursi sembari menjulurkan lidah lalu menggigit bibirnya. Benar-benar Profesional banget nih cewek, Ucapku dalam hati. Setelah aku berada didepannya dia-pun segera menggerayangi tubuhku sembari mendesah,

“Shhhhhhhh… Ouhhhh baby, you’r sexy boy baby… Ahhhhh..”

Saat itu aku-pun mengimbangi gerilyanya padaku dengan mulai melepas Bra lalu menggerayangi payudaranya.

“Ssssssshhh… Ouhhhhh… Remas terus sayang… Remas toket aku… Ouhhhh…” ucapnya sembari membuka resleting dan kancing celana panjang jeansku.

Setelah itu Mika melepaskan celana jeans dan celana dalamku kebawah,

“Ssssssshhh… Penis kamu udah siap tempur yah, hehe…” ucapnya sembari menggenggam penisku dan mengocoknya secara perlahan.
“Iya Mik, Ouhhhhh….” jawabku.

Mika mulai mengocok penisku secara perlahan dengan lembutnya. Penisku yang sudah tegak keatas dia mainkan dengan manja. Dimainkanlah kepala penisku dengan ibu jarinya,

“Ouhhhh… Geli Mik… Ahhhhh…” ucapku dengan penuh gairah sembari meremas-remas payudaranya.

“Euhhhhh… Iya Honey, aku juga geli, terus remas toket aku honey, Ahhhhh…” ucapnya mulai melantur.

Dia memanggilku dengan sebutan sayang, honey lainya sembari terus mendesah mengocok penisku. Nampaknya dia sudah terhanyut dalam suasana mesum saat itu. Puas memainkan penisku dengan tangannya, mulailah dia mengkulum penisku,

“Ahhhhhhhhhhh… Sssssssshhhhhh… Sepongan kamu nikmat sekali sayang, Ahhhhh..” ucapku sembari memejamkan mataku.

Dia mengkulum dengan lihaynya, tidak sekalipun penisku terkena giginya saat dia mengkulum penisku. Aku yang tidak kuasa menahan kuluman Mika tidak lagi memainkan payudara Mika. Tanganku beralih memegang kepala Mika dan mendorong kepalanya agar dia menghisap penisku lebih dalam lagi.

“Ayo sayang, telan semua penisku sayang, Ahhhhh… Telan sampai habis batang penisku, Ouhhhh”

Mika memang benar-benar profesional sekali, dia mengkulum habis batang kejantananku didalam mulutnya. Hisapannya benar-benar nikmat sekali, penisku dihisap kuat sekali,

“Ouhhhhh… Mik… Ssssshhhh… Ouhhhhh… Ahhhhh…, ”

Aku terus meracau karena memang sepongan Mika nikmat sekali. Dia tidak kalah jika dibandingkan dengan pemain video bokep. Mika tidak hanya mengkulum penisku, saat itu dia juga menjilati selangkangan, dan buah zakarku. Ouhhh, rasanya jantungku mau copot saat itu karena nikmat dan geli sekali rasanya.

Kurang lebih sekitar 15 menit Mika mengkulum penisku dengan liarnya,
“Mik, udah yok kita ML, aku udah nggak kuat Mik, Ouhhhh…” pintaku.

Mendengar permintaanku dia-pun segera menghentikan kulumannya. Tanpa menjawab dia segera melepas celana dalam bawah putih yang minim, tipis dan sedikit berenda,

“Mik kita ML dikamar pribadiku aja yah jangan disini, nggak enak kalau ML diruang kerja” ucapku.
“Iya sayang” jawabnya singkat.

Dengan penuh birahi aku-pun menggendong Mika menuju kekamar. Pintu kamar yang kebetulan terbuka memudahkan aku untuk masuk kekamar. Sesampainya dikamar aku rebahkan Mika diranjangku dengan posisi yang sudah telanjang bulat. Aku yang sudah tidak menahan nafsuku segera aku tindih Mika dan aku ciumi Mika.

Kami bergerumul diatas ranjangku sembari berciuman dengan penuh nafsu sex. Sembari berciuman aku-pun menggesek-gesekan penisku yang sudah tegang sedari tadi pada vagina Mika. Aku gesekan pada bibir vagina dan clitorisnya dengan penuh nafsu. Tubuh Mika menggeliat dan ciumannya pada bibirku mengeras akibat gesekan penisku pada vaginanya.

“Ouhhhhh… Ssshhhh… Ayo masukan sayang, udah basah memek aku, Ahhhh…” pintanya.

Karena memang sudah basah vagina Mika, aku-pun mulai membenamkan penisku,

“Blessssssssssssssssssssssssss….. Ahhhhhhhhhhhhhhhhh…. Ssssshittttttttttt… Ouhhhh…” desah Mika.

Mika mendesah ketika penisku mulai tertanam didalam vaginanya,

“Ayo sayang, sodok memek aku sayang… Ahhhh… Ouhhhh…” ucapnya penuh gairah sex.
“Iya sayang, aku bakal buat kamu ngefly hari ini, Ahhhhh…” jawabku.


Aku sodok memeknya dengan penuh gairah. Dengan gaya Man on top aku membuat Mika mendesah dan menggelincang dengan hebatnya. Aku tarik penisku hingga hampir terlepas kemudian aku masukan kembali sedalam-dalamnya hingga batang penisku tertelan habis oleh liang senggamnya yang semakin basah itu.

Desahan dan suara percintaan kami bercampur menjadi satu dikamar pribari showroom mobilku. Kulit Mika yang putih bersih seketika berwarna semu merah karena hubungan sex kami. Dia terus mendesah sembari memejamkan mata ketika aku menyetubuhinya,

“Ouhhh… Ahhh… Ahhh…Ouhhhh Shit baby, Ahhhh… Oouhhh No…” desah liarnya.

Dengan sepenuh tenaga aku terus menggenjot vagina Mika dengan penisku yang panjang dan berurat. Mika nampak nikmat dan gelingsutan ketika berhubungan sex denganku. Memeknya semakin lama semakin basah saja, entah dia sudah orgasme berapa kali. Yang aku tahu jika memek wanita basah itu tandanya dia sudah orgasme.

Menit demi menit berlalu, dan percintaan kami semakin memanas saja. Tidak terasa jarum jam sudah menunjukan pukul 14.30 wib. Nampaknya kami bercinta sudah cukup lama, karena sebelum memulai percintaan kami tadi jam tanganku menunjukan pukul 13.20 wib. Semakin lama semakin cepat sodokanku pada vagina Mika.

Selang beberapa detik aku merasa ada sesuatu yang mendesak dari batang penisku. Aku tahu itu tanda bahwa aku akan orgasme,

“Sayang aku mau keluar nih, keluarin dimana, Ouhhhh…” tanyaku.
“Terserah kamu sayang.. Ahhhh… Aku nggak bakal hamil sekalipun kamu memuntahkan pejuh kamu didalam memekku, Ahhhhh…” ucapnya terlihat sangat menikmati penisku.

Aku genjot vagina Mika dengan gerakan semakin cepat, dan 'Cruttttttttttttttttttttttt….. Crutttttttttttt…. Cruttttttttttt…. Crutttttttt'

Ahhhhh… Lega sekali rasanya setelah spermaku tertumpah didalam vagina Mika. Aku tanamkan penisku dalam-dalam pada vagina Mika,

“Ouhhhhhhhhhhhhhhhh… Hangat sayang pejuh kamu Ouhhhh….” kata Mika penuh gairah.

Aku menindihkan tubuhku pada tubuh Mika dan Mika memelukku erat-erat sembari menikmati orgasme kami. Mika memeluk menciumiku dengan penuh nafsu seiring tertumpahnya spermaku pada liang senggamannya. Beberapa saat kami membiarkan alat kelamin kami saling menyatu. Dengusan nafas kami terdengar nyaring sekali setelah kami orgasme.

Setelah puas menikmati percintaan kami, kami-pun terkapar diatas ranjang dengan posisi telanjang bulat. Mika dan aku sama-sama puas dengan hubungan sex kami saat itu. Beberapa saat kami menghela nafas kami-pun menuju kamar mandi untuk membersihkan alat kelamin dan tubuh kami yang kotor.

Mengingat Mika yang masih dalam jam kerja, Mika dan aku segera memakai pakaian kembali, Seragam dan makeup Mika dia benahkan seperti semula agar tidak terlihat jika kami saat itu habis bercinta, hehe. Cerdik juga yah Mika, haha. Selesai itu dia-pun berpamitan denganku,

“Pak saya pamit dulu yah, ini kartu nama aku, If you Need, call me” ucapnya genit sembari meninggalkan kartu namanya.
“Eh sebentar Mik, nih ada uang jajan buat kamu” ucapku memberikan amplop yang berisi uang 5 juta rupiah.
“Makasih banyak ya nasabahku sayang… Nih bonus buat kamu, emuuaaahhhh…” ucapnya mengecup bibirku.
“Bye nasabahku sayang” ucapnya lalu pergi meninggalkan ruanganku.

Siang yang menyenangkan buatku hari itu. Selain pinjaman modalku di approve, aku juga mendapat service sex dari Mika. Sejak kejadian itu aku sering membooking Mika jika aku Horny. Aku bahkan mencukupi semua kebutuhan Mika mulai dari uang jajan, make up, dan biaya shoppingnya.

Terima kasih telah membaca cerita sex di situs Cerita Seks Dewasa 365 yang berjudul Pegawai Bank Pengobat Nafsu Ku. Nantikan kisah hot lainnya yang setiap hari kami update untuk menambah birahi seksual anda, pastikan bookmark situs Cerita Seks Dewasa 365 agar tidak lupa.


0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Popular Posts

Recent Posts