Di kamar kostnya Debi berbaring sambil melamun. Diluar gerimis yang turun sejak pagi belum juga usai sehingga menambah dinginnya udara malem, dikota yang memang berudara sejuk. malem minggu tanpa pacar dan hujan pula membuat Debi suntuk. Dicobanya memejamkan matanya membayangkan sesuatu. Yang muncul adalah sebuah wajah cantik berkerudung. Tante Nita, ibu kostnya sendiri.
Dibayangkannya wanita itu tersenyum manis sambil membuka kerudungnya, menguraikan rambutnya yang hitam panjang. Membuka satu persatu kancing bajunya. Memperlihatkan kulit putih bersih dan sepasang susu montok yang disangga bra merah jambu. Dan susu itu semakin menampakkan keindahannya secara utuh ketika penyangganya telah dilepaskan. Sepasang buah dada padat.
berisi dengan puting merah kecoklatan di dua puncaknya menggantung indah.Lalu tangannya membuka kancing celana panjang yang segera meluncur kebawah. Tinggallah secarik CD, yang sewarna bra, membungkus pinggul montok. Bagaikan penari striplis, secarik kain kecil itu segera pula ditanggalkan. Menampakkan selangkangannya yang membusung dihiasi bulu jembut menghitam, kontras dengan kulitnya yang putih mulus. Dihadapannya kini berdiri cewek telanjang dengan keindahan bentuk tubuh yang menaikan nafsu syhawat.
Bllaarrrrrrrrr! Bunyi petir membuyarkan lamunannya. Debi bangkit berdiri sambil menggaruk batang Penis di selangkangnnya yang mulai tegang dan keluar dari kamarnya menuju dapur untuk membuat Teh panas. Setelah membuat Teh kemudian keruang duduk untuk ngumpul nonton televisi bersama keluarga tempat ia kost. Baru sekitar satu bulan ia kost dirumah keluarga Pak Ahmad setelah dia pindah dari tempat kostnya yang lama. Ahmad telah beristri dengan anak satu berumur tujuh tahun.
Ternyata ruang duduk itu sepi, televisi nya juga mati. Mungkin Tante Nita sudah tidur bersama anaknya karena Pak Ahmad sedang ke Bandung menemani ibunya yang akan dioperasi. Akhirnya Debi duduk sendiri dan mulai meghidupkan televisi. Ternyata hampir semua saluran televisi yang ada gambarnya kurang bagus. Debi mencoba semua saluran dan cuma SCTV saja yang agak terlihat gambarnya meski agak berbintik. Mungkin antenanya kena angin, pikirnya.Dengan setengah terpaksa dinikmati sinetron yang entah judulnya apa, kerena Debi selama ini tidak pernah tertarik dengan sinetron Indonesia.
Tiba-tiba Debi mendengar pintu kamar dibuka. Dan dari kamar keluarlah cewek yang biasa dipanggil Tante Nita. Debi kaget melihat kehadiran cewek itu yang tiba2.
“Ehh, Tante belum tidur? Keberisikan ya?” tanya Debi tergagap
“Ah, tidak apa-apa. Saya belum tidur kok” jawab cewek itu dengan logat Sunda yang kental.
Yang membuat Debi kaget sebenarnya bukan kedatangan cewek itu, tapi penampilannya yang luar dari kebiasaanya. Sehari2 Tante Nita, seperti kebanyakan ibu rumah tangga di kota ini, selalu berkerudung rapat. Sehingga hanya wajahnya saja yang terlihat. Dan itulah yang pada awalnya membuatnya tertarik kost dirumah ini ketika bertamu pertama kali dan bertemu dengan Tante Nita.
Dengan berkerudung justru semakin menonjolkan kecantikan wajah yang dimilikinya. Dengan alismatanya yang tebal terpadu dengan matanya yang bening indah, hidungnya mancung bangir dan bibirnya yang merah merekah. Dengan postur tubuh dibalik bajunya terlihat tinggi serasi.Entah mengapa Debi selalu tertarik dengan cewek cantik berkerudung. Pikiran nakalnya adalah apa yang ada dibalik baju yang tertutup itu. Dan pada saat itupun pikiran kotornya sempat melintas mencoba membayangkan Tante Nita tanpa busana.
Tapi pikiran itu dibuangnya ketika bertemu dengan suaminya yang terlihat berwibawa dan berusia agak lebih tua dari Tante Nita yang masih dibawah 30 tahun. Akhirnya jadilah ia kost di paviliun disamping rumah tersebut dan pikiran kotornya segera dibuang jauh, karena ia segan pada Pak Ahmad. Tapi secara sembunyi ia kadang mencuri pandang memperhatikan kecantikan Tante Nita dibalik kerudungnya dan kadang sambil membayangkan ketelanjangan cewek itu dibalik bajunya yang tertutup, seperti tadi.
Tapi malem ini Tante Nita berpenampilan lain, tanpa jilbab/kerudung! Rambutnya yang tidak pernah terlihat, dibiarkan terurai. Demikian juga dengan bajunya, Tante Nita memakai daster diatas lutut yang sekilas cukup menerawang dan hanya dilapisi oleh kimono panjang yang tidak dikancing. Sehingga dimata Debi, Tante Nita seperti bidadari yang turun dari khayangan. Cantik dan mempesona. Mungkin begitulah pakaiannya kalau tidur.
“Gambar TVnya jelek ya?” tanya Tante Nita mengagetkan Debi.
“Eh, iya. Antenenya kali” jawab Debi sambil menunduk.
Debi semakin berdebar ketika cewek itu duduk disebelahnya sambil meraih remote control. Tercium bau harum dari tubuhnya membuat hidung Debi kembang kempis. Lutut dan sebagian pahanya yang putih terlihat jelas menyembul dari balik dasternya. Debi menelan ludah.
” Semuanya jelek, ” kata Tante Nita ” Nonton DVD saja ya?”
“Terserah Tante” kata Debi masih berdebar menghadapi situasi itu.
“Tapi adanya film unyil, nggak apa?” kata Tante Nita sambil tersenyum menggoda.
Debi faham maksud Tante Nita tapi tidak yakin film yang dimaksud adalah film bokep.
“Ya terserah Tante saja” jawab Debi.
Tante Nita kemudian bangkit dan menuju kamar anaknya. Debi semakin berdebar, dirapikan kain sarungnya dan disadari dibalik sarung itu ia cuma pakai CD. Diteguknya air digelas. Agak lama Tante Nita keluar dari kamar dengan membawa kantung plastik hitam.
“Mau nonton yang mana?” tanyanya menyodorkan beberapa keping DVD sambil duduk kembali di samping Debi.
Debi menerimanya dan benar dugaannya itu DVD bokep.
“Eh, ah yang mana sajalah” kata Debi belum bisa menenangkan diri dan menyerahkan kembali DVD2 itu.
“Yang ini saja, ada ceritanya” kata Tante Nita mengambil salah satu dan menuju alat pemutar dekat televisi. Debi mencoba menenangkan diri.
“Memang Tante suka nonton yang beginian ya?” tanya Debi memancing
“Ya kadang2, kalau lagi suntuk” jawab Tante Nita sambil tertawa kecil
“Bapak juga?” tanya Debi lagi
“Nggak lah, marah dia kalau tahu” kata Tante Nita kembali duduk setelah memencet tombol player.
Memang selama ini Tante Nita menonton film2 itu secara sembunyi2 dari suaminya yang keras dalam urusan moral.
“Bapak kan orangnya kolot” lanjut Tante Nita “dalam berhubungan suami-istri juga ngga ada variasinya. Bosen!”
Debi tertegun mendengar pengakuan Tante Nita tentang hal yang sangat rahasia itu. Debi mulai faham rupanya cewek ini kesepian dan bosan dengan perlakuan suaminya ditempat tidur. Dan mulai bisa menangkap maksud cewek ini mengajaknya nonton film bokep. Dalam hati ia bersorak girang tapi juga takut, berselingkuh dengan istri orang belum pernah dilakukannya.
Film sudah mulai, sepasang cewek dan lelaki terlihat mengobrol mesra. Tapi Debi tidak terlalu memperhatikan. Matanya justru melirik cewek disebelahnya.Tante Nita duduk sambil mengangkat satu kakinya keatas kursi dengan tangannya ditumpangkan dilututnya yang terlipat, sehingga pahanya yang mulus makin terbuka lebar. Debi sudah tidak ragu lagi.
“Tante kesepian ya?” Tanya Debi sambil menatap cewek itu Tante Nita balik menatap Debi dengan pandangan berbinar dan mengangguk perlahan.
“Kamu mau tolong saya?” tanya Tante Nita sambil memegang tangan Debi.
“Bagaimana dengan Bapak ?” tanya Debi ragu-ragu tapi tahu maksud cewek ini.
“Jangan sampai Bapak tahu” kata Tante Nita“Itu bisa diatur” lanjut Tante Nita sambil mulai merapatkan tubuhnya.
Debi tidak mau lagi berpikir, segera direngkuhnya tubuh cewek itu. Wajah mereka kini saling berhadapan, terlihat kerinduan dan hasrat yang bergelora dimata Tante Nita. Dan bibirnya yang merah merekah basah mengundang untuk di kecup. Tanpa menunggu lagi bibir Debi segera melumat bibir yang sudah merekah pasrah itu.Debi semakin yakin bahwa cewek ini haus akan sentuhan lelaki ketika dirasakan ciumannya dibalas dengan penuh nafsu oleh Tante Nita.
Bahkan terkesan cewek itu lebih berinisiatif dan agresif. Tangan Tante Nita memegang belakang kepala Debi menekannya agar ciuman mereka itu semakin lekat melumat. Debi mengimbangi ciuman itu dengan penuh gairah sambil mencoba merangsang cewek itu lebih jauh, tangannya mulai merabai tubuh hangat Tante Nita. Dirabanya paha mulus yang sedari tadi menarik perhatiannya, diusapnya perlahan mulai dari lutut yang halus lembut terus keatas menyusup kebalik dasternya.
Tante Nita bergetar ketika jemari Debi menyentuh semakin dekat daerah pangkal pahanya. Tangan Debi memang mulai merambah seputar selangkangan cewek itu yang masih terbungkus CD. Dengan ujung jarinya diusap-usap selangkangan itu yang makin terbuka karena Tante Nita telah merenggangkan kedua pahanya. Dan rupanya Tante Nita telah semakin larut hasratnya dan ingin merasakan rabaan yang langsung pada selangkangannya. Dengan sigap tanpa malu2 ditariknya CD itu, dibantu oleh Debi dengan senang hati, sehingga terbuka poloslah lembah yang menyimpan lubang kenikmatan itu.
Segera saja tangan Debi merambahi kembali lembah hangat milik Tante Nita yang telah terbuka itu. Dirasakan bulu2 jembut yang lebat dan keriting melingkupi lembah sempit itu. Jemari Debi membelai bulu jembut itu mulai dari bawah pusar terus kebawah.Tante Nita makin mendesah ketika jemari Debi mulai menyentuh bibir vaginanya. Itulah sentuhan mesra pertama dari jemari lelaki yang pernah Tante Nita rasakan pada daerah kemaluannya.
Suaminya tidak pernah mau melakukan hal itu. Dalam bercinta suaminya tidak pernah melakukan pemanasan atau rabaan yang cukup untuk merangsangnya. Biasanya hanya mencium dan meraba susunya sekilas dan ketika batang Penisnya sudah tegang langsung dimasukan ke lubang vagina Tante Nita. Bahkan ketika lubang vagina itu masih kering, sehingga rasa sakitlah yang dirasakan Tante Nita.
Selama hampir 8 tahun menikah, Tante Nita belum pernah merasakan nikmatnya bercinta secara sesungguhnya. Semuanya dikendalikan dan diatur oleh suaminya. Berapa hari sekali harus bercinta, cara apa yang dipakai, dan sebagainya. Ahmad suaminya yang berusia hampir 45 tahun ternyata lelaki yang ortodok dan tidak pernah memperhatikan keinginan istrinya. Apalagi ia menderita ejakulasi prematur. Sehingga sudah jarang frekuensinya, cepat pula keluarnya.
Soal teknik bercinta, jangan ditanya. Tidak ada variasi dan dilarang istrinya berinisiatif. Baginya meraba kemaluan istri apalagi menciumnya adalah dosa. Melihat istri telanjang adalah saat memenuhi kewajiban suami istri di ranjang. Baginya bersenggama adalah memasukan batang kemaluannya yang tegang ke dalam kemaluan istri dengan tujuan mengeluarkan sperma didalam lubang itu secepatnya, tidak perlu bertanya istrinya puas atau tidak.
Sehingga selama bertahun2, Tante Nita tidak lebih dari benda yang mati yang punya lubang buat membuang sperma suaminya bila tangkinya sudah penuh. Tante Nita sebagai cewek, yang ternyata mempunyai hasrat menggebu, cuma bisa berkhayal bercumbu dengan lelaki yang bisa memberikan kenikmatan dengan penuh fantasi.
Selama bertahun2.Hanya kira2 setahun ini Tante Nita bertemu dengan seorang wanita sebayanya yang juga mengalami nasib hampir sama dengannya. Mereka kemudian berteman akrab, saling curhat dan bersimpati. Dari wanita ini, Ayu namanya, Tante Nita mendapatkan film2 bokep yang dipinjamkan secara sembunyi-sembunyi Hubungan mereka sangat akrab karena keduanya juga takut melakukan selingkuh dengan mencari lelaki lain. Yang berani mereka lakukan akhirnya kadang-kadang bermesraan berdua sebagai pasangan lesbian.
Tetapi sebagai cewek normal Tante Nita tidak terlalu mendapatkan kenikmatan yang diharapkan dari hubungan itu. Dan kini ketika jemari lelaki yang dengan penuh perasaan merabai daerah sensitifnya, semakin berkobarlah nafsu ditubuh Tante Nita. Seakan haus yang selama ini ada telah menemukan air yang dingin segar.
“Aaahhh..terus Bi..” desahnya membara.
Emutan bibir mereka terus saling bertaut. Lidah mereka saling menjilat, berpilin mesra. Debi mengeluarkan semua kemampuannya, demikian juga dengan Tante Nita mencoba melepaskan hasrat yang dipendamnya selama ini. Selama bertahun-tahun Tante Nita dapat meredam hasratnya. Tidak ada keberanian untuk menyeleweng, meski niat itu ada. Tapi sudah sejak beberapa bulan terakhir ini suaminya semakin jarang menyentuhnya. Sehingga hasratnya semakin menggumpal.malem ini keberaniannya muncul ketika suaminya tidak ada dirumah. Sejak Debi kost dirumahnya, Tante Nita telah memperhatikannya dan ia juga tahu pemuda itu juga memperhatikannya.
malem ini Tante Nita tidak perduli lagi dengan dosa apalagi suaminya. Ia ingin hasratnya terlampiaskan.Mulut mereka sudah saling lepas, dan mulut Debi mulai menyusuri leher jenjang Tante Nita yang selama ini tertutup rapat. Mulut Debi menciumi leher jenjang yang lembut itu beberapa saat terus kebawah sepertinya hendak kedaerah belahan dada Tante Nita, tapi tiba-tiba Debi bergeser dari duduknya dan bersimpuh di lantai dan melepaskan ciumanya sehingga mukanya berada diantara paha Tante Nita yang mengangkang dimana bibir vaginanya sedang dirabai jemari pemuda itu.Rupanya Debi ingin memberikan rangsangan yang lebih lagi dan rupanya Tante Nita juga faham maksud Debi.
Dengan berdebar dan antusias ditunggunya aksi Debi lebih lanjut terhadap selangkangannya dengan lebih lebar lagi mengangkangkan kedua kakinya. Tante Nita menunduk memperhatikan kepala Debi dicondongkan kedepan dan mulutnya mulai mendekati selangkangannya yang terbuka. Dilihatnya televisi yang juga sedang menayangkan gambar yang tidak kurang hotDihadapan Debi selangkangan cewek yang telah terkangkang bebas. Terlihat bulu jembut yang menghitam agak keriting menumbuhi lembah yang sempit diantara paha montok yang putih mulus.
Debi menelan ludah melihat pemandangan yang indah itu. Lubang mayoranya terlihat merekah basah, dihiasi bulu jembut menghitam ditepi dan atasnya. Kontras dan indah dipandang. Kedua tangannya memegang kedua paha yang telah mengangkang itu. Dijulurkan lidahnya menyentuh belahan kemerahan yang sudah terkuak itu. Tercium wangi harum dari lembah itu.Kedua tangan Debi bergeser mendekati lubang vagina itu untuk lebih menguakkannya
“Ahhh….!” Tante Nita mendesah dan pinggulnya bergetar ketika ujung lidah itu menyentuh bibir vaginanya.
Desahannya semakin menjadi ketika lidah Debi mulai menjilati bibir yang merekah basah itu dan dengan ujung lidahnya mengelitik kelentit yang tersembunyi dibelahannya. Dan itu semakin membuat Tante Nita blingsatan merasakan nikmat yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Pinggulnya dihentak -hentakkan keatas menikmati sentuhan yang belum pernah dirasakan tapi telah lama dihayalkan. Debi terus melakukan jilatan yang nikmat itu dan tangannya yang satu mulai merambah keatas meremasi susu yang montok padat.
Rupanya Tante Nita sudah merasa semakin panas meskipun diluar hujan masih turun. Segera dibuka kimono dan dasternya, juga bra yang membungkus sepasang bukit kembar, sehingga cewek yang sehari-hari selalu berbaju tertutup dan terlihat alim ini kini duduk telanjang bulat disofa dengan kedua kakinya mengangkang dimana seorang pemuda bersimpuh sedang menjilati vaginanya.Mata Tante Nita merem melek menikmati jilatan lidah dan rabaan tangan Debi. Hasrat yang telah lama dihayalkan kini mulai terwujud. Ia bertekad untuk mewujudkan dan melaksanakan semua hayalan yang selama ini disimpannya. Banyak hayalan gila-gilaan yang pernah di rekanya, hasil dari pengamatannya menonton film-film bokep.
Demikian juga dengan Debi, impiannya kini tercapai. Bukan hanya melihat cewek berkerudung telanjang tapi juga bisa merabai tubuhnya bahkan mungkin sebentar lagi bercinta dengannya.Jilatan dan rabaan Debi rupanya telah menaikkan nafsu Tante Nita makin tinggi hingga akhirnya dirasakan hasrat itu semakin memuncak. Tante Nita yang belum pernah merasakan orgasme selama berhubungan dengan suaminya, tapi dari rangsangan ketika berhubungan lesbian dengan Ayu dan ketika menonton film bokep sambil merabai kemaluannya sendiri, ia tahu akan segera orgasme. Dengan ganas di tariknyanya kepala Debi agar makin rapat keselangkangannya sambil menggerakkan pinggulnya naik turun, sehingga bukan hanya mulut Debi yang mengesek vaginanya tapi juga hidung dan dagu pemuda itu.
“Aduh,,,,,,gusti…! UUUhhh,,,enaknyo,,, !” jeritnya tertahan ketika akhirnya orgasme itu datang juga.
Debi sempat tidak bisa bernafas ketika mukanya dibenamkan rapat keselangkangan itu ditambah Tante Nita merapatkan kedua pahanya menjepit kepalanya. Beberapa saat Tante Nita menyenderkan kepalanya disandaran sofa dengan mata terpejam menikmati untuk pertama kali klimaks karena dicumbu lelaki, nafas memburu dan perlahan kedua kakinya yang menjepit kepala Debi kembali membuka sehingga Debi dapat melepaskan diri. Muka Debi basah bukan hanya oleh keringat tapi juga oleh cairan yang keluar dari lubang kenikmatan Tante Nita.
Debi bangkit berdiri sambil membuka kausnya yang digunakan untuk mengelap mukanya. Tubuhnya berkeringat. Dipandangi cewek telanjang itu yang duduk mengangkang. Baru ini dapat diamati tubuh telanjang cewek itu secara utuh.
“Matur nuhun yaaa Bi” kata Tante Nita berterima kasih sambil membuka matanya sehabis meresapi kenikmatan yang baru diraihnya.
Dan matanya kembali berbinar ketika dilihatnya Debi telah berdiri telanjang bulat dengan batang Penis mengacung keras. Batang Penis yang besar dan panjang. Jauh lebih besar dari punya suaminya. Ini untuk pertama kalinya ia melihat lelaki telanjang bulat selain suaminya. Debi mendekat dan meraih tangan Tante Nita, dan menariknya berdiri. Kemudian Debi mundur dua langkah mengamati tubuh telanjang cewek itu lebih seksama.
” Kenapa sih?” tanya Tante Nita sambil senyum-senyum.
“Saya lagi memandangi tubuh indah sempurna yang selama ini tertutup” jawab Debi yang memang terpesona dengan apa yang ada dihadapannya.
Ternyata benar yang sering diangankannya tentang apa yang ada dibalik baju tertutup yang selama ini dipakai Tante Nita, bahkan lebih indah dari yang dibayangkannya karena ini benar-benar nyata. Tubuh Tante Nita memang nyaris sempurna. Badannya tinggi semampai dengan wajah yang cantik dan lekuk setiap tubuhnya saling mendukung dan proposional. susunya besar padat berisi, pinggangnya ramping dengan pinggul dan pantat yang montok serta sepasang kaki jenjang dengan paha yang padat berisi. Semuanya dibalut dengan kulit yang putih mulus tanpa cela. Dan sesuatu yang rimbun berbulu kehitaman di pangkal pahanya menambah pesona.
Pemandangan itu semakin memperkeras acungan batang Penis Debi. Dan Tante Nita yang sudah terpesona dengan benda itu dari tadi segera meraih dan mengenggamnya. Tante Nita kembali duduk sambil tetap menggengam batang Penis itu. Debi mengikuti dan tahu maksudnya. Ternyata cewek ini penuh dengan fantasi yang hebat, pikirnya.Dengan mata berbinar diperhatikan batang Penis yang tegang dihadapannya. Penis yang jauh lebih besar dan panjang dari punya suaminya. Telah lama Tante Nita ingin merasakan mengemut Penis lelaki seperti yang dilihatnya difilm bokep.
Dipandangnya otot tegang dalam genggaman tangannya. Dengan ujung lidahnya dijilat perlahan kepala Penis yang mengkilap kecoklatan itu. Terasa aneh, tapi diulang lagi dan lagi sehingga hasratnya makin menggebu. Maka dengan perlahan dibuka mulutnya sambil memasukan batang Penis yang telah basah itu dan dikulumnya. Debi meringis nikmat diperlakukan begitu. Apalagi Tante Nita mulai melumati batang Penis didalam mulutnya dengan semakin bernafsu.
Tante Nita mencoba mempratekkan apa yang dilihatnya difilm. Ia tidak hanya menggunakan lidahnya tapi menggaruk batang Penis itu dengam giginya, membuat Debi semakin meringis nikmat. Satu lagi ingin dirasakan Tante Nita adalah rasa air mani lelaki. Karena itu ia ingin merangsang Debi agar pemuda itu orgasme dan menumpahkan cairan mani di mulutnya. Tante Nita yang selama ini kecewa dengan kehidupan sex bersama suaminya hingga terlibat hubungan lesbian dan sering menghayalkan fantasi-fantasi liar yang pernah ditontonnya di film.
Kini ia punya kesempatan untuk mewujudkannya. tidak ada lagi rasa malu atau jijik. Telah dilepaskan semua atribut sebagai istri yang patuh dan saleh. Yang ada didalam benaknya adalah menuntaskan hasratnya.Debi yang batang Penisnya dikulum sedemikian rupa semakin terangsang tinggi. Emutan mulut Tante Nita meskipun baru untuk pertama kali melakukannya tapi cukup membuatnya mengelinjang nikmat. Sangat lain sensasinya. Hingga akhirnya….
“Ah Tante, sudah mau keluar nih” desis Debi mengingatkan sambil mencoba menarik pinggulnya.
Tapi Tante Nita yang memang mau merasakan semburan mani dimulutnya malah semakin menggiatkan Emutannya. Hingga akhirnya tanpa bisa ditahan lagi, batang Penis itu menumpahkan cairan kenikmatan didalam mulut Tante Nita. Debi meregang, dengkulnya terasa goyah. Dan Tante Nita semakin menguatkan Emutan bibirnya di Penis itu. Dirasakannya cairan hangat menyemprot didalam mulutnya, rasanya aneh sedikit tapi gurih. Enak menurutnya. Tanpa ragu Tante Nita semakin keras mengocok batang Penis itu dan dengan lahap ditelannya cairan yang muncrat dari lubang Penis Debi, bahkan sampai tetes terakhir dengan menghisap batang Penis itu. Tanpa rasa jijik atau mual.
“Bagai mana rasanya Tante?” tanya Debi. Ia kagum ada cewek yang mau menelan air maninya dengan antusias.
“Enak, gurih” kata Tante Nita tanpa ragu. Keduanya duduk diatas sofa mengatur nafas. Kemudian Tante Nita bangkit.
“Sebentar ya, saya buatkan minuman buat kamu” katanya sambil kedapur dengan hanya mengenakan kimono.
Debi sambil telanjang mengikuti dari belakang dan ke kamar mandi membersihkan batang Penisnya sambil kencing. Setelah itu didapatinya Tante Nita di dapur membuatkan minuman.
Debi mendekati dari belakang dan mendekapnya sambil tangannya meremas sepasang bukit kembar yang menggantung bebas. Tante Nita menggelinjang merasakan remasan di dadanya. Apalagi ketika kuduknya diciumi Debi. Perlahan dirasakan batang Penis Debi mulai bangkit lagi mengganjal dipantatnya. Tante Nita semakin mengelinjang ketika tangan Debi yang satunya mulai merambahi selangkangannya.
“Sudah nggak sabar ya” katanya sambil ketawa dan berbalik. Kembali keduanya berciuman dengan rakus.
“Dikamar saja ya” ajak Tante Nita ketika ciuman mereka semakin larut.
Mereka masuk kekamar yang biasanya untuk tamu. Disana ada tempat tidur besar dengan kasur empuk.
Tante Nita mendorong tubuh Debi keranjang dan jatuh celentang. Tante Nita juga segera menjatuhkan tubuhnya di ranjang menyusul Debi. Keduanya kembali berciuman dengan buas. Tapi tidak lama karena Tante Nita mendorong kepala Debi kebawah. Ia ingin Debi mengerjai buahdadanya. Debi menurut karena ia pun sudah ingin merasakan lembutnya sepasang bukit kembar yang montok berisi itu. Tante Nita mendesah sambil mengerumus rambut Debi yang mulai menjilati dan menghisapi salah satu pentil buahdadanya. Sedangkan yang satunya diremasi tangan Debi dengan lembut. Debi merasakan buahdada yang lembut dan perlahan terasa semakin menegang dengan pentil yang mengeras.
“uuuhhhh… Bi…! Geliin..teruskannn!!!!!!!!!!!!!!!!!!!…!”Tangan Debi yang satunya mulai merambahi kembali selangkangan cewek itu. Tante Nita menyambutnya dengan merenggangkan kedua kakinya.
“Ahh..terus sayang!” desisnya ketika jemari pemuda itu mulai menyentuh kemaluannya. Jemari Debi dengan perlahan menyusuri lembah berbulu dimana didalamnya terdapat bibir lembut yang lembab.
Tante Nita semakin menggelinjang ketika ujung jari Debi menyentuh kelentitnya. Kini mulut dan tangan Debi secara bersamaan memberikan rangsangan kepada cewek kesepian yang haus seks itu. Sementara Tante Nita juga sangat menikmati jilatan dan rabaan pemuda itu.Beberapa lama kemudian Debi mengambil inisiatif setelah puas merambahi sepasang bukit ranum itu, perlahan mulutnya mulai bergerak kebawah menyusuri perut mulus Tante Nita dan berhenti di pusarnya.
Tante Nita menggelinjang ketika pusarnya dijilat lidah pemuda itu.Tante Nita rupanya tidak mau nganggur sendiri. Ditariknya pinggul Debi kearah kepalanya. Debi faham maksudnya. Dengan segera dikangkangi kepala Tante Nita diantara kedua pahanya dan menempatkan pangkal pahanya dengan batang Penis yang menegang keras diatas muka Tante Nita. Yang segera disambut Emutan Tante Nita dengan bernafsu. Debi juga sudah menempatkan kepalanya diantara paha Tante Nita yang mengangkang. Mulutnya mulai merambahi kembali lembah harum berjembut lebat itu. Keduanya melakukan tugas dengan nafsu yang semakin tinggi dan terus berusaha merangsang pasangan masing-masing.
Tante Nita istri kesepian yang bertahun-tahun menyimpan hasrat, sehingga sekarang seakan mempunyai nafsu yang sepertinya tidak hDebis-hDebis untuk ditumpahkan. Demikian juga dengan Debi pemuda lajang yang cukup berpengalaman dalam urusan cewek tapi baru kali ini bercinta dengan istri orang, sehingga fantasi yang dirasakan sangat beda dari yang pernah dialami sebelumnya.
“aaaahhh,,,,,oooohhhh,,,,…! Bi, lakukanlah” desah Tante Nita mulai tidak tahan menahan hasratnya.
Debi segera menghentikan jilatannya dan mengatur posisi. Tante Nita celentang pasrah dengan kedua paha terbuka lebar menantikan hujaman batang Penis Debi pada lubang vaginanya yang telah semakin berdenyut.
Dadanya berdebar kencang, mengingatkannya pada malem pertama ketika untuk pertama kali diperawani suaminya. Usianya belum lagi tujuhbelas tahun waktu itu. tidak ada kemesraaan dan kenikmatan, yang ada hanya kesakitan ketika batang Penis Ahmad merobek lubang kemaluannya. Untung cuma berlangsung sebentar karena suaminya cepat keluar air maninya. Dilihatnya wajah puas suaminya ketika ada bercak darah disprei, tanda istrinya masih perawan.
Tante Nita tersentak dari mimpi buruknya ketika terasa benda hangat menyentuh bibir vaginanya. Direngkuhnya tubuh Debi ketika perlahan batang Penis yang keras itu mulai menyusuri lubang vaginanya.
“aaahhhh,,,! enak Bi!” desisnya. Tangannya menekan pinggul Debi agar batang Penis pemuda itu masuk seluruhnya.
Debi juga merasakan nikmat. vagina Tante Nita masih terasa sempit dan seret. Debi mulai menggerakkan pinggulnya perlahan naik-turun dan terus dipercepat diimbangi gerakan pinggul Tante Nita. Keduanya terus berpacu menggapai nikmat.
“Ayo Bi genjot terusss!” desis Tante Nita makin hilang kendali merasakan nikmat yang baru kali ini dirasakan.
Debi mengerakkan pinggulnya semakin cepat dan keras. Sesekali disentakkan kedepan sehingga batang Penisnya tuntas masuk seluruhnya kedalam vagina Tante Nita.
“ooohhhhh eennaakkkk bbbiiii,,,,,!”jerit Tante Nita nkmat setiap kali Debi melakukannya.Terasa batang Penis itu menyodok dasar lubang vaginanya yang terdalam.
Semakin sering Debi melakukannya, semakin bertambah nikmat yang dirasakan Tante Nita sehingga pada hentakan yang sekian Tante Nita merasakan otot diseluruh tubuhnya meregang. Dengan tangannya ditekan pantat Debi agar hujaman bantang Penis itu semakin dalam. Dan terasa ada yang berdenyut-denyut didalam lubang vaginanya.
“aaaddduhhhh gguussttii,,,,,,,,,ooohhhh,,,,!” teriaknya tertahan merasakan orgasme yang untuk pertama kali saat bersanggama dengan lelaki.
Sangat nikmat dirasakan Tante Nita. Seluruh tubuhnya terasa dialiri listrik berkekuatan rendah yang membuatnya berdesir. Debi yang belum keluar terus menggerakkan pinggulnya semakin cepat. Menyebabkan Tante Nita kembali berusaha mengimbangi.
Diangkat kedua kakinya keatas dan dipegang dengan kedua tangannya, sehingga pinggulnya sedikit terangkat sehingga vaginanya semakin menjengkit. Menyebabkan hujaman Penis Debi semakin dalam. Debi yang berusaha mencapai kenikmatannya, merasa lebih nikmat dengan posisi Tante Nita seperti itu. Demikian juga dengan Tante Nita, perlahan kenikmatan puncak yang belum turun benar naik lagi.Tante Nita mengangkat dan menumpangkan kakinya dipundak Debi, sehingga selangkangannya lebih terangkat.
Debi memeluk kedua kaki Tante Nita, sehingga tubuhnya setengah berdiri. Dirasakan jepitan vagina Tante Nita lebih terasa sehingga gesekan batang Penisnya menjadi semakin nikmat. Debi semakin menghentakkan pinggulnya ketika dirasakan kenikmatan puncak sudah semakin dekat dirasakan.
“aaaahhhhh,,,,” Debi mendesah nikmat ketika dari batang Penisnya menyembur cairan kenikmatannya.
Dikocoknya terus batang Penis itu untuk menuntaskan hasratnya. Bersamaan dengan itu Tante Nita rupanya juga merasakan kenikmatan yang kedua kalinya.
“AAAhhhhh,,,!!” jeritnya untuk kedua kali merasakan orgasme berturut-turut.
Tubuh Debi ambruk diatas tubuh Tante Nita. Keduanya saling berdekapan. Kemaluan mereka masih bertaut. Keringat mengucur dari tubuh keduanya, bersatu. Nafas saling memburu.
“Matur nuhun ya Bi, Matur nuhun” kata Tante Nita terbata mengucapkan terima kasih diantara nafasnya yang memburu.
Tuntas sudah hasratnya. Dua tubuh yang panas berkeringat terus berdekapan mengatasi dinginnya malem.
tidak sampai 10 mereka saling berdekapan ketika dirasakan Debi, batang Penisnya yang telah lepas dari lubang vagina Tante Nita mulai dirabai dan diremas kembali oleh tangan Tante Nita. Rupanya cewek ini sudah ingin lagi. Debi tersenyum dalam hati, lembur nih ini malem!Memang Tante Nita sudah bangkit lagi hasratnya. Nafsunya yang lama terpendam seakan-akan segera muncul kembali meskipun baru terpenuhi. Sepertinya ia tidak ingin melepaskan kesempatan malem ini untuk bercinta sebanyak mungkin dengan Debi sampai besok pagi, dengan berbagai teknik dan posisi yang selama ini cuma diangankannya.
Dan malem itu mereka melewati malem panjang dengan penuh keringat, cumbuan, rabaan, hentakan nafas dan desahan nikmat berkali-kali sampai pagi.
Debi bangun ketika dirasakan sinar matahari menyinari tubuhnya yang masih telanjang cuma ditutupi selimut. Ia masih terbaring diranjang tempat dia bercinta sepanjang malem dengan Tante Nita. Dilihatnya jam sudah pukul sembilan. Badannya terasa segar meskipun sepanjang malem mengeluarkan tenaga untuk melayani dan mengimbangi nafsu Tante Nita yang ternyata tidak kenal puas. tidak kurang dari lima ronde dilewati oleh mereka dengan sebentar saja istirahat.
Debi ingat setiap dua atau tiga ronde, Tante Nita selalu membuatkannya minuman sejenis jamu yang ternyata sangat berkhasiat memulihkan energinya sehingga sanggup melayani cewek yang haus sex itu berkali2. Debi masih berbaring. Dicobanya membayangkan kejadian tadi malem. Seperti mimpi tapi benar terjadi. cewek yang terlihat lembut tapi ternyata sangat ganas di tempat tidur. Berbagai posisi bercinta telah mereka lakukan semalem.
Tiba-tiba pintu kamar dibuka dan masuklah Tante Nita dengan pakaian lengkap dengan jilbab rapat menutup rambutnya membawa nampan berisi roti dan minuman.
“Eh sudah bangun, bagaimana tidurnya nyenyak” katanya sambil tersenyum dan langsung duduk ditepi ranjang.
“Nih sarapan dulu, nantikan kerja keras lagi” katanya sambil senyum menggoda.
Disodorkanya gelas yang berisi telor setengah matang dicampur minuman yang menurut Tante Nita ramuan rahasia menambah gairah lelaki. KemudianTante Nita memberikannya sepotong roti yang dilahap oleh Debi dengan cepat. Baru terasa perutnya sangat lapar.
“Tante mau kemana sih kok rapi…” tanya Debi
“Baru nganter anak saya ke rumah Tante Siti. Biar kita bebas” kata Tante Nita kembali tersenyum nakal.
Debi merasa girang karena hasratnya juga mulai berkobar lagi justru karena melihat Tante Nita berpakaian lengkap.
“Tante beda banget deh kalau pake jilbab gini…. Jadinya takut aku macem-macem sama Tante… alimmm banget….” Goda Debi sambil pura-pura menutupi tubunya yang masih bugil itu.
“Kamu bisa aja sih Bi, biar pake jilbab aku kan juga manusia biasa… pengen kehangatan, pengen kenikmatan…” jawabnya sambil mencubit paha Debi, sambil tangan kanannya mencoba melepas jilbabnya.
“Tante .. jangan dilepas dulu jilbabnya… Tante mau ngga memenuhi permintaan saya?” kata Debi
“Apa sih?” tanya Tante Nita agak heran
“Maaf nih Tante, “kata Debi ” Tante mau ngga bergaya seperti penari striptease, membuka satu-persatu baju Tante didepan saya”
“Kenapa tidak” kata jawab Tante Nita Tante Nita tersenyum manis sambil bangkit dan mulai bergaya seperti penari salsa. Mengerakkan tangannya juga pinggulnya.
Sambil berputar berusaha melepas jilbabnya.
“Jilbabnya jangan dilepas dulu Tante…” seru Debi.
Debi memperhatikannya sambil berbaring menyender di ranjang. Matanya berbinar menyaksikan gaya dan aktrasi Tante Nita. Dengan masih bergoyang, Tante Nita mulai membuka kancing bajunya sehingga mencuatlah susu montoknya yang terbungkus bra. Sambil terus menggoyangkan pinggulnya meluncurlah celana panjang yang dipakainya, hingga kini Tante Nita hanya mengenakan jilbab, bra dan CD berwarna pink.
Dalam keadaan setengah bugil itu goyangan Tante Nita semakin seronok dan menggoda. Kedua tangannya meremasi buahdadanya sambil pinggulnya bergoyang maju-mundur. Debi benar-benar terpesona memandang didepan matanya seorang Tante Nita berjilbab menari erotis hanya menggunakan bra dan CD wow… dan perlahan batang Penisnya mulai ngaceng.
Tante Nita naik keatas ranjang. Tariannya kini semakin liar. Disorongkannya pangkal pahanya ke muka Debi sambil menurunkan CDnya sedikit, memperlihatkan bulu jembutnya. Debi menanggapi dengan meraba paha Tante Nita dan membelainya. Kini selangkangan Tante Nita tepat dimuka Debi.Dengan tangannya ditariknya kebawah CD Tante Nita dan langsung dijilati rimbunan jembut menghitam yang dibaliknya terdapat lembah yang nikmat. Tante Nita mengangkangkan kedua kakinya sambil sedikit menekuk lututnya. Tangannya memegang tembok.
Pinggulnya kini bergerak perlahan mengimbangi jilatan lidah Debi pada selangkangannya.Debi menengadah dengan mulut dan lidahnya merambahi daerah kemaluan Tante Nita dengan rakus. Tante Nita mendesah nikmat diperlakukan seperti itu, satu tangannya kini meremasi buahdadanya yang telah terbuka. Dengan ujung lidahnya Debi menjilati lubang vagina Tante Nita yang sudah dikuakkan jari tangannya.
Dengan penuh nafsu belahan lembut itu tidak hanya dijilat tapi juga dihisap. Sangat eksotis sekali melihat pemandangan ini, seorang Tante Nita yang masih mengenakan kerudung/jilbabnya sedang dalam keadaan terangsang berat dan kedua tangannya meremas susunya sendiri. Tante Nita merintih nikmat ketika satu jari tengah Debi dimasukkan kedalam lubang vaginanya yang semakin basah. Debi menggerakkan jarinya keluar masuk di liang kenikmatan itu dengan sesekali mengoreknya seperti mencari sesuatu, ditambah lidahnya terus menjilati kelentit cewek itu, menyebabkan Tante Nita semakin mengelinjang liar.
Tante Nita semakin keras meremasi susunya. Tubuhnya bergetar hebat menerima sentuhan pada lubang vaginanya. Kaki Tante Nita terasa tidak kuat menyangga tubuhnya hingga terduduk. Jari Debi masih terhujam dilubang vaginanya. Tante Nita membaringkan tubuhnya kebelakang sedangkan pinggulnya diangkat keatas sehingga posisinya melengkung seperti pemain akrobat. Kemaluannya mendongak keatas disangga kedua kakinya yang terbuka. Sehingga kembali mulut Debi dapat merambahi lembah berbulu itu dengan bebas.
Entah kenapa, Debi sangat suka menjilati seputar vagina Tante Nita, selain berbau harum juga sangat indah bila dipandang. Dan tentu Tante Nita juga sangat menyukai perlakuan Debi itu, sesuatu yang telah didambakan selama bertahun-tahun.Setelah beberapa lama, rupanya Tante Nita ingin segera disodok lubang vaginanya dengan batang Penis pemuda itu yang telah keras mengaceng.
Diturunkan tubuhnya dan mengarahkan selangkangannya kebatang Penis Debi yang telah mengaceng keatas. Debi membantu mengarahkan batang Penisnya kelubang yang telah basah merekah itu. Tante Nita mendesah ketika kepala Penis Debi perlahan menyusup kedalam lubang vaginanya yang sempit. Lubang vagina Tante Nita meskipun sudah pernah melahirkan masih terasa sempit dan peret. Itu hasil dari rutinnya ia minum ramuan warisan orang tuanya.
Sehingga selain lebih rapet juga vaginanya berbau harum. Begitu juga ramuan yang diberikan kepada Debi, ramuan khusus untuk lelaki yang membuatnya perkasa dan selalu siap tempur. Dan itu dirasakan oleh Debi setelah minum ramuan buatan Tante Nita. Tubuhnya kembali segar dan batang Penisnya selalu siap tempur.Secara normal Debi memang lelaki yang kuat berhubungan sex, tapi semaleman lima kali bertempur pastilah pagi ini ia masih kecapaian.
Nyatanya pagi ini ia kembali bergairah bahkan semakin tinggi dorongan birahinya. Debi sempat bertanya kenapa ramuan itu tidak diberikan kepada suaminya. Ternyata Tante Nita pernah memberikan suaminya minuman itu, tapi ternya suaminya marah2 dan melempar gelasnya. Baginya haram minum2an yang cuma untuk meningkatkan nafsu belaka.
Debi merasakan selusuran batang Penisnya didalam lubang vagina Tante Nita yang kering tapi lembut. Sehingga sentuhan kepala Penisnya yang sensitif pada dinding lubang vagina itu menjadi lebih nikmat. Tante Nita mulai menggerakkan tubuhnya naik turun perlahan dan semakin cepat diselingi hentakan-hentakan yang liar. Posisi Debi yang duduk menyandar di sandaran tempat tidur hanya bisa sedikit mengimbangi gerakan Tante Nita yang semakin cepat. Tangannya memegang pinggul montok cewek itu mengikuti gerakan turun naiknya.
Sepasang susu yang montok itu terguncang-guncang menggesek muka Debi. Sesekali Tante Nita menghempaskan pingulnya kebawah sehingga batang Penis Debi menghujam seluruhnya didalam lubang vaginanya. Dan itu mendatangkan nikmat yang sangat bagi Tante Nita ketika kepala Penis Debi menghujam lubang vaginanya yang terdalam yang paling sensitif. Tante Nita terus mehentakkan pinggulnya semakin cepat ketika dirasahan tubuhnya mulai dialiri getaran yang semakin keras, dan tanpa bisa dicegah tubuhnya mengejang ketika getaran itu mencapai puncaknya.
“UUUhhhhhhhhh,,,,,,..!! ” jeritnya keras merasakan puncak kenikmatan.
Tubuhnya mendekap Debi dengan ketat. Debi yang belum tertuntaskan hasratnya kemudian mendorong tubuh Tante Nita kebelakang hingga terlentang dengan tubuh Debi berada diatasnya. Batang Penisnya masih bertaut dalam dilubang vagina Tante Nita. Segera Debi mengerakkan pinggulnya naik turun melanjutkan gerakan yang dibuat Tante Nita. Gerakan Debi langsung cepat karena ia juga ingin membuat Tante Nita orgasme yang kedua kalinya berturut-turut, seperti yang selalu dilakukan sepanjang malem tadi. Bahkan ia ingin membuat hatrick, yaitu membuat Tante Nita klimaks tiga kali berturut-turut.
Debi merasa mampu karena tubuhnya terasa segar sedangkan batang Penisnya masih belum terasa sensitif. Dan nyatanya dihentak sedemikian rupa klimaks Tante Nita yang belum surut, kembali berkobar semakin tinggi. Tante Nita mencoba mengimbangi goyangan Debi, tapi ternyata hanya sebentar ketika orgasme yang kedua kali melandanya.
“Aaaadduhhhh,,,,,GGuuusstttiii,,,,,eennnaaakkk bgtt,,,,,,,,,,,! ” jeritnya nikmat.
Ia merasa puas dengan kemampuan Debi, bukan semata karena ramuan yang diberikannya tapi karena pemuda ini memang pintar bercinta dengan teknik yang bisa mengimbangi hasratnya. Debi terus saja menggerakkan pinggulnya tanpa perduli, ia ingin memberikan yang terbaik kepada cewek ini. Kembali Debi berusaha memacu kembali hasrat Tante Nita yang baru klimaks dan memang tidak lebih dari satu menit kembali tubuh Tante Nita diguncang getaran yang paling nikmat.
“AAAhhhhhh,,,,,,,.!” desahnya kembali.
Belum pernah ia merasakan orgasme tiga kali berturut2. Bahkan yang dua kali secara beruntun. Sehingga tubuhnya terasa melayang kelangit kenikmatan ketujuh. Debi yang masih segar belum menghentikan goyangannya bahkan semakin cepat karena ia mulai merasakan nikmat pada batang Penisnya. Tante Nita yang telah KO tiga kali hanya bisa celentang pasrah, seluruh persendiannya terasa lemas. Tapi tiba2 hasratnya untuk menikmati sperma Debi muncul.
“Bi, saya mau kulum punya kamu” pintanya kembali bersemangat.
Debi menghentikan goyangannya, dia maklum rupanya Tante Nita sudah haus ingin minum. Minum air maninya.Debi juga merasa senang karena ada kenikmatan lain menumpahkan air maninya didalam mulut cewek itu. maka dicabutnya batang Penis dari lubang kenikmatan itu. Tante Nita mengatur posisi. Kepalanya diganjal dengan bantal sehingga setengah berbaring. Debi segera berlutut mengangkangi badan Tante Nita dengan batang Penisnya mengacung tepat dimuka Tante Nita yang langsung menyambarnya dan mengemutnya dengan nikmat.
Benar-benar pemandangan yang penuh sensasi…. luar biasa, seorang Tante Nita terbaring telanjang bulat dengan hanya mengenakan jilbab, suatu paduan yang bertolak belakang… apalagi mulut Tante Nita berjilbab ini membuka siap menerima batang Penisnya yang keras dan basah dengan lendir vaginanya. Debi merem-melek, gairahnya seakan semakin terbakar melihat dan merasakan bibir Tante Nita berjilbab ini melahap dan mengemut batang Penisnya yang sedang ngaceng dan Debi sangat menikmati sentuhan itu, dibiarkan cewek itu memperlakukan Penisnya dengan mulutnya.
Tante Nita dengan penuh nafsu mengemut dan menjilatinya. Cara perlakuannya semakin pintar dan terampil, hingga nikmat yang dirasakan Debi semakin tinggi.Jarang ada cewek yang dikencaninya mau mengemut batang Penisnya apa lagi menelan air maninya. Yang mau melakukan itu biasanya cewek bayaran. Tapi kini cewek baik-baik, seorang istri yang kesepian dengan rakus melakukannya. Debi merasa beruntung bertemu dengan Tante Nita.
Tidak terpikirkan apa reaksi Pak Ahmad bila tahu perbuatan mereka.Debi merasa batang Penisnya semakin sensitif dikulum dan dilumati mulut Tante Nita yang semakin rakus. Dan tanpa dapat ditahan lagi muncratlah cairan kenikmatan hangat dari otot tegang itu, yang segera dilahap dengan nikmat oleh Tante Nita. Batang Penis itu dikulum hingga hampir sepenuhnya masuk kedalam mulutnya sehingga sperma yang tercurah langsung masuk ketenggorokannya dan tertelan. Enak sekali dirasakan Tante Nita.
Demikian juga dengan Debi, tubuhnya meregang tersentak2 seiring curahan cairan kenikmatannya yang dengan rakus ditelan cewek itu. Tante Nita bahkan juga menjilati cairan yang meleleh dibatang Penis hingga tuntas. Dan tuntas juga ronde pertama dipagi itu. Di pagi itu, seperti malem tadi, mereka terus kembali merengkuh kenikmatan hingga sore. Hingga anaknya Tante Nita datang.
BANDARPOKERONLINE | DOMINOQQ | AGENDOMINO | CAPSA | ADUQQ |SAKONG
0 komentar:
Posting Komentar