Cerita Sex Dewasa Hot merupakan situs kumpulan berbagai cerita dewasa dan foto bugil terlengkap

RatuQQ

Kamis, 20 September 2018

Ngentot Dengan 2 Istri Orang Bohay Memek


Sangat mujur sekali Pria bernama Deni ini, di hari yang sama dan jarak waktunya hanya selisih beberapa jam saja, dia bisa memuaskan hasrat sexs-nya kepada dua wanita sekaligus. Yang paling menarik dari pengalaman Deni ini adalah, kedua wanita yang telah disetubuhi itu, kedua-nya telah bersuami. Ingin Tahu kelanjutanya para pembaca ??? langsung saja simak cerita dibawah ini !!!
Panggilan-ku Deni, aku adalah Pria berstatus bujang, umur-ku 21 tahun, tinggi badanku 173 cm dan berat badan 67 kg. Saat ini aku masih duduk dibangku perkuliahan, aku tercatat sebagai seorang mahasiswa di salah satu universitas negri di kota-ku. Disini saya akan menceritakan Cerita sexs saya yang bisa dibilang ini adalah pengalaman pertamaku tentang sex nyata.

Sebagai mahasiswa aku le bih nyaman tinggal disebuah rumah kost dari pada harus tinggal dirumah orang tuaku sendiri. Kost-kost-san yang aku tinggali saat itu terdiri dari 3 kamar. Kebetulan sekali kamarku terletak diantara kamar no 1 dan 3 dari pintu masuk kostan-ku. Jujur saja para pembaca, aku tergolong Pria yang mempunyai sifat pemalu dan cupu.

Hari-hariku sering kuhabiskan di kost-san bila selesai dari perkuliahanku. Daripada harus berkumpul atau bergaul dengan teman-teman kuliahku yang memang berposisi kekinian, aku lebih suka untuk mengibur diri di kost-san. Untuk menghilangkan rasa bosan sekaligus untuk memuaskan hasrat sexs-ku yang terpendam, sering sekali menonton Film BF.

Seperti Pria normal pada umumnya, Onani-lah yang menjadi pilihan terakhirku setelah menonton Film BF. Kost-kost san yang aku tinggali ditempati itu dihuni oleh beberapa penghuni kost. Dikamar no 1 dihuni oleh seorang wanita muda bersuami berumur 26 tahun yang bernama Anis. Tinggi badan Mila kira-kira 163 cm, berat badan 54 kg, Irma telah bersuam dan suaminya adalah seorang Driver.
Anis dan suaminya sudah 6 tahun berumah tangga, mereka belum juga juga mempunyai seorang buah hati. Sedangkan di kamar no 3 dihuni oleh seorang wanita berusia 32 tahun, tinggi badan 164, berat badan 59 kg, dia bernama Mila.

Anis ini juga sudah bersuami, namun mereka berbeda, walaupun telah sama-sama bersuami, tapi Anis telah memiliki 1 orang anak yang kebetulan anaknya perempuan. Disitulah perbedaan mereka. Seperti biasa pada pagi hari semua penghuni kost sibuk dibelakang, mereka rata-rata mempunyai kegiatan mandi, dan mencuci pakaian.
Perlu diketahui bahwa kondisi di rumah ini memiliki 3 kamar kost, dari jumlah kamar yang ada kost-sanku ini hanya mempunyai 1 kamar mandi, dan letaknya terpisah dari kostan. Seperti biasa, aku yang akan mandi paling pertama dan paling pagi. Saat itu ketika aku sedang duduk santai sembari menonton TV, terdengarlah suara gemercik air seperti ada orang mandi.

Pada awalnya sih aku tidak memperdulikanya, namun lama-lama aku-pun menjadi penasaran juga dengan suara air gemercik tadi. Karena aku penasaran ketika itu aku-pun mencoba mengintip dari lubang kamar mandi yang letaknya dibelakang kamarku. Sungguh luar biasa para pembaca, setelah aku melihat ternyata yang mandi tadi adalah Mba Mila. Ketika aku mengintip saat itu aku benar-benar terpesona.
Tapi saat itu aku melihat Mba mila sudah mulai mengeringkan tubuhnya dengan handuknya. Aku tidak tahu mengapa dia begitu berani untuk memamerkan tubuhnya pada tempat terbuka seperti itu. Mba’ Mila yang tidak terlalu gemuk ternyata dia memiliki payudara berukuran sekitar 32 C. Dari situlah Mba’ Mila terlihat Sexy sekali para pembaca, top markotop deh pokoknya.
Dengan bentuknya yang mungil, dan sebagai seorang wanita yang telah bersuami, dia masih mempunyai bentuk payudara yang padat dan sangat kenyal sekali. Ditamabh lagi Mba’ Mila ini mempunyai puting yang berwarna agak kemerah-merahan. Saat itu aku terus mengamati dari balik celah kamar mandi, tanpa sadar ternyata batang Penisku sudah mulai tegak menantang para pembaca.hha.
Karena aku sudah tidak tahan dengan pemandangan tersebut aku langsung onani sembari membayangkan seolah-olah aku sedang bercinta dengan Mba’ Mila ditempat terbuka tersebut. Semenjak kejadian itu, aku-pun menjadi ketagihan untuk selalu mengintip jika ada kesempatan. Pada Keesokan harinya, aku masih difikaranku masih terniang-niang akan bentuk tubuh Mba’ Mila.
Singkat cerita, pada hari itu kebetulan adalah hari minggu. Pada hari libur itu tumben sekali aku bangun dan mandi sedikit kesiangan. Ketika itu setelah aku selesan dan keluar dari kamar mandi, mataku sudah dimanjakan dengan pemandangan indah. Pemandangan indah itu tidak lain adalah Mba’ Mila yang sedang mencuci baju dengan posisi berjongkok dan menghadapa kearahku.

Karena posisinya seperti itu, maka saat itu belahan payudaranya yang terlihat sudah agak kendor, namun masih terlihat menarik sekali, karena ukuran payudara-nya kira-kira 34 C. Saa itu sesekali aku juga memperhatikan pantatnya, entah mengapa aku langsung bernafsu dibuatnya, mungkin saja karena aku sering menonton Film BF. Seperti biasanya batang Penisku-pun kembali tegak.
Dan seperti biasa, aku-pun mengakhiri pemandangan itu dengan cara onani di kamar mandi. Singkat cerita 2 hari kemudian terjadilah keributan yang terdengar olehku, ternyata setelah aku keluar, keributan itu berasal dari Mba’ Mila yang sedang bertengkar hebat dengan suaminya. Saat itu dia menangis dan kulihat suaminya langsung pergi entah kemana.

Aku yang kebetulan berada disitu tidak bisa berbuat apa-apa. Yang ada dipikiranku adalah apa sebenarnya yang sedang terjadi. Pada keesokan harinya Mba’ Mila pergi dengan anaknya yang ucapnya akan pergi kerumah Ibunya Mba’ Mila.pada sore hari Mba’ Mila-pun telah pulang, dan saat itu aku-pun baru akan pergi mandi. Kebetulan saat itu Mba’ Mila juga akan Mandi.
Setelah selesai manid aku-pun langsung buru-buru keluar dari kamar mandi karena kedinginan. Wah… sungguh rejeki untukku, dengan buru-burunya akau saat keluar dari kamar mandi, tanpa disengaja, aku menabrak Mba’ Mila. Oh iya, pada saat itu keadaan sangat gelap karena mati lampu, sehingga kami-pun bisa saling bertabrakan. Karena kejadian itu, Mba’ Mila-pun hampir jatuh.
Dengan reflek-ku yang sangat cepat aku-pun langsung menangkap tubuhnya. Tenyata aku tanpa sengaja telah menyentuh Payudaranya.

“ Aduh… maaf… maaf Mba’, aku tidak sengaja “, ucap-ku.
“ Nggak, nggak apa-apa kok Dek, wong akunya aja yang nggak lihat-lihat “, balas-nya.
Sejenak kami terdiam dikeheningan yang pada saat itu sama-sama merasakan dinginnya angin malam. Tanpa dikomando, tubuh kami kembali saling berdeucapn setelah tadi sempat malu karena keceDenohan kami berdua. Aku sangat degdegan dibuatnya dan tidak tahu harus berbuat apa pada posisi seperti ini. Sepertinya Mba’ Mila mengetahui bahwa aku belum pengalaman sama sekali.
Dia kemudian mengambil inisiatif dan langsung memegang kejantan aku yang berada dibalik handuk,
“ Uhhh…. Ssssss…. Ahhhh… “, rintih nikmat nikmatku.
Belum selesai aku merasakan beladian tangannya, tiba-tiba ujung Penisku terasa disentuh oleh benda lembut dan hangat. Mba’ Mila sudah berada dibawahku dengan posisi jongkok sembari mengulum Penisku.
“ Ouhhh…. terus …. Ssssss…. . Ahhhh…. Enak … Ouhhhh… “, rintih nikmatku.
Sekarang aku sudah telanjang bulat dibuatnya. 10 menit sudah Penisku dikulum oleh Mila. Aku yang tadi pemalu sekarang mulai mengambil tindakan. Mila aku perintahkan untuk berdiri dihadapanku dan langsung kulumat bibinya dengan lembut.

“ Ssssss…. Ahhhhh…. . Ouhhh…. ”, rintih nikmat-nya ketika bibir kami saling berpagutan satu sama lain.
Ciumanku sekarang telah berada pada lehernya, aroma sabun mandi yang masih melekat pada tubuhnya menambah gairahku,
“ Ssss…. Ahhhh…. terusssDen…. Uhhhh… “, rintih nikmat nikmat Mila.
Saat itu kepalanya menghadap keatas karena menahan nikmat. Kini tiba saat yang kutunggu. Handuk yang masih menutupi tubuhnya langsung kubuka tanpa hambatan. Secara samar-samar dapat kulihat bentuk Payudaranya. Kuremas dan kukecup dengan lembut dan,
“ Aowww…. . Ssss…. Uhhh… terusss Den…. . Ssss… ahhhh…. “, rintih nikmat Mila menahan nikmat.

Sembari terus mencicipi bagian tubuhnya akhirnya aku sampai juga didaerah Vagina-nya. Saat itu aku sedikit ragu untuk memcicipi Kewanitaa-nya yang sudah sedikit basah itu. Seperti di Film BF aku mencoba mempraktekkan posisi melumat Vagina wanita. Kucoba sedikit dengan ujung lidahku, rasanya ternyata sedikit asin dan berbau amis.
Tetapi itu tidak menghentikanku untuk terus menjilatinya. Semakin lama rasa jijik yang ada berubah menjadi rasa nikmat yang luas biasa,
“ Ssssss…. . Ouhhh…. teruss Den…. auwwww…. Enak sekali Den… Ahhh… “, Rintih nikmat The Mila semakin menjadi saja.


Saat itu Mila tak mampu menahan nikmat dari jilatan maut aku yang sesekali kuiringi dengan memasukkan jariku ke Vagina-nya.
“ Ouhhh… Te… Te mau keluar Den… ahhhhh… “, ucap nikmat-nya.
Tanpa kusadari tiba-tiba keluar cairan kental dari vagina nya yang belakangan kutau bahwa itu adalah cairan wanita. Aku belum berhenti dan terus menjilati Vaginaya sampai bersih. Puas aku menjilati Vaginanya kemudian langsung aku angkat dia kedalam rumahnya menuju kamar tidurnya. Aduh…. benar-benar tak habis pikir olehku, wanita segede ini bisa kuangkat dengan mudah.
Setelah sampai dikamarnya aku langsung terbaring dengan posisi terlentang. Mila tanpa diperintah sudah tahu apa yang kumau dan langsung mengambil posisi berada di atas aku. Aku yang berada dibawah saat itu sengaja tidak berbuat apa-apa dan membdiarkan Mila mengambil inisiatif untuk memuaskanku. Mila langsung memegang Penisku dan mencoba memasukkannya kedalam Vagina-nya.

“ Blessssssssss…”, tanpa hambatan saat itu batang Penisku-pun tenggelam seluruhnya didalam liang kenikmatan Mila.
“ Ssssss…. Ouhhh…. Ahhhhh…. ”, rintih nikmatku.
Aku hanya terpejam merasakan Penisku seperti diperas-peras dan hangat sekali rasanya. Aku tak menyangka bahwa kenikmatan bersetubuh dengan wanita lebih nikmat dibanding dengan aku beronani. Mila mulai menggenjot pantatnya secara perlahan tapi pasti.
“ Eughhh…. Ssssss…. ahhhh…. Ouhhhh…. ”, rintih nikmatku.
Saat itu Mila terus melakukan gerakan yang sangat erotis. Rintih nikmatan Mila membuatku semakin bernafsu ditambah dengan Payudaranya bergoyang kesana-kemari. Rupanya aku tak bisa lagi tinggal ddiam. Aku berusaha mengimbangi genjotan Mila sehingga irama genjotan itu sangat merdu dan konstan. Tangankupun tidak mau kalah dengan pantatku.
Aku berusaha mencapai kedua Payudara yang ada didepan mataku itu.Wow, indahnya pemandangan ini , ucap-ku dalam hati. Tidak puas dengan hanya menyentuh Payudara Mila, aku langsung mengambil posisi duduk sehingga Payudara Mila tepat berada didepan wajahku. Kembali aku melumat putingnya dengan lembut kiri dan kanan bergantian.
“ Ahhhh…. ahhhh…. . ahhhh…. Ouhhh…. Ssss… Ahhhh… ”, rintih nikmat Mila kelihatannya tak tahan menahan nikmat dengan permainanku ini.
Lama-kelamaan genjotan Mila semakin cepat dan aku

“ Uhhh…. Ssss… Ahhhh… aku kelur…. ahhhh…. Ouhhh…. ”, deah Mila.
Mila akhirnya mencapai klimaks untuk kedua kalinya. Sedangkan aku saat itu belum apa-apa, dan saat itu aku sempat merasa kesal karena tidak bisa klimaks secara bersamaan. Seketika itu aku langsung meminta Mila untuk kembali mengulum Penisku. Mila yang sudah mendapat kepuasan dengan semangat mengulum dan menjilati Penisku,
“ Ssssss…. Ssssss…. ahhhhh…. Ouhhh ”, ucap-ku ketika Mila semakin mempercepat kuluman dan kocokannya pada Penisku.
Sepertinya dia ingin segera memuaskanku dan menikmati air maniku. Kira-kira sekitar 8 menit Mila mengkulum,
“ Ahhhh…. Ouhhh…. Crotttt…. Crotttt…. Crotttt…. Crotttt…. ”
Akhirnya semua air maniku tersembur dimuka dan diseluruh tubuh Mila. Saat itu Mila tidak berhenti dengan kulumannya. Dia menjilati seluruh air maniku hampir tak tersisa. Saat itu sebenarnya aku sangat ngilu dibuatnya tapi sungguh masih sangat nikmat sekali. Setelah merasakan kepuasan yag tiada tara kami langsung jatuh terkulai ddiatas kasur.
Mba’ Mila tampaknya sangat kelelahan dan langsung tertidur pulas dengan keadaan telanjang bulat. Aku yang takut jika ketahuan orang, saat itu juga aku langsung keluar dari kamar tersebut lalu mengambil handuk dan kembali ke rumah. Ketika aku baru akan keluar dari rumah Mila, alangkah terkejutnya aku ketika dihadapanku ada seorang wanita yang kuduga sudah berdiri disitu dari tadi dan menyaksikan semua permainan Sex kami.

“ Ehemmm – Ehemmm…”, suara Anis.
Setelah aku melihatnya ternyata dia tidak lain adalah Anis,
“ Permisi Mba’, aku mau masuk dulu ”, ucap-ku pura-pura tidak ada apa-apa.
Saat itu dengan berjalan secara teburu-buru aku langsung menuju rumahku untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan dari Anis. Ketika aku akan masuk dengan tiba-tiba Anis,
“ Den… Deni… !!! Berhenti… !!! “, ucap Anis.
Mendengar perucapan Mila, saat itu aku langsung panas dingin dibuatnya. Dalam hatiku berucap jangan-jangan dia akan melaporkanku pada Kepala Desa, aku harus bagaimana nih, bisa-bisa aku diarak orang satu kampung. Lalu akupun memberanikan menjawab Mila,
“ I… ii… Iya …. a…. aa… ada apa ya “, ucapku dengan terbata-bata.
Mila langsung mendekat kepadaku dan berucap,

“ Eh kamu Den, tadi kamu ngapain aja sama Mila, Mba’ bakal laporkan kejadian tadi pada suami Mila dan kepala desa ya !!! “, ancam Anis kepadaku.
“ Ja… Jangan , tolong jangan lakukan itu. Kami melakukan hubungan tadi atas dasar suka sama suka … Tolong jangan laporkan kami , kumohon …”, ucapku memelas kepada Anis.
Ketika suasana saat itu terasa menegangkan untuk aku, tiba-tiba Anis,
“ Hahahahahhaha…”, Tawa Anis.

Seketia itu aku semakin bingung dibuatnya karena mungkin Mila punya dendam dan sekarang berhasil memjawabkannya. Lalu dia berucap padaku,
“ Udah kamu nggak usah takut Den, pokoknya sekarang kamu tetap berdiri disitu dan jangan sekali-kali bergerak kemanapun, Okey !!!”, ucapnya kepadaku.
“ Sebenarnya mau te apa ??? Te mau melaporkan aku atau takut kalau aku lari “, ucap-ku dengan perasaan bingung dan takut.
Tanpa menjawabku, Anis saat itu semakin mendeka padaku. Setelah tidak ada lagi jarak diantara kami, tiba-tiba tangan Mila langsung melepas handuk yang aku kenakan tadi, sehingga sat itu aku kembali telanjang bulat lagi, lalu,
“ Mba’ jangan apa-apakan Penisku ya…” , ucap-ku.
“ Nggak Den, kamu tenang aja ”, balas-nya
Tidak kusangka saat itu Mila langsung berjongkok dan mulai mengocok Penisku begitu saja,

“ Ahhhhh…. oghhhh…. Ssssss…. Ahhhh… ”, rintih nikmatku.
Aku yang tadi-nya lemas, sekarang aku bergairah lagi karena kocokan Anis. Belum lagi aku selesai merasakan nikmatnya kocokan lembut dari tangan Anis, aku kembali merasakan ada benda lembut, hangat dan basah menyentuh kepala Penis aku. Aku langsung tahu bahwa itu adalah kuluman dan jilatan dari mulut Anis setelah tadi aku merasakannya dengan Anis.
Kuluman dan jilatan Anis ternyata lebih nikmat dari Anis. Aku bertaruh bahwa Anis telah melakukan berbagai macam posisi dan variasi dengan suaminya untuk memperoleh keturunan.
“ Ssssss…. ahhhhh…. Ouhhhh…. Aowww… aduhh…. Ssssss… Ahhhhh…. ”, rintih nikmatku menahan hebatnya kuluman Anis.
Kira-kira sekitar10 menit aku dikulum olehnya, sekarang giliran Mila telah berganti posisi dengan menungging. Pantatp-nya yang kecil namun berisi itu sekarang menantangku untuk ditusuk segera dengan torpedoku…

“ Den… Ayo cepetan…. !!! kamu sudah lama kan menginginkan hal ini. Mba’ tahu kamu sering ngintip Mba’ dari celah kamar itu Mba’, ayo buruan masukin Penis kamu dong !!!”, ucapnya dengan mesra sembari menungging.
Jujur saja, saat itu aku jadi malu dibuatnya bahwa selama ini dia tahu akan perbuatanku. Tanpa pikir panjang aku langsung mencoba memasukkan batang Penisku ke liang kenikmatan Anis itu. Upzzz…. meleset deh pada tusukanku pada Vagina Anis yang pertama. Lalu aku kembali mecoba dan blessssssss…. pada akhirnya aku berhasil juga.
Setelah Penis aku tertanamam dalam Vagina Anis, Gila nih perempuan, pikirku dalam hati. Ternyata lubang senggama-nya masih sempit sekali, ucap-ku dalam hati. Lalu deengan perlahan aku mencoba menggoyangkan pantatku maju-mundur.

“ Ahhhh… ahhhh…. Ssss… Ouhhh…. ahhhh…. ”, rintih nikmat Anis menahan nikmat.
Ketika itu aku semakin mempercepat goyanganku karena memang ini adalah posisi favoritku,
“ Ahhhhh…. ahhhhh…. ahhhhh…. ooghhhh…. ”, rintih nikmat Anis semakin terdengar kencang.
Melihat Payudaranya yang bergelantung dan bergoyang-goyang membuatku ingin mewujudkan impdianku selama ini. Sembari terus menggenjot Mila aku berusaha mencapai Payudaranya. Kuremas-remas dengan garangnya seolah meremas santan kelapa,

“ Aowwwwww…. sakitt Den…. aduhhh…. Ssssss…. ahhhh…. ”, rintih Anis tak tahan akan permainanku.
Ketiak itu aku tidak memperdulikannya dan tetap saja menggenjot Vaginaya dengan cepat dan kuat. Kemudian aku mengganti posisi dengan menggendong Anis didepanku. Blessssssss…. masuklah kembali batang Penisku kedalam Vagina-nya., lalu,
“ Ssssss… Ahhhhhhhhhhh…. ”, rintih nikmat Anis menahan nikmat lagi.
Saat itu aku mulai melumat bibir, menciumi seluruh leher dan kukecup kedua puting susunya yang merah itu,

“ Ahhhhh… nikmat sekaali Den… Ouhhh…. ahhhhh…. ”, ucap Anis.
Karena mendapat perlakuan yang demikian bertubi-tubi dari aku, pada akhirnya Mila tak sanggup lagi menahan klimaksnya, lalu,
“ Aku keluarrrr Den…. Ssssss… Ahhhhh… ”, rintih nikmat Mba’ Anis ketika mendapatkan klimaksnya.
Aku yang sedikit lagi juga hampir mendapatkan puncak aku, saat itu aku semakin menggenjot dengan cepat,
“ Ceplak… Ceplak… Ceplak… Ceplak… Ceplak…” bunyi hentakan sodokan antara Penisku dan Vagina Anis yang sudah sangat basah tersebut.

Tidak lama kemudian aku merasakan ada denyutan-denyutan di ujung batang Penisku dan akhirnya,
“ Cruottt… Cruottt… Cruottt…”, akhirnya tersembur-lah air mani aku kedalam Vagina Anis.
Setelah kami sama-sama mendapatkan klimaks kami, saat itu kami berciuman sembari merasakan sisa-sisa kenikmatan. Sejenak saat itu kami-pun duduk lemas dan bersandar pada tembok. Setelah itu kamipun bergegas kembali kerumah masing-masing. Singkat cerita esok harinya ketika bertemu, kami seolah-olah tidak pernah melakukan apapun.

 Perlu diketahui para pembaca sekalian, Sejak kejadian itu Anis tidak pernah lagi mau lagi berbicara dengan aku lagi. Sedangkan dengan Anis, terkadang masih melakukan hubungan sex dengan aku ketika dia sedang ingin ataupun sebaliknya ketika aku sedang sangat ingin melakukan hubungan Sex.
Singkat cerita karena sekarang aku telah skripsi dan wisuda, aku-pun kini tidak lagi tinggal dikost itu. Walaupun aku tidak tinggal kost itu lagi, jujur dalam hati yang paling dalam, aku masih sangat merindukan untuk kembali kesana agar aku bisa melakukan hubungan sex dengan Anis ataupun dengan Mila. Meraka adalah 2 wanita bersuami yang sangat liar bagku .TamaT

 Terima kasih telah membaca cerita sex di situs Cerita Seks Dewasa 365 yang berjudul Ngentot Dengan 2 Istri Orang Bohay Memek . Nantikan kisah hot lainnya yang setiap hari kami update untuk menambah birahi seksual anda, pastikan bookmark situs Cerita Seks Dewasa 365 agar tidak lupa

Tetangga Sebelah Ngajak Main Selingkuh


Saya ingin menyumbangkan cerita tapi cerita ini hanya rekaan semata jadi tidak ada hubungannya dengan nama, tempat, dan kejadian sebenarnya. Untuk memudahkan ceritanya maka saya akan menggunakan diri saya sendiri sebagai pelaku dalam cerita ini.

Sesudah sampai dari kampung, maka saya segera menuju tempat kost saya karena saya sendiri sebenarnya belum mengenal kost baru itu. Sesampainya saya segera menekan bel tapi kemudian terdengar dari rumah sebelah seorang wanita setengah baya memanggil saya dan berkata :
“Kamu Jeffry yach?”
Dan saya menjawabnya,
“Iya, kok tahu?” tanya saya penuh rasa ingin tahu.
Lalu wanita itu segera berkata,”Nggak, saya adalah ibu kost rumah ini dan saya tinggal di sebelah sini.”
Lalu saya bergumam,
“Ooh..”

Setelah itu ibu ini segera membawa saya untuk masuk dan mengenalkan tempat kost ini.
Setelah di dalamnya ibu itu segera menerangkan keadaan rumahnya, rumah ini terdiri dari 4 tingkat dan di dalam sudah ada penghuninya yaitu sepasang suami istri yang menyewa tingkat 2, seorang wanita yang menghuni tingkat 3 dan 3 orang mahasiswa dari luar kota yang menghuni tingkat 4 yang terdiri dari 4 ruangan kamar 3×2 meter dan kami masing-masing menempati kamar-kamar ini, dan kamar untuk saya tepat menghadap ke arah tempat jemuran.

Setelah itu saya pun berkenalan dengan para mahasiswa ini dan malamnya ketika kami sedang menonton TV (yang di letakkan di tingkat 3) tercium oleh saya wangi parfum yang sangat menggoda. Ternyata seorang wanita yang saya taksir berusia sekita 35 tahun naik ke atas dan dialah yang menghuni kamar di tingkat 3 ini.
Lalu saya pun segera berkenalan dengannya dan dia bernama Eva, tapi dilihat dari bentuk tubuh dan wajahnya dia tak beda dengan wanita usia 20-an. Wajahnya terlihat sangat manis belum lagi dada dan pinggulnya yang sangat menantang.
Sungguh membuat saya menelan ludah. Lalu saya tahu dari ketiga temen saya kalau Mbak Eva ini bekerja di salon dan mungkin saja menjadi simpanan seorang pria, lalu saya mengangguk tanda mengerti.

Tak terasa saya sudah tinggal di kost itu hampir 2 minggu dan kalau di pagi hari rumah itu selalu kosong karena selain ketiga teman baru saya itu kuliahnya pagi, Mbak Eva juga selalu keluar rumah dan sepasang suami istri itu juga jarang pulang ke rumah ini.
Singkatnya kalau pagi hari saya selalu sendirian, dan pagi ini saya bangun tentu saja suasana sunyi senyap dan saya melihat keluar jendela yang menghadap ke tempat jemuran tampak oleh saya dijemur celana dalam yang berwarna hitam dan tentu saja saya tahu kalau itu adalah celana dalam Mbak Eva, tapi entah kenapa timbul niat saya untuk melihat CD itu dari dekat.

Lalu saya pun segera keluar dan setelah melihat situasi cukup aman saya segera mengambilnya ke dalam kamar saya dan di dalamnya saya segera mencium CD itu dan tercium wangi deterjen yang harum.
Belum puas dengan tindakan itu, saya segera menurunkan celana sekaligus dengan CD saya dan segera memakai CD itu dan tampak oleh saya sangat memikat yaitu terdapat renda di sekelilingnya dan sekitar selangkangannya terdapat jala-jala yang kalau dipakai oleh Mbak tentu akan tampak di jala-jala ini bulu kemaluannya.
Langsung saja kemaluan saya segera menegang dan setelah mengembalikan CD-nya ke tempat semula. Saya segera masuk ke kamar mandi untuk mandi dan tentu saja saya segera melakukan onani untuk memuaskan nafsu saya.

Setelah kejadian itu saya hampir setiap pagi mempunyai kegiatan rutin yaitu mengamati CD Mbak Eva dan tentu saja memakainya sambil melihat keindahannya, dan tak lama kemudian saya sudah hampir dapat mengetahui jumlah CD Mbak Eva (mungkin karena selalu mengamati CD-nya), CD Mbak berjumlah sekitar 6 potong dan setiap potongnya mempunyai keunikannya baik dalam coraknya maupun warnanya sepeti warna hitam berenda, warna pink dengan lipatan lipatan kecil, dan warna kuning kilat.

Tapi yang paling menarik menurutku adalah CD warna putihnya yang setengahnya yaitu bagian depannya terdiri dari renda dan bagian belakangnya terbuat dari sutra. Selain itu saya juga suka CD-nya berwarna biru langit dan di depannya yaitu tepat di arah selangkangannya terdapat gambar seekor kucing dalam gaya memberikan tanda “peace” (lucu juga CD ini dalam pikiranku).
Semuanya berjalan lancar hingga suatu pagi ketika bangun tentu saja saya segera melihat keluar dan tampak oleh saya CD Mbak. Lalu saya bermaksud untuk mengambilnya untuk diamati.
Begitu melepas jepitan jemurannya dan mengambilnya tiba-tiba terdengar ada suara orang naik ke atas dan tentu saja saya terkejut dan segera melempar CD-nya ke lantai lalu saya bermaksud kembali ke kamar saya, tapi baru sampai di pintu saya melihat Mbak sedang memakai baju tidur terusannya dan Mbak Eva bertanya kepada saya,

“Lho baru bangun yach?” lalu saya mengiyakannya dan bertanya, “Mbak nggak kerja hari ini?” dan dijawab, “Nggak, malas tuh,” dan saya segera masuk ke kamar saya dengan perasaan was-was lalu tak berapa lama kemudian terdengar pintu kamar saya diketuk, dengan perasaan berdebar saya membuka pintunya.
Tampak di luar Mbak Eva dan dengan mata tajam Mbak berkata, “Boleh saya masuk? saya ingin bicara sama kamu,” dan saya pun membiarkan Mbak Eva masuk lalu Mbak Eva masuk dan bertanya sama saya,

“Kamu tadi mau mengambil celana dalam saya yach?”
“Nggak kok.”
“Apanya yang nggak, buktinya itu CD saya terjatuh di lantai padahal saya sudah menjepitnya dengan kuat.”
Seperti sudah tak dapat disembunyikan saya pun mengakui kalau saya yang mengambilnya. Lalu Mbak berkata lagi,
“Sudah berapa lamu kamu melakukan ini?”
“Sudah hampir 2 minggu Mbak.”
“Apa yang kamu lakukan dengan CD saya?”
“Saya menciumnya lalu memakainya, itu saja kok nggak ada yang lain.”
Lalu Mbak Eva tersenyum dan berkata, “Apa enaknya kamu mencium dan memakainya, kamu mau nggak melihat saya yang memakainya dan mencium wangi yang sesungguhnya?”
Seperti mendapat kesempatan emas lalu saya berkata, “Ah.. Mbak jangan bercanda ah..”
Dan Mbak Eva berkata, “Nggak, saya nggak bercanda, saya serius, kalau kamu nggak mau yach sudah, Mbak mau turun,” sambil Mbak Eva membalikkan badannya.

Tapi saya segera menarik tangannya dan segera berkata, “Saya mau kok Mbak!”
Sedangkan tangan saya satunya lagi segera menarik rok baju tidurnya ke atas dan tampak oleh saya CD-nya yang menjadi kesukaan saya yaitu CD berwarna putih dengan renda di bagian depan dan bagian belakangnya terbuat dari sutra.

Lalu Mbak Eva berkata, “Ih.. kamu jangan gitu ah..’” tapi saya segera mencium bibirnya yang mengoda itu dan Mbak Eva membalasnya dengan hisapan dan gigitan kecil dan tangannya memegang kemaluan saya yang sudah mulai mengeras itu, lalu saya melepas ciuman saya sedangkan tangan Mbak Eva masih di kemaluan saya meskipun cuma dari luar celana tidur saya.
Kemudian saya segera mendorong tubuh Mbak Eva untuk merapat di dinding, dan kemudian tangan saya mulai bergerilya di daerah sensitifnya dan tentu saja dari luar CD-nya tapi tak lama kemudian karena tak sabar saya segera memasukkan tangan saya ke dalam CD-nya dan menyentuh kemaluannya, Mbak Eva mendesah “Uuh.. geli Jeff.. tapi nikmat sekali.. terus.. enak sekali.. uh.. ah..” Lalu tak lama kemudian kemaluan Mbak Eva sudah mulai basah.

Karena sudah terangsang maka Mbak Eva segera mendorong tubuh saya ke tempat tidur dan dengan segera Mbak Eva memeloroti celana saya dan CD saya, lalu dengan pelan dia menjilat kepala kemaluan saya yang sudah menegang itu kemudian memasukannya ke dalam mulutnya hingga masuk semuanya ke dalam mulutnya dan menghisapnya seperti menghisap es batangan.
Tanpa sadar karena keenakan saya mendesah, “Uh.. enak sekali Mbak.. isap terus Mbak.. jangan berhenti..!” Lalu tangan saya mulai menjambak rambutnya dan menekan kepalanya terus, sedangkan kaki saya mulai menegang karena keenakan, lalu Mbak Eva menghentikan kegiatannya.
Kemudian Mbak Eva mulai membuka baju piyamanya dan tampaklah oleh saya sepasang buah dadanya yang sangat menantang terbungkus oleh BH yang unik sekali, tapi seperti sudah tidak tahan Mbak Eva segera melucuti BH-nya dan melepas CD sutranya.

Tampaklah oleh saya pemandangan yang sangat indah dengan buah dada yang bulat dan pentilnya yang berwarna kecoklatan menantang dan paha yang mulus tapi yang paling menggoda adalah bagian selangkangan yang ditumbuhi pelindung alami yang cukup lebat tapi terbentuk dan terawat sangat rapi, sungguh membuat saya menelan ludah.
Lalu Mbak Eva naik ke atas tubuh saya, dan dalam posisi jongkok kemudian mengarahkan lubang kemaluannya ke arah kepala kemaluan saya. Begitu tersentuh, saya dan Mbak Eva menjerit pelan bersamaan, “Uuh..” dan dengan pelan Mbak Eva menekan lubang kemaluannya dan kepala kemaluan saya amblas ke dalamnya meskipun tidak terlalu susah tapi untuk ukuran wanita seperti Mbak Eva kemaluannya termasuk sangat sempit, dan Mbak Eva berteriak,

“Aduh.. sakit sekali.. tapi terasa nikmat,” dan saya tak hentinya menjerit, “Terus Mbak.. nikmat sekali kemaluannya.. terus Mbak..” lalu Mbak Eva makin menekan turun tubuhnya dan tak lama kemudian maka masuklah seluruh batang kemaluan saya yang termasuk ukuran besar itu ke dalam lubang surgawinya.
Kemudian tubuh Mbak Eva segera menimpa badan saya dan berteriak, “Aduh sakit sekali.. uh.. aduh.. uh.. ahh..” Sesudah istirahat hampir 5 menit lamanya Mbak Eva mulai bangkit dan batang kemaluan saya tentu saja masih di dalam lubang kemaluannya.
Lalu Mbak Eva mulai menggerakkan pinggulnya maju-mundur sambil tangannya menopang pada tubuh saya dan terdengar suara tubuh kami berbenturan, “Piak pret piak..” dan dengan gerakan yang liar Mbak Eva menaiki tubuh saya dan sambil terus menggoyang tubuhnya dan terus berpacu untuk mencapai puncak kenikmatan dunia dan terus mendesah, “Uuh.. ah.. ah.. nikmat sekali.. uh.. ah..” Sedangkan tangan saya tak hentinya meremas buah dadanya dan memainkannya.
Lalu sesudah hampir 10 menit Mbak Eva berkata, “Saya mau sampai..”
Saya pun berkata, “Saya juga Mbak.. tahan sebentar lagi..”
Tak lama kemudian terdengar Mbak Eva menjerit “Uuh.. saya sampai.. uh..”

Dan saya juga merasa bendungan saya sudah jebol dan mendesah, “Uh.. saya juga.. nikmat sekali.. ahh.. enakk..” dan terasa adanya cairan hangat di kemaluan saya, lalu Mbak Eva jatuh lemas di tubuh saya, sedangkan kemaluan saya juga belum dicabut keluar karena kami sudah lemas sesedah pertempuran yang hebat tersebut.
Lalu setelah hampir 15 menit Mbak Eva bangkit dan sambil tersenyum berkata, “Nikmat sekali Jeff.. kamu hebat dech..” dan saya berkata, “Sekali lagi dong Mbak.. yach..!” tapi Mbak Eva berkata, “Lain kali aja yach, Mbak capek..’ Lalu saya mengiyakannya dengan sangat kecewa.

Lalu Mbak Eva bangkit dan bermaksud mengambil pakaiannya, tapi melihat bukit kemaluannya Mbak Eva, nafsu saya bangkit kembali. Lalu saya menarik tangan Mbak Eva serta mendorongnya merapat ke dinding lalu saya jongkok dan saya benamkan kepala saya ke selangkangan Mbak Eva dan dengan pelan saya menjilatinya, dan Mbak Eva mendesah,
“Aduh.. geli.. ah.. udah dech!” sambil tangannya menekan kepala saya, tapi saya tidak menghiraukan peringatannya sambil terus memainkan lidah saya di kemaluannya. Setelah seluruh bulu kemaluan Mbak Eva basah, saya beralih ke klitorisnya dan Mbak Eva mendesah hebat sambil menjambaki rambut saya,

“Uuh.. terus.. enak sekali.. sungguh.. ah.. ahh.. ehmm..” dan terus saja lidahku bermain di klitoris dan lubang kemaluannya. Tak lama kemudian jambakan Mbak Eva makin dahsyat dan menjerit serta mencapai orgasme keduanya, “Aduh.. saya sampai.. terus Jeff.. uh.. ehm.. uh.. hu..” dan saya segera menghisap habis seluruh cairan kemaluannya.
Setelah agak lama Mbak Eva mulai tenang dan setelah itu saya bangkit tapi tubuh Mbak Eva seperti kehilangan keseimbangan dan mau jatuh, untung saya segera menangkapnya dan dia berkata, “Huh.. kamu ini, Mbak lemas sekali gara-gara kamu..”
Dan saya berkata, “Sorry Mbak, soalnya saya nafsu sekali melihat Mbak, tapi Mbak musti janji yach, lain kali Mbak harus menebus kekurangan hari ini.”
Mbak berkata, “Iya dech.. Mbak janji tapi sekarang Mbak musti istirahat, Mbak capek sekali, kalau nanti sudah pulih Mbak pasti melayani kamu lagi, tapi sekarang sebagai hukuman kamu musti nemenin Mbak ke bawah, soalnya Mbak lelah sekali nanti jatuh lagi.”
Saya berkata, “Beres Mbak!”

Setelah mengantar Mbak Eva ke tempat tidurnya saya mencium pipinya dan berkata, “Selamat beristirahat Mbak!” Mbak Eva tersenyum. Sebelum keluar dari kamarnya, tangan saya pun meremas buah dadanya yang empuk sedangkan tangan satu lagi bergerilya di dalam CD-nya dan memainkan bukit kemaluannya. Mbak segera melototkan matanya kepada saya dan saya segera berlari keluar dengan tersenyum dan Mbak berkata,
“Dasar kamu ini nggak pernah puas yach.. dan tolong kunci pintunya..!” dan saya menjawabnya penuh kepuasan, “Beres Mbak..’ Lalu saya kembali ke kamar tidur saya lagi

Terima kasih telah membaca cerita sex di situs Cerita Seks Dewasa 365 yang berjudul Tetangga Sebelah Ngajak Main Selingkuh . Nantikan kisah hot lainnya yang setiap hari kami update untuk menambah birahi seksual anda, pastikan bookmark situs Cerita Seks Dewasa 365 agar tidak lupa 

Heboh Ibu Dosen Ngentot Dengan Muridnya


Ada satu diantara mereka sudah jadi dosen tapi di Universitas lain, Ibu Vivin namanya. Kita semua memanggilnya Ibu maklum sudah umur 40 tahun tapi belum juga menikah. Ibu Vivin bertanya, “Eh, kamu akhir-akhir ini kok sering ngelamun sih, ngelamunin apa yok? Jangan-jangan ngelamunin yang itu..”
ini bermula pada waktu itu aku lagi kuliah di semester VI di salah satu PTS di Bandung. Ceritanya saat itu aku lagi putus dengan pacarku dan memang dia tidak tahu diri, sudah dicintai malah bertingkah, akhirnya dari cerita cintaku cuma berumur 2 tahun saja
Waktu itu aku tinggal berlima dengan teman satu kuliah juga, kita tinggal serumah atau ngontrak satu rumah untuk berlima. Kebetulan di rumah itu hanya aku yang laki-laki. Mulanya aku bilang sama kakak perempuanku, “Sudah, aku pisah rumah saja atau kos di tempat”, tapi kakakku ini saking sayangnya padaku, ya saya tidak diperbolehkan pisah rumah. Kita pun tinggal serumah dengan tiga teman wanita kakakku.

“Itu apanya Bu?” tanyaku.
Memang dalam kesehari-harianku, ibu Vivin tahu karena aku sering juga curhat sama dia karena dia sudah kuanggap lebih tua dan tahu banyak hal. Aku mulai cerita,
“Tahu nggak masalah yang kuhadapi? Sekarang aku baru putus sama pacarku”, kataku.
“Oh.. gitu ceritanya, pantesan aja dari minggu kemarin murung aja dan sering ngalamun sendiri”, kata Ibu Vivin.

Begitu dekatnya aku sama Ibu Vivin sampai suatu waktu aku mengalami kejadian ini. Entah kenapa aku tidak sengaja sudah mulai ada perhatian sama Ibu Vivin. Waktu itu tepatnya siang-siang semuanya pada kuliah, aku sedang sakit kepala jadinya aku bolos dari kuliah. Siang itu tepat jam 11:00 siang saat aku bangun, eh agak sedikit heran kok masih ada orang di rumah, biasanya kalau siang-siang bolong begini sudah pada nggak ada orang di rumah tapi kok hari ini kayaknya ada teman di rumah nih. Aku pergi ke arah dapur.

“Eh Ibu Vivin, nggak ngajar Bu?” tanyaku.
“Kamu kok nggak kuliah?” tanya dia.
“Habis sakit Bu”, kataku.
“Sakit apa sakit?” goda Ibu Vivin.
“Ah.. Ibu Vivin bisa aja”, kataku.
“Sudah makan belum?” tanyanya.
“Belum Bu”, kataku.
“Sudah Ibu Masakin aja sekalian sama kamu ya”, katanya.

Dengan cekatan Ibu Vivin memasak, kita pun langsung makan berdua sambil ngobrol ngalor ngidul sampai-sampai kita membahas cerita yang agak berbau seks. Kukira Ibu Vivin nggak suka yang namanya cerita seks, eh tau-taunya dia membalas dengan cerita yang lebih hot lagi. Kita pun sudah semakin jauh ngomongnya. Tepat saat itu aku ngomongin tentang perempuan yang sudah lama nggak merasakan hubungan dengan lain jenisnya.
“Apa masih ada gitu keinginannya untuk itu?” tanyaku.
“Enak aja, emangnya nafsu itu ngenal usia gitu”, katanya.
“Oh kalau gitu Ibu Vivin masih punya keinginan dong untuk ngerasain bagaimana hubungan dengan lain jenis”, kataku.
“So pasti dong”, katanya.

“Terus dengan siapa Ibu untuk itu, Ibu kan belum kawin”, dengan enaknya aku nyeletuk.
“Aku bersedia kok”, kataku lagi dengan sedikit agak cuek sambil kutatap wajahnya. Ibu Vivin agak merah pudar entah apa yang membawa keberanianku semakin membludak dan entah kapan mulainya aku mulai memegang tangannya. Dengan sedikit agak gugup Ibu Vivin kebingungan sambil menarik kembali tangannya, dengan sedikit usaha aku harus merayu terus sampai dia benar-benar bersedia melakukannya.

“Okey, sorry ya Bu, aku sudah terlalu lancang terhadap Ibu Vivin”, kataku.
“Nggak, aku kok yang salah memulainya dengan meladenimu bicara soal itu”, katanya.
Dengan sedikit kegirangan, dalam hatiku dengan lembut kupegang lagi tangannya sambil kudekatkan bibirku ke dahinya. Dengan lembut kukecup keningnya. Ibu Vivin terbawa dengan situasi yang kubuat, dia menutup matanya dengan lembut. Juga kukecup sedikit di bawah kupingnya dengan lembut sambil kubisikkan, “Aku sayang kamu, Ibu Vivin”, tapi dia tidak menjawab sedikitpun.
Dengan sedikit agak ragu juga kudekatkan bibirku mendekati bibirnya. Cup.. dengan begitu lembutnya aku merasa kelembutan bibir itu. Aduh lembutnya, dengan cekatan aku sudah menarik tubuhnya ke rangkulanku, dengan sedikit agak bernafsu kukecup lagi bibirnya. Dengan sedikit terbuka bibirnya menyambut dengan lembut.

Kukecup bibir bawahnya, eh.. tanpa kuduga dia balas kecupanku. Kesempatan itu tidak kusia-siakan. Kutelusuri rongga mulutnya dengan sedikit kukulum lidahnya. Kukecup, “Aah.. cup.. cup.. cup..” dia juga mulai dengan nafsunya yang membara membalas kecupanku, ada sekitar 10 menitan kami melakukannya, tapi kali ini dia sudah dengan mata terbuka. Dengan sedikit ngos-ngosan kayak habis kerja keras saja.

“Aah.. jangan panggil Ibu, panggil Vivin aja ya!
Kubisikkan Ibu Vivin, “Vivin kita ke kamarku aja yuk!”.
Dengan sedikit agak kaget juga tapi tanpa perlawanan yang berarti kutuntun dia ke kamarku. Kuajak dia duduk di tepi tempat tidurku. Aku sudah tidak tahan lagi, ini saatnya yang kutunggu-tunggu. Dengan perlahan kubuka kacing bajunya satu persatu, dengan lahapnya kupandangi tubuhnya. Ala mak.. indahnya tubuh ini, kok nggak ada sih laki-laki yang kepengin untuk mencicipinya. Dengan sedikit membungkuk kujilati dengan telaten.

Pertama-tama belahan gunung kembarnya. “Ah.. ssh.. terus Ian”, Ibu Vivin tidak sabar lagi, BH-nya kubuka, terpampang sudah buah kembar yang montok ukuran 34 B. Kukecup ganti-gantian, “Aah.. ssh..” dengan sedikit agak ke bawah kutelusuri karena saat itu dia tepat menggunakan celana pendek yang kainnya agak tipis dan celananya juga tipis, kuelus dengan lembut, “Aah.. aku juga sudah mulai terangsang.
Kusikapkan celana pendeknya sampai terlepas sekaligus dengan celana dalamnya, hu.. cantiknya gundukan yang mengembang. Dengan lembut kuelus-elus gundukan itu, “Aah.. uh.. ssh.. Ian kamu kok pintar sih, aku juga sudah nggak tahan lagi”, sebenarnya memang ini adalah pemula bagi aku, eh rupanya Vivin juga sudah kepengin membuka celanaku dengan sekali tarik aja terlepas sudah celana pendek sekaligus celana dalamku. “Oh.. besar amat”, katanya. Kira-kira 18 cm dengan diameter 2 cm, dengan lembut dia mengelus zakarku, “Uuh.. uh.. shh..” dengan cermat aku berubah posisi 69, kupandangi sejenak gundukannya dengan pasti dan lembut.

Aku mulai menciumi dari pusarnya terus turun ke bawah, kulumat kewanitaannya dengan lembut, aku berusaha memasukkan lidahku ke dalam lubang kemaluannya, “Aah.. uh.. ssh.. terus Ian”, Vivin mengerang. “Aku juga enak Vivin”, kataku. Dengan lembut di lumat habis kepala kemaluanku, di jilati dengan lembut, “Assh.. oh.. ah.. Vivin terus sayang”, dengan lahap juga kusapu semua dinding lubang kemaluannya, “Aahk.. uh.. ssh..” sekitar 15 menit kami melakukan posisi 69, sudah kepengin mencoba yang namanya bersetubuh. Kurubah posisi, kembali memanggut bibirnya.

Sudah terasa kepala kemaluanku mencari sangkarnya. Dengan dibantu tangannya, diarahkan ke lubang kewanitaannya. Sedikit demi sedikit kudorong pinggulku, “Aakh.. sshh.. pelan-pelan ya Ian, aku masih perawan”, katanya. “Haa..” aku kaget, benar rupa-rupanya dia masih suci. Dengan sekali dorong lagi sudah terasa licin. Blesst, “Aahk..” teriak Vivin, kudiamkan sebentar untuk menghilangkan rasa sakitnya, setelah 2 menitan lamanya kumulai menarik lagi batang kemaluanku dari dalam, terus kumaju mundurkan. Cerita dewasa

Mungkin karena baru pertama kali hanya dengan waktu 7 menit Vivin.. “Aakh.. ushh.. ussh.. ahhkk.. aku mau keluar Ian”, katanya. “Tunggu, aku juga sudah mau keluar akh..” kataku. Tiba-tiba menegang sudah lubang kemaluannya menjepit batang kemaluanku dan terasa kepala batang kemaluanku disiram sama air surganya, membuatku tidak kuat lagi memuntahkan.. “Crot.. crot.. cret..” banyak juga air maniku muncrat di dalam lubang kemaluannya. “Aakh..” aku lemas habis, aku tergeletak di sampingnya.

Dengan lembut dia cium bibirku, “Kamu menyesal Ian?” tanyanya. “Ah nggak, kitakan sama-sama mau.” Kami cepat-cepat berberes-beres supaya tidak ada kecurigaan, dan sejak kejadian itu aku sering bermain cinta dengan Ibu Vivien hal ini tentu saja kami lakukan jika di rumah sedang sepi, atau di tempat penginapan apabila kami sudah sedang kebelet dan di rumah sedang ramai. sejak kejadian itu pada diri kami berdua mulai bersemi benih-benih cinta, dan kini Ibu Vivien menjadi pacar gelapku

Terima kasih telah membaca cerita sex di situs Cerita Seks Dewasa 365 yang berjudul Heboh Ibu Dosen Ngentot Dengan Muridnya . Nantikan kisah hot lainnya yang setiap hari kami update untuk menambah birahi seksual anda, pastikan bookmark situs Cerita Seks Dewasa 365 agar tidak lupa 

Ngentot Dengan Dokter Muda Gila Sex


Menunggu bukanlah hal yang mebosankan. Contohnya Dhani ini, setelah kurang lebih menunggu dokter selama 1 jam lebih untuk melakukan Medical Check up, pada akhirnya rasa jenuhnya terobati karena pada akhirnya dia mendapatkan kenikmatan sex dari dokter cantik dan haus sex. Ingin Tahu kelanjutanya para pembaca ??? langsung saja simak cerita dibawah ini !!!

Sebelum bercerita aku akan memberikan sedikit gambaran tentang saya. Aku seorang Pria yang berusia 20 tahun dan berstatus single. Namaku Dhani (nama samaran), tinggi badan 175 cm,berat badan 70 kg,kulit putih, wajah polos tapi ganteng,hhe. Itu kata dokter bohay kesayanganku yang akan aku ceritakan di cerita sex ini loh para pembaca.

Aku sudah beberapa kali melakukan medical check up, bahkan 3 tahun berturut turut aku melakuakn hal itu untuk keperluan melamar kerja. Nah pada medical check up yang ke tiga ini, adalah medical check up yang paling mebahagiakan untukku. Pada sore itu aku pergi kesebuah tempat untuk melakuakan medical check up.
Pada 2 hari sebelumnya aku sudah melakukan tahap pertama, seperti tes urine, tes darah, dan tes kotoran(pup). Disore itu aku melakukan medical check up untuk tahap terakhir, yaitu tes untuk mengetahui apakah aku punya penyakiut dalam atau tidak. Sore sesampainya di tempat medical check up antrianya sungguh luar biasa panjangnya.

Untung saja saat itu adalah antrian medical check up tahap pertama, amanlah jadinya. Sesampainya disana akupun bertanya kepada ketempat loket pedaftaran dan aku menunjukan surat untuk melakukan medical check up tahap terakhir. Kata pihak loket dokteryang melakuakn medical check up tahap terakhir itu datangnya setengah jam lagi.
Karena seperti itu keadaanya akupun akhirnya terpaksa harus menunggu di kursi yang diperuntukan para calon pasien untuk menunggu. Sebenarnya aku tipe orang yang tidak suka menunggu sih, namun bagaimana lagi karena memang aku butuh hasil test itu. Agar aku tidak bosan akupun bermain game di hp androidku.

Lumayanlah untuk pengilang rasa bosan. Saat itu dengan asiknya aku bermain game dikursi tunggu Saking asiknya tidak terasa sudah 40 menit aku menunggu dokter itu datang. Batre hpku yang lupaaku charge saat itu sudah lowbath saja karena aku gunakan untuk bermain game. Saat itu sudah setengah jam lebih dokter belum kunjung tiba.
Aku yang mulai merasa bosan karena sudah lama menunggu dan tidak ada hiburan lagi karena hp-ku lowbath akhirnya aku bertanya kepada pihak loket pendaftaran lagi,
“ Permisi Mbak, dokternya sudah datang belum mbak ??? kata mbak dokter akan datang setengah jam lagi, ” tanyaku dengan muka yag sedikit kesal.

“ Maaf mas, dokternya belum datang mungkin ini saya hubungi juga nggak membalas Mas, mungki dia kena macet kali mas, mohon sabar ya Mas, ” jawab mbak-mbak loket.
“ Iyadeh Mbak, huhhhh.., ” ucapku dengan muka kesal.
Tuh dokter niat praktek nggak sih, masak jam segini belum datang juga, ucapku menggerutu sembari menuju ke kursi tunggu. Dengan rasa hati yang udah kesal, aku terpaksa harus menunggu lagi. Aku menunggu dikursi itu dengan melihat lihat sekeliling klinik itu. Menit demi menit aku lalui dengan penuh kebosanan.
Tidak terasa aku sudah menunggu tepat selama 1 jam namun dokter tak kunjung tiba. Saat itu aku semakin kesal saja. Dalam hati aku menggerutu, kalau 15 menit lagi nggak dateng gue pulang deh, terserah mau dapet hasil testnya apa nggak. Didalam kebosananku saat itu tiba-tiba saja ada hal menarik lewat dididepan mataku.

Lewatlah seorang wanita yang cantik,putih,berdada montok, dan berpantat semok. Wow… gila tuh tante-tante hot banget,ucapku dalam hati. Hilang begitu saja rasa bosanku ketika melihat dia. Jika aku perkirakan umurnya kisaran 35 tahunan. Sungguh hot banget para pembaca, wanita seusia dia tubuh dan kulitnya masih kencang sekali.
Andai saja dia dokternya, mau nunggu setahun juga aku betah, wkwkwk… khayalku. Sepanjang dia berjalan u perhatikan dia dari tempat duduku, benar-benar kencang dan semok pantat tante itu. Namun sayangnya aku hanya bisa meliht dia beberapa detik saja, ahhhh. Kembalilah rasa bosan aku rasakan.

Saat menunggu dokter itu aku sampai menguap dan mengantuk. Namun sekitar 5 menit setelah lewatnya tante semok itu akhirnya pihak loketpun memberitahukan aku agar segera masuk keruang praktek dokter. Untuk ruangan medical check up tahap pertama dan terakhir kebetulan berbeda dokter dan ruangan.
Saat itu aku diantarkan salah satu karyawan klinik itu menuju keruangan dokter,
“ Ini Mas ruangannya silahkan masuk, ” kata karyawan klinik.
“ Oh iya mbak, ” jawabku lalu aku lekas masuk keruangan itu.
Aku bukalah pintu ruangan dokter itu kemudian aku masuk,
“ Selamat sore Mas, ” suara lembut dokter wanita menyapa aku ketika aku membuka pintu ruang periksa.
Seketika itu akupun menoleh ke arah suara yang lembut dan menyejukkan hati. Ketika aku melihat kearah dokter itu, tidak aku sangka ternyata dokter yang akan memeriksa aku adalah tante cantik yang tadi aku lihat. Wah, kalau jodoh emang nggak kemana,hha. Aku yang tadinya sudah bermalas-malasan akhirnya bersemangat kembali.
Teryata khayalanku tadi menjadi kenyataan. Saat itu aku sempat terpana melihat kecantikan dan kemolekan tubuh dokter itu, hingga pada akhirnya lamunanku terbuyarkan oleh sapaan dokter cantik itu,
“ Loh kog berdiri disitu sih Mas, mari mas silahkan berbaring dikasur itu, ” ucapnya dengan lembut dan tersenyum manis.
“ Oh iya Bu dokter, maaf saya tadi melamun, ” jawabku lalu aku segera berbaring dikasur praktek Bu dokter itu.

Bu dokter cantik segera menyusulku kekasur prakteknya,
“ Jadi ini mecical check up tahap terakhir ya Mas, Oh iya mas tolong dibuka kaosnya Mas, ” ucapnya.
Aku yang disuruh seperti itupun segera menurut. Aku segera melepas kaosku lalu aku letakan disamping badanku,
“ Apakah Mas pernah menderita penyakit berat ? contihnya seperti Tipes,Liver, ataupun oenyakit dalam yang lainnya?, ” tanyanya padaku.
Saat itu aku hanya menggeleng saja,
“ Okey, coba Mas tarik nafas lalu hembuskan secara perlahan yah, dan lakukan berulang-ulang ya sampai saya bilang berhenti” ucap dokter cantik itu dengan menempelkan stetoskopnya didadaku.
Saat stetoskopnya yang dingin itu menyentuh dadaku, seketika itu juga aliran darahku mengalir kencang dan detak jantungku berdetak dengan kencangnya. Tak hanya itu, parahnya saat itu batang penisku mulai menegang,

“ Aduh gimana nih, kalau sampai ketahuan Bu Dokter mau bisa gawat nih, ” kataku dalem hati.
Saat itu akupun merasa gugup karena penisku berdiri dan kelihatn menonjol dibalik celanaku. Sialnya saat itu Bu Dokter cantik memeriksa dari dada turun keperut dengan stetoskopnya. Semakin khawatirlah aku saat itu. Aku sempat menahan n nafsu agar penisku tidak menegang, namun apa yang terjadi saat itu, semakin aku tahan semakin menonjol saja penisku.Cerita Porno
Gawat nih, ucapku dalam hati. Apalagi ketika bu dokter memeriksa perutku, aku melihat belahan paudaranya yang putih dan mulus dari leher kaosnya yang sedikit terbuka, maakin menjadi jadi saja nafsuku saat itu. Penisku semakin tegang bahkan secara spontan penisku berkedut-kedut dari dalam celana,

“ Loh Mas, kog kemaluan mas tegang yah, mas nafsu yah melihat saya, ” ucapnya tanpa rasa sungkan sedikitpun.
Matilah aku, ketahuan deh kalau penisku ereksi. Seketika mukaku memerah dan rasanya aku malu sekali,
“ Kamu pasti nafsukan melihat saya Mas, dasar anak muda nggak bisa lihat yang bening-bening,hha, ” ucapnya lagi meledekku,
Aku hanya terdiam dengan mukaku yang memerah karena malu,
“ Yaudah sekarang kamu lepas celana jeans sekalian celana dalam kamu, saya mau memeriksa apakah kamu punya penyakit hernia atau tidak, ” ucapnya.
Karena itu perintah dokter dengan terpaksa akupun membukanya. Jadi saat itu posisiku telanjang bulat,

“ Coba yah saya periksa dulu yah, ” ucapnya sembari memegang penisku.
Saat itu dokter cantik membelai buah zakar hingga kepala penisku secara terus menerus,
“ Gimana rasanya diginikan Mas, enak apa sakit Mas ???, ” tanyanya sembari terus membelai penisku.
“ Enak Bu dokter, ” ucapku polos dengan wajah memerah karena malu.
“ Oh enak, berarti kamu tidak punya penyakit Hernia ini. Ngomong-ngomong penis kamu bagus juga yah Mas, udah gede, panjang, melengkung keatas lagi, ” ucapnya.
Awalnya penisku hanya dibelai, namun lama-kelamaan tangan Bu Dokter cantik itu mulai menggenggam dan mengocok penisku secara perlahan dengan tangan lembutnya itu,
“ Ssssssssshhhh… Eughhhhh…, ” secara spontan aku mendesah.
“ Enak ya Mas diginikan, ” ucapnya dengan terus mengocok penisku.
“ Iya Bu, Oughhhh…, ” jawabku.

Wah ini dokter mau memeriksa apa mau ngajak aku ML yah, kog medical check up begini amat caranya,
“ Ngomong-ngomong kamu udah pernah ML apa belum sama cewek, ??, ” ucapnya mulai keluar jalur.
Aku yang merasa nikmat hanya menggelengkan kepalaku saja. Aku memang belum pernah sekalipun diperlakukan oleh wanita seperti ini. Jangankan dikocok pacaran aja belum pernah,hha,
“ Ouh belum pernah, masih perjaka yah kamu, ” ucapnya.
“ Iya Dok,Sssssssshhhh… Aghhhh…, ” ucapku lalu mendesah.
Tanpa banyak bicara lagi tiba-tiba saja dokter cantik itu mulai mengkulum penisku. Mulutnya yang sexy itu mengkulum penisku dengan lembut namun nikmat,
“ Ssssshhh… kog aku diginikan Dok, Ssssshhh… Ahhhhh.., ” tanyaku sembari menikmati kuluman maut bo dokter cantik.

Dokter cantikpun tidak menghiraukan lagi kata-kataku, dia secara terus menerus mengeluar masukan penisku dari mulutnya dengan lincahnya. Baru sekali ini aku merasakan di sepong sama wanita, ternyata rasanya sungguh luar biasa. Dihisapnya penisku dengan penuh nafsu secara terus menerus,
“ Dok, Ssssshhhh… Ahhhh… Ughhhh, ” desahku.
Sekitar 10 menit penisku dikulum tiba-tiba saja kurasakan ada sesuatu yang mendesak dari dalam penisku. Penisku berdenyut-denyit dengan kencangnya dan,
“ Crutttttttttt…Crutttttttttt…Crutttttt, ”
Keluarlah spermaku didalam mulut Bu Dokter cantik itu. Spermaku saat itu ditelan habis oleh Dokter cantik itu dengan lahapnya. Rasanya ngilu dan geli sekali yah jika sudah ngecrot tapi penis masih dikulum. Setelah spermaku ditelan habis dia berkata,
“ Dasar perjaka payah Yah kamu, masak baru di oral aja kamu udah keluar sih,hha.., ” ucapnya puas sembari meledekku.

“ Hihihi, Maaf Dok, jujur saya melakukan hal seperti ini baru sama Bu Dokter, ” ucapku polos dengan wajah memerah.
“ Iya saya tau, kelihatan kog kalau kamu masih perjaka,hhe.., ” ucapnya.
Aku kira saat itu sudah selesai medical check upnya setelah aku sudah megeluarkan air maniku. Dokter cantik lagi-lagi membuatku bergairah. Dia melepas satu persatu pakainya hingga telanjang bulat. Pakaianya dibiarkan tergeletak dilantai begitu saja,
“ Loh kog Bu Dokter telanjang, kan yang medical check up saya BU ???, ” tanyaku dengan wajah keheranan.
“ Udah kamu nurut aja yah sama saya, kamu bakal dapet medical check up paling nikmat sedunia deh hari ini, ” katanya.
Setelah telanjang diapun naik keatas kasur dan tanpa berbicara dia menindihku dan menciumiku. Wah ini udah nggak bener nih, ini buka n medical chec up namanya, tapi medical ngentot, ucapku dalam hati. Bu Dokterpun menciumiku secara brutal saat itu, dia mencium dan menjilati bibir,leher, bahkan daun telingakupun dijilatinya,

“ Bu, Ouhhhhh… geli Buk, Eughhh…, ” ucapku kegelian.
Tanpa menjawab dia terus menjilat dan menciumi leher,bibir, dan telingku secacara bergantian. Aku yang tidak mempunyai pengalaman dalam sex saat itu aku hanya diam dan menikmatinya saja. Memang sex situ sungguh nikmat sekali para pembaca. Beberapa menit dia melakukan itu padaku agar aku terangsang lagi.
Usahanya memang tidak sia-sia, penisku yang tadinya sudah loyo, pada akhirnya berdiri lagi. Karena penisku berdiri lagi, secara otomatis peniskupun meyodok-nyodok bagian luar vagina Bu Dokter cantik. Bu Dokter cantikpun mengetahui penisku yang sudah ereksi lagi. Mengetahui itu diapun segera menghentikan jilatan dan ciumanya,
“ Wah penis kamu udah berdiri lagi yah, sekarang kamu akan merasakan hal terindah dalam hidupmu, ” ucapnya.

Setelah berkata seperti itu Bu Dokter cantikpun segera merubah posisinya. Dia yang tadinya menindih tubuhku, saat itu dia merubah posisinya dengan jongok diatas penisku. Dengan cepatnya dia meraih penisku lalu dia gesek-gesekan pada bibir vaginanya,
“ Ssssssssshhhhh… Oughhhhh…Mas, Eughhhh…, ” desah Bu Dokter cantik.
Dia mendesah sembari terus mengesekan penisku pada bibir vaginanya,
“ Geli Bu, Oughhhhh… Ssssshhh… Ahhhh… Oughhhh.., ” desahku.

Penisku secara terus menerus digesekan pada vaginanya. Kurang lebih selama 5 menit dia gesek vaginaya dengan penisku, lama kelamaan vaginaya mengeluarkan cairan putih yang membuat vagina Bu dokter cantik basah. Apa itu yah yang dinamakan lendir kawin wanita, batinku. Setelah basah Bu Dokterpun segera memasukan penisku kedalam liang vaginanya,
“ Blesssssssssssssssssssssssssssss…. Ahhhhhhhhhh, ” desah Bu Dokter sembari mendongakan kepalanya keatas.
“ Bu, Ouhhhhhh… enak Bu, Aghhhhhhhhhhhhhhh.., ” ucapku nikmat.
Setelah penisku masuk didalam vaginanya Bu Dokter langsung saja mengoyangkan pinggulnya. Vaginanya yang lembut dan terasa rapat itu mulai memanjakan penisku. Bergoyanglah dia seperti menunggang kuda saja. Dia bergerak naik turun, bergoyang memutar, dan maju mundur dengan lincahnya.

Pingulnya meliak liuk dengan payudaranya yang nergerak naik turun seiring dia mencabuliku. Aku yang merasakan nikmat saat itu hanya bisa mendesah saja. Tubuhku rasanya seperti tersetum listrik teganagan tinggi. Baru kali ini aku merasakan yang namanya making love, rasanya geli,ngilu namun nikmatnya sungguh luar biasa. Bu Dokter tanpa henti terus beraksi diatas penisku. Dinding Rahimnya yang terasa lembut dan hangat membuat penisku semakin tegng saja. Rasanya saat itu penisku seperti diremas-remas oleh vagina Bu Dokter.

Pantatatnya yang kenyal itu menempel dengan pahaku seiring dia bergoyang diatas tubuhku. Wajah Bu Dokter ketika ML denganku memerah. Tidak kusangka perjakaku hilang dengan seorang Dokter cantik yang semok dan haus sex itu. Walaupun perjakaku hilang namun aku tidak merasa menyesal sedikitpun.
Aku dan Bu Dokterterus mendesah nikmat dengan sesekali tubuh kami mengejang. Perbuatan mesum kami saat itu tidak terlalu lama karena aku sudah tidak tahan lagi menahan spermaku. Kira-kira sekitar 15 menit penisku digoyang oleh memek hot Bu Dokter pada akhirnya penisku kembali mengeluarkan lahar panasnya,

“ Crottttttttttttttttttt…. Crottttttttttttttttttt…. Crottttttttttttttttttt…. Crottttttttttttttttttt…., ”
“Aghhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh… keluar lagi Bu Spermaku… Oughhhhh…, ” desahku panjang.
“ Aku juga keluar Mas… Ahhhhhhhhhhhhhhhhh, ” desah Bu Dokter menyusul.
Akhirnya kami mendapatkan klimaks yang hampir bersamaan. Karena saat itu ada 2 orang yang masih mengantri untuk medical chek up tahap terakhir, maka Bu Dokterpun segera melepaskan penisku dari dalam Vaginanya. Setelah dicabut sperma yang tadi keluar di dalam vaginanya kembali keluar dari liang vaginanya.

Aku dan Bu Dokter segera membersihkan alat kelamin kami dnegan menggunakan handuk yang diberikan oleh Dokter cantik itu. Setelah bersih kami segera mengenakan pakain kami kembali seperti semula,
“ Kapan-kapan kamu medical chek up lagi yah kesini Mas, nih kartu nama saya, nanti telefon saya yah,hhe, ” ucapnya genit padaku.
“ Iya Bu Dokter cantik, ” ucapku singkat.
“ Yasudah nanti biaya check up biar saya yang bayar yah, dan hasil check up kamu biar saya antarkan juga nanti kerumah kamu yah, jangan lupa nanti kamu smskan alamat rumah kamu, ” ucapnya.
“ Iya Bu, ” jawabku singkat.

Akupun saat itu segera meninggalkan ruang praktek medical mesum itu dengan wajah yang riang. Singkat cerita kira-kira jam 9 malam ternyata hasil check upku diantarkan oleh Dokter cantik itu. Karena sudah malam Bu Dokter cantik setelah mengantarkan hasil check upku dia langsung pulang dengan menggunakan mobil pajero-nya.
Semenjak kejadian itu aku sering diajak keluar oleh bu Dokter cantik untuk sekedar makan dan memuaskan nafsu birahinya. Hubungan itu bertahan sampai 2 tahun saja karena dia harus pindah kerja. Seperti itulah cerita skandal sexs-ku dengan Bu Dokter cantik Di klinik saat aku Medical Check Up.

Terima kasih telah membaca cerita sex di situs Cerita Seks Dewasa 365 yang berjudulNgentot Dengan Dokter Muda Gila Sex . Nantikan kisah hot lainnya yang setiap hari kami update untuk menambah birahi seksual anda, pastikan bookmark situs Cerita Seks Dewasa 365 agar tidak lupa 

Rabu, 19 September 2018

Cerita Dewasa Ku Kerjai Pembantuku Dengan Obat Perangsang


Aku mempunyai sahabat baik namanya Dicky, dia sudah beristri dan mempunyai satu anak laki-laki yang berumur sekitar 3 tahun. Istrinya namanya Febby, dia sangat cantik dan seksi. Perawakannya memiliki tinggi kurang lebih 165cm dengan berat badan 55kg, badannya sangat seksi itu bias dilihat dari postur tubuhnya yang langsing, payuadaranya yg kencang menantang dan pantatnya yang aduhai sangat menarik,bulat ketat. Keluarganya bisa dibilang sangat harmonis meskipun terkadang terjadi perbedaan pendapat. Dicky bekerja disalah satu perusahaan besar dibandung,aku kurang jelas jabatannya sebagai apa, yang jelas dia selalu pulang larut malam demi menyelesaikan tugasnya. Aku dan Dicky sudah bagaikan saudara, kalau salah satu dari kita ada masalah kita pasti saling tukar pendapat.

Ooohh ya tidak lupa aku memprkenalkan diri namaku Sandi, umurku 27 tahun, aku masih bujang dan tinggal sendiri drumah yang lumayan besar. Aku sendiri mempunyai usaha mebel yang sudah berkembang jadi bias dibilang ekonomiku sudah lebih dari cukup. Sudah lama aku tidak berkunjung kerumah temanku Dicky karena kesibukan kita masing-masing.

Singkat cerita, suatu hari saat aku sedang santai dirumah tiba-tiba ada bel berbunyi.
“ting tong”
Aku membukakan pintu, dan ternyata Febby istri Dicky yang datang kerumahku.
“Eeehh Febby’ silahkan masuk, mari duduk” sapaku kepada Febby
Kemudian Febby masuk dan duduk diruang tamu rumahku.
“ada apa niih kok tumben kamu kerumahku Febb” tanyaku
“gak papa mas,aku lagi berantem mas sama suamiku” jawab Febby
“Emang berantem kenapa”
“biasa gitu mas, mas Dicky orangnya egois,maunya menang sendiri gak mau nurutin yang aku mau, padahal aku gak meminta yang aneh2 hloo”
“Mank minta apa to Febb” tanyaku penasaran
“Aaaahhh udah lah mas gak usah bahas itu aku males” ketus Febby
“iya deeh kalo gitu” jawabku
“Ohh ya mau minum apa Febb” maf aku sampe lupa menawarimu minum
“apa aja mas” jawab Febby

Sampai didapur entah setan apa yang menghinggapiku aku mempunyai pikiran jelek untuk bisa memanfaatkan suasana dengan meniduri istri teman baikku tersebut, sejenak aku terdiam sendiri didapur tapi pikiran kotor itu malah tambah berputar-putar diotakku. Aku menuju kamarku sebentar untuk mengambil obat perangsang. Lalu aku mencampurkan obat persangsang tersebut dalam minumannya dan aku kembali keruang tamu.

“Maaf agak lama ya Febb” ucapku
“iya gak papa kok mas,santai aja” jawab Febby
“itu silahkan diminum Febb”
Lalu Febby pun meminumnya. Kita lanjut mengobrol biasa saja, Febby mulai bercerita panjang lebar tentang ketidak haromisan keluarganya akhir2 ini. Akupun menaggapinya dengan baik, memberikan saran-saran seakan-akan aku lebih dewasa. Setelah 20 menitan kita ngobrol panjang lebar Febby mulai merasa kegerahan (dalam hati aku berkata waah ini obat perangsangnya mulai bereaksi) dan akupun bertanya.

“Kenapa kamu Febb”
“gak tau niih mas rasanya badanku panas semua” jawab Febby
“Sini deeh Febb masuk ruang tengah,ada kipas angin kok” ajakku
Febbypun masuk keruang tengah rumahku dan aku nyalakan kipas angin gantung.
“Febb aku tinggal sebentar ya,aku mau kekamar mandi” ucapku
“Iyha mas” jawab Febby

Aku sengaja berpura-pura kekamar mandi untuk mengintip gimana reaksi Febby selanjutnya. Didalam aku melihat Febby mulai meraba-raba lehernya, mengudal-adul rambutnya, tangan yang satu memegang payudaranya sendiri, tangan yang satu memegang vaginanya meski Cuma dari luar celana yang ia kenakan. Aku didalam melihat Febby birahi akupun juga ikut terangsang dan tak lama aku keluar kembali keruang tengah dan aku melihat Febby sangat birahi.

Tanpa banyak kata Febby langsung menarik tanganku dan langsung menciumiku. Febby melumat abis bibirku dan akupun yang sudah terangsang meladeni permainan bibir Febby. Terdengar suara lirih dari Febby “Puaskan aku mas”. Akupun tambah bersemangat mendengar lirihan Febby. Tangankupun segera merambat ke payudara Febby, sambil ciuman aku meremas remas payudara Febby, terasa sangat kenyal meskipun abru dari luar bajunya. Tangan Febbypun mulai memegang penisku yang sudah dari tadi sangat tegang dan kenceng sekali.

Aku mulai membuka baju Febby, kubuka kancing bajunya satu persatu dan melepaskan BH nya sekalian dan tampaklah susu montok kenceng sekali milik Febby, aku yang sangat bernafsu langsung melumat kedua putting merah merona milik Febby. Febby mendesah kenikmatan “Aaaahhhh….Aaaahhhh..Puaskan aku mas” rintihan lirih Febby. Sambil melumat putting Febby tangank membuka celana Febby dan celana dakamnya kemudian aku memasukan jariku kedalam vagina Febby Febby tambah merintih “Aaaarrrggghhh….. Maaasssss….” Aku terus memasuk dan keluarkan jariku dari vagina Febby. 5 menit berselang Febby merintih “Maaasssss…… Akkuu… Keluuuuaaarrrr…….” Febby orgasme untuk yang pertama.

Setalah Febby orgasme aku menarik jariku dari vagina Febby kemudian menyorohkan penisku kemulut Febby dan Febbypun langsung melumat batang kejantananku tersebut dengan lahapnya. Kepalaku tersentak merasa kemnikmatan yang tiada taranya saat Febby melumat habis penisku. Sambil penisku dilahap oleh Febby tangankupun meremas remas payudaranya. 5 menit Febby mengulum penisku aku kemudian mencabut penisku dari mulut Febby dan mengarahkannya ke vaginanya. Kubuka lebar lebar kedua paha Febby dan perlahan kumasukan penisku “Blleeeeeesssss” seluruh penisku menancap di vaginanya.

Kumaju mundurkan penisku yang bersarang di vaginanya. Febby mendesah “AAaaaahhhhhh…” menikmati persetebuhan ini. Aku terus memompa vagina Febby yang terasa sangat menjepit itu. Sekitar 10 menit aku memompanya dengan posisi Febby dibawah aku inin berganti posisi dan mengangkat tubuh Febby jadi sekarang tubuh Febby berada diatasku menindihku. Goyangan-goyangan Febby terasa sangat nikmat sekali. Febby memompa penisku, memaju maundurkan pantatnya membuat dia selalu merintih kenikmatan. Sekitar 3 menit Febby memompaku rintihannya kembali keluar “Aaaahhhhh…Aaaahhhhhhhh…..Maaaaasssss… Andiiiin….. keluar lagi…… untuk kedua kalinya Febby orgasme, raut wajah puas menyelimuti Febby.

Sesudah Febby orgasme untuk yang kedua kalinya aku berganti gaya, sekarang aku menyuruh Febby nungging atau yang terkenal gaya “doggy style”. Aku masukan penisku lagi ke memeknya,kusogok Febby dari belakang,kumaju mundurkan penisku dan sambil kuremas-remas dua gunung kembar Febby. “Aaaahhh,,,Maaasss….Maaaasss….Dasyat…..” terucap dari bibir Febby saat sedang kuodok dia dari belakang. “Ploooook….Plloookkk…..Pllllooookkk….suara benturan tubuhku dengan Febby menghiasi pergumulan ini.

Sambil kusodok dia dari belakang salah satu jariku masuk kedalam anus Febby dan tanpa bertanya Febby pun mengangguk tanda dia setuju jika penisku menghantam anus Febby. Langsung saja kumasukkan penisku kedalam anus Febby. Sungguh luar biasa, rasanya sangat sempit sekali, penisku terasa seperti terjepit. Desahan Febby pun semakin mengeras ketika aku memasukkan penisku di anusnya “Oooouuuuuhhhhhh…..Oooouuuuhhhhh….” desahan Febby pun semakin membuat aku bersemangat. Kupercepat gerakanku memaju mundurkan penisku di anusnya.

15 menit berselang aku rasakan kalo aku sudah mau orgasme aku mencabut penisku dari memeknya dan mengarahkan penisku di mulut Febby dan meminta Febby untuk mengulumnya. Dikulumlah penisku oleh Febby dengan sangat nafsu dan sekitar bebrapa menit Febby mengulum penisku aku menekan kepala Febby dan “crooootts….croootttsss…crooottsss….. terasa banyak sekali spermaku membasahi mulut Febby, Febby menelan abis semua spermaku lalu kukecup kening Febby sambil kubisikan “kamu sangat binal Febb” dan Febby pun hanya tersenyum.

Kemudian aku mengajak Febby untuk mandi bersama membersihkan badannya dari air liur yang membasahi tubuh Febby. Dan saat mandi kembali penisku berdiri kencang, dan langsung kutarik Febby dan kembali lagi kita melakukan hubungan intin itu kurang lebih 30 menit. Setelah selesai dari kamar mandi kemudian kita menuju ruang tengah dan bersantai melihat televisi.

Tibalah sore hari dan Febby pun berpamitan untuk pulang dan aku meng”iya”kannya dan tak lupa aku mengecup bibirnya untuk perpisahan kepuasan kita. Sesudah kejadian itu setiap Febby bertengkar dengan suaminya Febby selalu datang kerumahku dan selalu berakhir dengan berhubungan intim tanpa sepengetahuan suaminya yang dimana itu adalah teman baikku sendiri.

 Terima kasih telah membaca cerita sex di situs Cerita Seks Dewasa 365 yang berjudul Cerita Dewasa Ku Kerjai Pembantuku Dengan Obat Perangsang . Nantikan kisah hot lainnya yang setiap hari kami update untuk menambah birahi seksual anda, pastikan bookmark situs Cerita Seks Dewasa 365 agar tidak lupa

Cerita Dewasa Bercinta Dengan PNS Yang Mempunyai Nafsu Membara


Perkenalkan Namaku Ajohn seorang PNS, untuk kerahasiaan aku tidak akan menuliskan tahun terjadinya peristiwa ini dan nama asli. Namun cerita ini adalah benar adanya. bulan November aku mengikuti prajabatan PNS, yah tak ada yang kukenal di prajabatan ini, karena itu aku berusaha untuk mencari teman sebanyak-banyaknya. Pagi itu adalah jam pertama, aku duduk di bangku kelas bagian tengah, kulirik kiri dan kanan. tak ada yang kukenal.

Namun ada satu yang menarik perhatianku, seorang gadis cantik duduk tak jauh dariku, dia nampak ramah dan selalu tersenyum, kulitnya sawo matang, namun bagiku dia terlihat yang paling cantik di kelas. Dia lalu memperkenalkan diri.

“Nama saya Novia, aku guru tari Bali, nama kamu siapa? kok ngeliatin terus sih?”
Aku jadi salah tingkah, lalu aku menjawab,
“Maaf ya mbok Nov, nama saya Ajohn, abis ga ada yang dikenal sih…”
“Sekarang kan udah kenal,emang umur kamu berapa? kok manggil mbok”
“25 mbok, emang kenapa?”
“oh, emang bener kamu manggil aku mbok, umur aku 28.”
“Oh…”
Meskipun dia bilang umurnya 28 tapi dia tidak terlihat setua itu, perawakannya lebih pendek dari aku dan badannya sintal. Sejak perkenalan itu kami sering ngobrol berdua pada waktu prajabatan selama 2 minggu itu, smsan dan telpon-telponan, dia juga sering ditengok sama cowok yang sama temen-temen aku dipanggil Ardy.

Novia bilang sih itu tunangannya, aku kesel juga tapi apa daya aku cuma bisa senyum, tapi memang pada waktu itu aku belum merasakan apa-apa.
Pada waktu sehari sebelum penutupan dia bilang begini,
“John, nanti abis penutupan kita jalan-jalan yuk!?”
“ayuk”, kataku dengan senang hati, “emang mau kemana mbok?”
“yah, ke bioskop atau kemana gitu.”
“oke..”
Saat itu tiba, aku dah siap-siap untuk penutupan dan tak lupa aku membawa pakaian ganti, begitu selesai penutupan kami pergi ke bioskop, kami nonton dan sengaja memilih bangku paling pinggir, entah kenapa aku mulai berpikiran kotor, lalu aku memeluk dia, dia tidak menolak.
Lalu aku beranikan diri untuk mencium dia, dia malah menyambut ciumanku dengan hangat. Kami berciuman lama sekali, aku melumat bibirnya dengan penuh nafsu, setelah beberapa menit dia berkata,
“ternyata perasaan gak bisa bohong ya.”
“iya…”
Aku tak ragu lagi untuk memeluk dan menciumnya bahkan aku berani memegang payudaranya dari dalam bajunya sementara dia juga memegang dadaku, akhirnya kami selesai nonton film lalu aku berkata,

“Nov..putusin cowok kamu ya, trus nikah ma aku.”
“Ga bisa John, aku ma dia dah lebih dari pacaran kami dah biasa begituan, tinggal dibantenin aja kami dah jadi suami istri…”
Aku kecewa dan marah tapi ga bisa apa-apa, akhirnya aku bilang,
“Terserah.”
Aku tidak pernah ngehubungi dia selama beberapa hari, akhirnya aku berpikir normal aku tidak mungkin masuk ke dalam kehidupannya, yah… aku akhirnya menghubungi dia lagi dan kami ngobrol seperti biasa tanpa ada masalah lagi dan pada suatu saat dia mengajak aku makan di ayam wong Solo.
Aku sebagai orang yang lebih miskin dari dia jelas tidak menolak. Kami pergi kesana terus kami memesan meja di tempat bebas rokok yang sepi dan tertutup.
Setelah selesai makan, aku dan dia yang duduk bersebelahan menumpahkan rasa kangen. Kami saling mencium, saling melumat dan saling memegang. Aku berkata padanya,

“Nov, aku pingin buat cupang di leher kamu.”
“Coba aja!”
Aku mencoba menghisap lehernya untuk membuat cupang tetapi gagal, dia lalu tertawa sambil berkata,
“He… he… he… bukan gitu caranya, nih aku contohin”, dia mulai beraksi. Entah bagaimana caranya dia mengisap, yang jelas rasanya aku melayang-layang, aku cuma mendesah,
“Ah… ah…”
“Tuh kan, dah merah”, kata dia sambil menunjuk leher aku.
“Dasar… Nov, kita pulang yuk.”
“ayuk.”
Novia lalu membayar makanan sementara aku langsung menuju mobilnya. Sesampai di rumah, pikiranku kacau karena cupang itu, aku langsung nge-sms dia,
“Nov… aku kepingin cupangnya bukan di leher, aku pingin di dada, aku juga pingin buat cupang di dada kamu.”

Aku kira dia marah, tapi dia malah ngebalas,
“John, aku sayang ma kamu, kalau kamu buat cupang di dadaku boleh kok, selain itu sebagai tanda sayang aku, aku pingin 3d.”
“Apaan tuh 3d?”, balasku.
“Diputer, Dijilat trus Dicelupin.”
“Hah!! Beneran? Atau becanda nih?”
“beneran, masak aku main-main.”
“Kapan kamu mau? Tapi aku belum pernah lho sayang, apa mesti pake pengaman?”
“Aku pinginnya ga pake, tapi kalau kamu ragu lebih baik pake aja, waktunya nanti aja kalau ada kesempatan, gimana?”
“Oke deh, met istirahat ya sayang…”

“Istirahat apaan aku kan harus nari di Hotel sayang, nanti kalau aku ga balas berarti aku masih sibuk atau ada si dia sama aku.”
“Ya deh, met kerja ya sayang.”
Yah, ini adalah jadwal harian dia, dia adalah seorang penari Bali dan kadang dia nari di hotel kadang malah sampai ke luar negeri.
Lama aku menunggu waktu itu, akhirnya aku mendapat kesempatan pelatihan 4 hari. Tetapi karena kecerdikan panitia pelatihan itu hanya 3 hari. Berarti aku hanya punya waktu 1 hari. Aku langsung nge-sms dia,
“Nov… besok ga ngajarkan? Kita laksanakan rencana kita yuk?”
“ayuk, nanti aku jemput dimana?”
“Jemput aku ditempat pelatihan di Jalan Hayam wuruk.”
“Oke!”
Besoknya aku sudah menunggu dia di tempat pelatihan. Beberapa menit kemudian dia tiba. Aku langsung naik ke mobilnya dan ganti baju di dalamnya. Aku yang udah nafsu lalu bilang,
“Kita mau kemana? ayuk”, Novia memakai baju yang agak ngepres di badannya, sementara di bagian bawah dia hanya mengenakan kain pantai, ketika aku lirik ternyata dia tidak mengunnakan apa-apa selain kain pantai dan tentu saja cd.

“Jangan gitu, kita makan dulu yuk…”
Kami lalu makan, selanjutnya kami menuju bungalow di Kuta, namun sebelumnya kami sudah membeli makan siang terlebih dahulu.
Sesampainya di kamar bungalow, dia lalu menutup pintu, aku yang udah nafsu langsung menyerbunya. Dia lalu berkata,
“Ga jadi ah…”
“Trus kita ngapain kesini?”
“ngobrol sambil tiduran.”
“Enak aja”, aku langsung menyerbu dia berusaha melepas bajunya dan kain pantainya, lalu dia bilang,

“Sabar dong sayang.” Novia lalu mematikan lampu, lalu menutup korden yang tadi belum tertutup.
Aku memang udah nafsu liat kemolekan dia jadi ga memperhatikan itu. Akhirnya aku menyerbu dia, kali ini aku tidak menemukan perlawanan berarti, dia udah siap. Aku mencium dia dengan nafsu, lalu melepas bajunya dan kain pantainya, tubuhnya kini hanya ditutupi BH dan CD. Dia lalu bilang,
“John… Aku pernah dioperasi di payudara dulu ada tonjolannya.”
BHnya aku lepas lalu aku menciumi payudaranya dengan lembut,
“ehm… ehm…”
“John… ka… mu… be….bbener lembut… ah ah ahh..”
Desahannya membuat aku bernafsu, lalu aku melepas bajuku dan celana ku sehingga aku telanjang di depan dia, CD diapun kulepas, dia lalu berkata,
“John… pake kondom dulu ya sayang…”
Dia lalu memakaikan aku kondom, aku yang masih awam langsung saja memasukkan punyaku ke dalam vaginanya. Beberapa menit kemudian aku udah keluar, yah karena aku belum pengalaman, dia melepas kondomku dan berkata,

“Ga apa-apa kan baru pertama.”
Belum berapa menit nafsuku naik lagi. Aku langsung menyentuh payudaranya, kali ini dia lebih pintar dia lalu berkata,
“John… sekarang kamu di bawah ya, aku yang di atas.”
aku rebah di bawah, dia pelan-pelan memasukkan penisku ke vaginanya,
“uh… enak sekali…”, aku mendesah.
Diapun mendesah,

“Ah… ah… nikmat sekali….ah… ah…”
Goyangannya betul-betul luar biasa, aku sampai merem melek, bodynya yang sintal bergoyang di atasku, aku memegang payudaranya sambil sesekali menciumnya,
“ah… nikmat sekali rasanya”, ditengah-tengah kenikmatan itu tiba-tiba dia mengejang dan melepaskan vaginanya sambil terengah-engah.
“Aku belum keluar kok dah selesai Nov?”
“Cape… dan kayanya dah keluar John.”

Aku langsung menindihnya dan memasukkan penisku ke vaginanya dan mengocoknya dengan cepat karena tangJohn pkirku, akhirnya,
“ah…”
Spermaku tumpah, aku langsung menarik penis ku keluar dan langsung mengeluarka spermaku di perutnya. Novia lalu berkata,
“Sekarang gantian, aku yang belum keluar nih.”
“Yah…”
Aku lalu memasukkan jariku ke vaginanya dan mengocoknya.
“ah..ah…ah…ah…”, Novia mendesah keras.
“gimana Nov, enak kan?”
“enak banget… ah…ah… ah…”

Tiba-tiba dia memeluk aku erat sekali sambil mencium dada aku hingga cupang.
Kamipun tertidur, dan sorenya pulang.
Kami masih kontak beberapa minggu, hingga ada satu kejadian jelek yang aku dan dia alami. Kami nonton di bioskop berdua dan disudut seperti biasa, selanjutnya kami berciuman, lalu tanganku bergerilya ke selangkangannya, tangan dia pun juga sama. Aku memasukkan tanganku ke vaginanya dan tangannya juga mulai mengocok penisku
“Ah… ah… ah…” Desahan kami berdua berirama.

Terima kasih telah membaca cerita sex di situs Cerita Seks Dewasa 365 yang berjudul Cerita Dewasa Bercinta Dengan PNS Yang Mempunyai Nafsu Membara . Nantikan kisah hot lainnya yang setiap hari kami update untuk menambah birahi seksual anda, pastikan bookmark situs Cerita Seks Dewasa 365 agar tidak lupa 

Cerita Dewasa Ngewe Dengan Teman Sexku Dan Kakaknya Yang Cantik


Setelah permainan cintaku dengan Evi sore itu, kami jadi sering melakukannya apabila ada kesempatan. Kadang kami bercinta di Kamar Evi dan kadang di kamarku. Evi yang masih berusia 22 tahun itu bercerita tentang hilangnya kegadisannya oleh pacarnya ketika masih SMA. Menurut ceritanya dia dijebak pacarnya untuk minum-minum ketika perayaan ulangtahunnya yang ke 17. Ketika dia mulai mabuk dia dibawa pacarnya dan di perkosa di hotel. Tragisnya dia diperkosa secara bergantian oleh 2 orang teman pacarnya saat itu.

Paginya setelah sadar dia di antar pulang dan pacar maupun kedua temannya menghilang entah kemana. Setelah lulus SMA akhirnya dia memutuskan untuk kuliah di Bali jurusan hotel dan tourisme. Sejak kuliah di Bali pun dia sudah beberapa kali melakukan sex dengan beberapa teman kuliah-nya. Hubungan kami pun cuma sebagai teman, tidak lebih, hubungan kami berdasarkan suka sama suka. Mungkin karena usia ku yang lebih muda. Hanya saja aku dapat previlege untuk tubuhnya kapan saja aku mau. Hubunganku dengan Evi pun tidak diketahui oleh Silvi kakaknya yang sudah bekerja di salah satu hotel di kawasan Jimbaran.
Silvi, tidak kalah cantiknya dengan Evi. Keduanya memiliki kulit yang putih bersih. Silvi lebih dewasa dalam pembawaan dan enak juga diajak ngobrol. Karena Silvi juga cantik aku sering bercanda dengan Evi mengatakan ingin tahu rasanya bila berhubungan dengan Silvi. Evi kadang tertawa dan kadang marah kalo aku berkata begitu. Walau marah, Evi akan hilang kemarahannya kalau kucumu lagi.

Seperti halnya sore itu, Ketika aku baru pulang kuliah, kulihat kamar Evi terbuka tetapi tidak ada orang didalamnya. Karena situasi kost yang sepi akupun masuk ke kamarnya dan mendengar ada yang sedang mandi dan akupun menutup pintu kamar Evi. Sudah seminggu lebih aku menginap di Denpasar karena sedang ujian akhir.
Setelah pintu kututup, kupanggil Evi yang ada dikamar mandi.
“Vi, lagi mandi yah? tanyaku basa-basi.
Tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi. Akupun melanjutkan.
“Kamu marah yah Vi?, Maaf yah aku gak kasih tahu kamu kalo aku mau nginep di Denpasar. Hari ini aku mau buat kamu puas Vi. Aku akan cium kamu, bikin kamu puas hari ini. Aku aka.
“Mandi kucing kan kamu Vi mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.” Rayuku.
Masih tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi.

“Vi, ingat film yang dulu kita tonton kan. Aku akan bikin kamu puas beberapa kali hari ini sebelum kau rasakan penisku ini Vi. Aku akan cium vaginamu sampai kau menggelinjang puas dan memohon agar aku memasukkan penisku”.
Terdengar suara batuk kecil dari dalam kamar mandi.
“Vi, kututup pintu dan gordennya yah Vi”. Akupun berbalik dan menutup gorden jendela yang memang masih terbuka.

Ketika gorden kututup, kudengar pintu kamar mandi terbuka. Akupun tersenyum dan bersorak dalam hati. Setelah aku menutup gorden akupun berbalik. Dan ternyata, yang ada dalam kamar mandi itu adalah Silvi, kakak Evi, yang baru saja selesai mandi keluar dengan menggunakan bathrope berwarna pink dan duduk diatas tempat tidur dengan kaki bersilang dan terlihat dari belahan bathropenya.
Kaki yang putih terawat, betisnya yang indah terlihat terus hingga ke pahanya yang putih, kencang dan seksi sangat menantang sekali untuk dielus. Belum lagi silangan bathrope di dadanya agak kebawah sehingga terlihat dada putih dan belahan payudaranya. Kukira ukuran Branya sedikit lebih besar dari Evi, karena aku belum pernah menyentuhnya.

“Evi sedang ke Yogya, dia sedang Praktek kerja selama 2 bulan” Kata Silvi sambil memainkan tali bathrope-nya.
“Jadi selama ini kamu suka make love ya sama Evi, padahal aku percaya kamu tidak akan begitu sama adikku”
“Maaf Mbak, aku gak tahu kalo yang didalam itu Mbak Silvi” Kataku sambil mataku memandang wajah Silvi.
Rambutnya yang hitam sepundak tergerai basah. Dada yang putih dengan belahan yang terlihat cukup dalam. Paha yang putih mulus dan kencang hingga betis yang terawat rapih. Kalau menurutku Silvi boleh mendapat angka 8 hingga 8,5.
“Lalu kalo bukan Mbak kenapa?, Kamu enggak mau mencium Mbak, buat Mbak puas, memandikucingkan Mbak seperti yang kamu bilang tadi?” Tanya Silvi memancingku.
“Aku sih mau aja Mbak kalo Mbak kasih” Jawabku langsung tanpa pikir lagi sambil melangkah ke tempat tidur. Sebab sebagai laki-laki normal aku sudah tidak kuat menahan nafsuku melihat sesosok wanita cantik yang hampir pasti telanjang karena baru selesai mandi. Belum lagi pemandangan dada dan putih mulus yang sangat menggoda.

“Kamu sudah lama make love dengan Evi, Ren?” Tanya Silvi ketika aku duduk di sebelah kirinya. Aku tidak langsung menjawab, setelah duduk di sebelahnya aku mencium wangi harum tubuhnya.
“Tubuh Mbak harum sekali”, kataku sambil mencium lehernya yang putih dan jenjang.
Silvi menggeliat dan mendesah ketika lehernya kucium, mulutku pun naik dan mencium bibirnya yang mungil dan merah merekah. Silvi pun membalas ciumanku dengan hangatnya. Perlahan kumasukkan lidahku ke dalam rongga mulutnya dan lidah kami pun saling bersentuhan, hal itu membuat Silvi semakin hangat.


Aku pun mengubah posisiku, kurebahkan tubuh Silvi di tempat tidur sambil terus melumat bibirnya dan meraba payudaranya. Setelah tubuh Silvi rebah, perlahan mulutku pun turun ke lehernya dan tanganku pun menarik tali pengikat bathrope-nya. Setelah talinya terlepas kubuka bathropenya. Aku berhenti mencium lehernya sebentar untuk melihat tubuh wanita yang akan kutiduri sebentar lagi, karena aku belum pernah tubuh Silvi tanpa seutas benang sedikitpun. Sungguh pemandangan yang indah dan tanpa cela sedikit pun.
Payudaranya yang putih dan tegak menantang berukuran 36 C dengan puting yang sudah naik sangat menggairahkan. Pinggang yang langsing karena perutnya yang kecil. Bulu halus yang tumbuh di sekitar selangkangannya tampak rapi, mungkin Silvi baru saja mencukur rambut kemaluannya. Sungguh pemandangan yang sangat indah.

“Hh” Desah Silvi membuyarkan lamunanku, Aku pun langsung melanjutkan kegiatanku yang tadi terhenti karena mengagumi keindahan tubuhnya.
Kembali kulumat bibir Silvi sambil tanganku mengelus payudaranya dan perlahan-lahan turun ke perutnya. Ciumanku pun turun ke lehernya. Desahan Silvi pun makin terdengar. Perlahan mulutku pun turun ke payudaranya dan menciumi payudaranya dengan leluasanya. Payudaranya yang kenyal pun mengeras ketika aku mencium sekeliling payudaranya.
Tanganku yang sedang mengelus perutnya pun turun ke pahanya. Sengaja aku membelai sekeliling vaginanya dahulu untuk memancing reaksi Silvi. Ketika tanganku mengelus paha bagian dalamnya, kaki Silvi pun merapat. Terus kuelus paha Silvi hingga akhirnya perlahan tanganku pun ditarik oleh Silvi dan diarahkan ke vaginanya.

“Elus dong Ren, Biar Mbak ngerasa enak Ren” Ucapnya sambil mendesah.
Bibir vagina Silvi sudah basah ketika kesentuh. Kugesekan jariku sepanjang bibir kemaluan Silvi, dan Silvi pun mendesah. Tangannya meremas kepalaku yang masih berada di payudaranya.
“Ahh, terus Ren”, Pinggulnya makin bergyang hebat sejalan dengan rabaan tanganku yang makin cepat. Jari-jariku kumasukkan kedalam lubang vaginanya yang semakn basah.
“Ohh Ren enak sekali Ren”, desah Silvi makin hebat dan goyangan pinggulnya makin cepat.
Jariku pun semakin leluasa bermain dalam lorong sempit vagina Silvi. Kucoba masukan kedua jariku dan desahan serta goyangan Silvi makin hebat membuatku semakin terangsang.
“Ahh Ren”, Silvi pun merapatkan kedua kakinya sehingga tanganku terjepit di dalam lipatan pahanya dan jariku masih terus mengobok-obok vaginanya Silvi yang sempit dan basah.
Remasan tangan Silvi di kepalaku semakin kencang, Silvi seperti sedang menikmati puncak kenikmatannya. Setelah berlangsung cukup lama Silvi pun melenguh panjang jepitan tangan dan kakinya pun mengendur.


Dengan posisi ini aku bisa melihat vagina Silvi yang merah dan indah. Kuusap sesekali vaginannya, masih terasa basah. Akupun mulai menciumi vaginanya. Terasa lengket tapi harum sekali. Kukira Silvi selalu menjaga bagian kewanitaannya ini dengan teratur sekali.
“Ahh Ren, enak Ren”, racau Silvi. Pinggulnya bergoyang seiring jilatan lidahku di sepanjang vaginanya. Vagina merahnya semakin basah oleh lendir vaginanya yang harum dan jilatanku. Desahan Silvi pun makin hebat ketika kumasukkan lidahku kedalam bibit lubang vaginanya. Evi pun menggelinjang hebat.

“Terus Ren”, desahnya. Tanganku yang sedang meremas pantatnya yang padat ditariknya ke payudara. Tnagnku pun bergerak meremas-remas payudaranya yang kenyal. Sementara lidahku terus menerus menjilati vaginanya. Kakinya menjepit kepalaku dan pinggulnya oun bergerak tidak beraturan. Sepuluh menit hal ini berlangsung dan Silvi pun menalami orgasme yang kedua.
“Ahh Ren, aku keluar Ren”, aku pun merasakan cairan hangat yang keluar dari vaginanya. Cairan itu pun kujilat dan kuhabiskan dan kusimpan dalam mulutku dan secepatnya kucium bibir Silvi yang sedang terbuka agar dia merasakan cairannya sendiri.

Lama kami berciuman, dan perlahan posisi penisku sudah berada tepat didepan vaginanya. Sambil terus menciumnya kugesekkan ujung penisku yang mencuat keluar CD ku ke bibir vaginanya. Tangan Silvi yang semula berada disamping bergerak ke arah penisku dan menariknya. Tangannya mengocok penisku perlahan-lahan.

“Besar juga punya kamu Ren, panjang lagi” Ucap Silvi di sela-sela ciuman kami.
Sambil masih berciuman aku melepaskan CDku sehingga tangan Silvi bisa leluasa mengocok penisku. Setelah lima menit akupun menepis tangan Silvi dan menggesekkan penisku dengan bibir vaginanya. Posisi ini lebih enak dibandingkan dikocok.
Perlahan aku mulai mengarahkan penisku kedalam vaginanya. Ketika penisku mulai masuk, badan Silvi pun sedikit terangkat. Terasa basah sekali tetapi nikmat. Lobang vaginanya lebih sempit dibandingkan Evi, atau mungkin karena lubang vaginanya belum terbiasa dengan penisku.
“Ahh Rensha.. Begitu sayang, enak sekali sayang” Racaunya ketika penisku bergerak maju mundur. Pinggul Silvi pun semakin liar bergoyang mengimbangi gerakanku. Akupun terus menciumi bagian belakang lehernya.
“Ahh..” desahnya semakin menjadi. Akupun semakin bernafsu untuk terus memompanya. Semakin cepat gerakanku semakin cepat pula goyangan pinggul Silvi. Kaki Silvi yang menjuntai ke bawah pun bergerak melingkari pinggangku. Akupun mengubah posisiku sehingga seluruh badan kami ada di atas tempat tidur.

Setelah seluruh badan ada diatas tempat tidur, akupun menjatuhkan dadaku diatas payudara besar dan kenyalnya. Tanganku pun bergerak ke belakang pinggulnya dan meremas pantatnya yang padat.
Goyangan Silvi pun semakin menjadi-jadi oleh remasan tanganku di pantatnya. Sedangkan pinggulku pun terus menerus bergerak maju mundur dengan cepat dan goyangan pinggul Silvi yang semakin liar.
“Ren.. Kamu hebat Ren.. Terus Ren.. Penis kamu besar keras dan panjang Ren.. Terus Ren.. Goyang lebih cepat lagi Ren..” begitu racau Silvi di sela kenikmatannya.
Aku pun semakin cepat menggerakkan pinggulku. Vagina Slvi memang lebih enak dari Evi adiknya. Lebih sempit sehingga penisku sangat menikmati berada di dalam vaginanya. Goyangan Silvi yang makin liar, desahan yang tidak beraturan membuatku semakin bernafsu dan mempercepat gerakanku.


Tangan Silvi menekan pantatku sambil pinggulnya mendorong keatas, seolah dia masih ingin melanjutkan lagi, matanya pun terpejam. Aku pun mencium bibir Silvi. Dengan posisi badanku masih diatasnya dan penisku masih dalam vaginanya. Mata Silvi terbuka, dia membalas ciuman bibirku hingga cukup lama. Badannya basah oleh keringatnya dan juga keringatku.
“Kamu hebat Ren, aku belum pernah sepuas ini sebelumnya” Kata Silvi.
“Mbak juga hebat, vagina Mbak sempit, legit dan harum lagi.” Ucapku.
“Memang vagina Evi enggak” senyumnya sambil menggoyangkan pinggulnya.
“Sedikit lebih sempit Mbak punya dibanding Evi” jawabku sambil menggerakkan penisku yang masih menancap di dalamnya. Tampaknya Silvi masih ingin melanjutkan lagi pikirku.
“Penis kamu masih keras Ren?” tanya Silvi sambil memutar pinggulnya.
“Masih, Mbak masih mau lagi?” tanyaku
“Mau tapi Mbak diatas ya” Kata Silvi.
“Cabut dulu Ren”


Setelah dicabut, mulut Silvi pun bergerak dan mencium penisku, Silvi mengulum penisku terlebih dahulu sambil memberikan vaginanya padaku. Kembali terjadi pemanasan dengan posisi 69. Desahan-desahan Silvi, vagina Silvi yang harum membuatku melupakan Evi sementara waktu.
Hari itu sejak pukul lima sore hingga esok paginya aku bercinta dengan Silvi, entah berapa kali kami orgasme. Dan itu pun berlangsung hampir setiap malam selama Evi belum kembali dari Praktek Kerjanya di yogya selama 2 bulan lebih. Kupikir mumpung Evi tidak ada kucumbu saja kakaknya dulu.

Terima kasih telah membaca cerita sex di situs Cerita Seks Dewasa 365 yang berjudul Cerita Dewasa Ngewe Dengan Teman Sexku Dan Kakaknya Yang Cantik . Nantikan kisah hot lainnya yang setiap hari kami update untuk menambah birahi seksual anda, pastikan bookmark situs Cerita Seks Dewasa 365 agar tidak lupa 

Cari Blog Ini

Popular Posts

Recent Posts